Konsep Implementasi Kurikulum Implementasi Kurikulum 2013

Namun dalam penerapan kurikulum 2013 ini terdapat sejumlah kendala, seperti banyaknya guru yang belum siap secara mental dengan kurikulum ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih kreatif. Pada kenyataannya sangat sedikit guru yang seperti itu. Selain itu, tidak semua guru memiliki kemampuan untuk berperan secara aktif sebagai motivator dan fasilitator. Guru juga kurang memahami pendekatan saintifik dan penilaian autentik, serta kurangnya keterampilan guru merancang RPP sehingga belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru dan banyak guru yang menjadi plagiat dalam hal ini. Ditambah lagi pemerintah belum mampu melatih penerapan kurikulum 2013 untuk semua guru sehingga membutuhkan waktu yang panjang untuk membentuk guru yang ideal dalam kurikulum 2013 ini. Selain itu, dukungan buku pegangan guru dan buku siswa yang disiapkan pemerintah belum didistribusikan dengan baik ke seluruh sekolah di Indonesia. Sejumlah kendala tersebut merupakan bagian dari kelemahan kurikulum ini sehingga perlu diatasi sedini mungkin agar kedepannya tidak menjadi masalah dalam penerapan kurikulum 2013 ini.

B. Implementasi Kurikulum 2013

1. Konsep Implementasi Kurikulum

Sebuah kurikulum yang telah dikembangkan tidak akan berarti dan menjadi kenyataan jika tidak diimplementasikan, dalam artian digunakan secara aktual di sekolah dan di kelas. Dalam implementasi ini, tentu saja harus diupayakan penanganan terhadap pengaruh faktor-faktor tertentu, misalnya kesiapan sumber daya, faktor budaya masyarakat, dan lain-lain. Secara sederhana implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Menurut Nurdin implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. 19 Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya, dalam hal ini yakni kurikulum. Sementara menurut Mulyasa implementasi adalah “proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindak praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap”. 20 Penjelasan tersebut menggiring pemahaman bahwa implementasi kurikulum merupakan hasil terjemahan dari guru terhadap kurikulum sebagai rancangan tertulis. Frase implementasi kurikulum sudah banyak didiskusikan tokoh dan pakar pendidikan. Hamalik mengutip pendapat Miller dan Seller menyatakan bahwa kurikulum merupakan suatu penerapan konsep, ide, progam atau tatanan kurikulum ke dalam praktik pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan pada sekelompok orang yang diharapkan untuk berubah. 21 Kemudian Saylor dan Alexander dalam Nurdin, berpendapat bahwa implementasi sebagai proses pengajaran, mereka mengemukakan bahwa biasanya pengajaran adalah implementasi kurikulum disain, yang mencakup aktivitas pengajaran dalam bentuk interaksi antara guru dan siswa di bawah naungan sekolah. 22 Dari berbagai pengertian di atas dapat diketahui bahwa implementasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dengan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya, sehingga terjadi perubahan pada 19 Syafruddin Nurdin, Guru Professional Dan Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Press, 2002, h.70. 20 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, Cet.12, h. 93 21 Oemar Hamalik, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. 3, h. 237 22 Syafruddin Nurdin, Op.cit, h.72. sekelompok orang. Implementasi kurikulum juga merupakan aktualisasi suatu rencana atau program kurikulum dalam bentuk pembelajaran. Implementasi kurikulum dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Hamalik, faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum yaitu karakteristik kurikulum, strategi implementasi, dan karakteristik penguna kurikulum. 23 Karakteristik kurikulum mencakup tujuan, fungsi, sifat, serta ruang lingkup bahan ajar. Dengan mengetahui karekteristik suatu kurikulum maka implementasi kurikulum dapat disesuaikan dengan karakteristik kurikulum tersebut. Faktor selanjutnya yaitu karakteristik pengguna kurikulum. Dalam hal ini guru yang memegang peran utama karena guru yang menerapkan secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Maka karakteristik ini meliputi beberapa aspek yang dimiliki guru yaitu pengetahuan tentang kurikulum, keterampilan, serta kemampuan guru menerjemahkan kurikulum dalam pembelajaran. Sementara untuk strategi implementasi kurikulum dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti seminar, penataran, diskusi profesi, ataupun kegiatan-kegiatan lain yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di sekolah. Sementara itu, Mulyasa mengutip pendapat Mars mengenai tiga faktor yang mempengaruhi implementasi kurikulum yaitu dukungan dari kepala sekolah, dukungan dari sejawat guru, dan dukungan dari dalam diri guru yang merupakan unsur yang utama. 24 Dengan demikian, dalam pengimplementasian kurikulum diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat dan didukung oleh kemampuan profesional guru sebagai salah satu pengguna kurikulum. Karena pada dasarnya keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, maka banyak pihak yang terkait dalam dunia pendidikan seperti orang tua, sekolah, masyarakat, maupun pemerintah. Tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak, suatu kurikulum dirasa sulit untuk diimplementasikan. Namun dari beberapa faktor tersebut, guru yang menjadi faktor utama karena guru yang mengimplementasikan kurikulum secara langsung dalam 23 Oemar Hamalik, Op.cit, h. 239 24 E. Mulyasa, Op.cit, h. 94 kegiatan belajar mengajar di kelas. Dengan kata lain, keberhasilan implementasi kurikulum di sekolah sangat ditentukan oleh faktor guru, karena bagaimanapun baiknya sarana pendidikan jika guru tidak melaksanakan tugasnya dengan baik maka implementasi kurikulum tidak akan berjalan dengan baik.

2. Tahapan Implementasi Kurikulum