Novi Nur Andrayani, 2015 Pengaruh Strategi Problem Solving Menurut Wankat Dan Oreovicz Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Dan Self-Regulated Learning Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
uji coba itu dianalisis validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.
a. Analisis Validitas Tes
1 Validitas logis
Uji validitas yang termasuk dalam validitas logis yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi dan validitas muka face validity. Validitas
muka dilakukan dengan melihat tampilan dari soal itu yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya tidak salah
tafsir atau kejelasan bahasaredaksional dan gambarrepresentasi dari setiap butir tes yang diberikan. Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas muka
yang baik apabila instrumen tersebut mudah dipahami maksudnya, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan ketika menjawab soal tersebut Suherman,
2003, hlm. 106 Validatas isi suatu evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi
materi yang dievaluasikan. Validitas isi dilakukan dengan melihat kesesuaian materi tes dengan kisi-kisi tes, materi ajar yang telah diajarkan dan apakah soal
pada instrumen penelitian sesuai atau tidak dengan indikator kemampuan yang diukur dan tingkat kesukaran untuk siswa.
2 Validitas empiris
Uji validitas yang termasuk dalam validitas empiris yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas butir soal. Untuk menguji validitas setiap butir
soal, maka skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Product
Moment Pearson Arikunto, 2009, hlm. 72, rumusnya dinyatakan sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ √ ∑
∑ ∑
∑
Keterangan
Novi Nur Andrayani, 2015 Pengaruh Strategi Problem Solving Menurut Wankat Dan Oreovicz Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Dan Self-Regulated Learning Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua veriabel yang dikorelasikan.
N = banyak pasangan nilai
X = nilai rata-rata soal-soal tes pertama perorangan Y = nilai rata-rata soal soal-soal tes kedua perorangan
Klasifikasi untuk menginterpretasikan besarnya koefisien korelasi Suherman, 2003, hlm. 113 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi Validitas Instrumen
Koefisien Korelasi Instrumen Validitas
0,90 ≤ r
xy
≤ 1,00 Sangat tinggi sangat baik
0,70 ≤ r
xy
0,90 Tinggi baik
0,40 ≤ r
xy
0,70 Cukup sedang
0,20 ≤ r
xy
0,40 Rendah kurang
0,00 ≤ r
xy
0,20 Sangat Rendah sangat kurang
r
xy
0,00 Tidak Valid
Penjelasan dari tabel di atas adalah, jika butir soal dengan koefisien korelasi lebih dari atau sama dengan 0,90 dan kurang dari atau sama dengan 1,00 maka
interpretasi untuk soal tersebut sangat tinggi. Jika koefisien korelasi lebih dari atau sama dengan 0,70 dan kurang dari 0,90 maka interpretasi untuk soal tersebut
tinggi, jika koefisien korelasi lebih dari atau sama dengan 0,40 dan kurang dari 0,70 maka interpretasi untuk soal tersebut cukup, jika koefisien korelasi lebih dari
atau sama dengan 0,20 dan kurang dari 0,40 maka interpretasi untuk soal tersebut rendah, jika koefisien korelasi lebih dari atau sama dengan 0,00 dan kurang dari
0,20 maka interpretasi untuk soal tersebut sangat rendah, jika koefisien korelasi kurang dari 0,00 maka interpretasi untuk soal tersebut tidak valid.
Pada taraf signifikansi 5 dengan n = 40 diperoleh r
tabel
sebesar 0,312. Selanjutnya r
xy
dibandingkan dengan r
tabel
. Tiap item tes dikatakan valid apabila taraf signifikansi α = 0,05 didapat r
xy
≥ r
tabel
.
Novi Nur Andrayani, 2015 Pengaruh Strategi Problem Solving Menurut Wankat Dan Oreovicz Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Dan Self-Regulated Learning Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Hasil perhitungan dengan menggunakan Exel dan interpretasi validasi butir soal untuk tes kemampuan pemahaman konsep matematis dalam penelitian ini
seperti yang terdapat pada lampiran C1 secara singkat dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Data Hasil Uji Coba Validitas Butir Soal
Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis No
Soal Koefisien
r
xy
Interpretasi Kreteria
1 0,62
Cukup Valid
2 0,45
Cukup Valid
3 0,70
Tinggi Valid
4 0,74
Tinggi Valid
5 0,50
Cukup Valid
6 0,45
Cukup Valid
7 0,64
Cukup Valid
8 0,70
Tinggi Valid
9 0,55
Cukup Valid
10 0,75
Tinggi Valid
Tabel di atas menunjukkan data hasil uji coba validitas butir soal untuk tes kemampuan pemahaman konsep matematis dengan rincian soal nomor satu
koefisien korelasi sebesar 0,62 masuk dalam kategori cukup maka dinyatakan valid, rincian soal nomor dua koefisien korelasi sebesar 0,45 masuk dalam
kategori cukup maka dinyatakan valid, rincian soal nomor tiga koefisien korelasi sebesar 0,70 masuk dalam kategori tinggi maka dinyatakan valid, rincian soal
nomor empat koefisien korelasi sebesar 0,74 masuk dalam kategori tinggi maka dinyatakan valid, rincian soal nomor lima koefisien korelasi sebesar 0,50 masuk
dalam kategori cukup maka dinyatakan valid, rincian soal nomor enam koefisien korelasi sebesar 0,45 masuk dalam kategori maka cukup dinyatakan valid, rincian
soal nomor tujuh koefisien korelasi sebesar 0,64 masuk dalam kategori cukup maka dinyatakan valid, rincian soal nomor delapan koefisien korelasi sebesar
0,70 masuk dalam kategori tinggi maka dinyatakan valid, rincian soal nomor sembilan koefisien korelasi sebesar 0,55 masuk dalam kategori cukup maka
dinyatakan valid, rincian soal nomor sepuluh koefisien korelasi sebesar 0,75 masuk dalam kategori tinggi maka dinyatakan valid.
Novi Nur Andrayani, 2015 Pengaruh Strategi Problem Solving Menurut Wankat Dan Oreovicz Terhadap Kemampuan
Pemahaman Konsep Matematis Dan Self-Regulated Learning Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Melihat hasil penyajian data di atas maka dapat dinyatakan terdapat empat soal masuk dalam kategori tinggi, dan enam soal masuk dalam kategori cukup.
Maka dari itu 10 soal itu dinyatakan valid.
b. Analisis Reliabilitas Tes