Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

jumlah waktu mendengar serta kepekaan masing-masing termasuk usia pendengar. Tempat hiburan diskotik yang ada mempekerjakan tenaga kerja yang terdiri dari Disc Jockey, Bartender, Pramusaji yang sepanjang shift kerja mereka terus menerus terpapar dengan suara musik yang keras dari loud speaker pengeras suara. Para pekerja ini rawan mengalami gangguan pendengaran. Penelitian yang dilakukan oleh Adnan, Z. 2001 menunjukkan bahwa tempat duduk pengunjung di diskotik mempunyai intensitas suara yang paling tinggi mean 114,78 dB dimana pekerja paling banyak bekerja pada lokasi ini, dengan jam kerja selama 6 jam per hari. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor PER-13Men2011 tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja, pada intensitas suara 112 dB jam kerja yang diperkenankan adalah 0,94 menit per hari. Kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, dalam perkembangannya menjadi kota metropolitan tidak terlepas dari menjamurnya industri hiburan. Menurut data resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan tahun 2010, di Kota Medan terdapat 59 karaoke, 15 diskotikklab malam, dan 35 live music, yang terus bertambah setiap tahunnya. Sedangkan menurut data Dinas Kesehatan Kota Medan, terdapat 3 diskotik di Kota Medan yang mempekerjakan 50-75 tenaga kerja. Para pekerja ini setiap shift kerjanya terpapar dengan suara musik yang keras. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang dapat menggambarkan intensitas kebisingan harian di diskotik dan hubungannya dengan gangguan pendengaran pada pekerja diskotik tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimanakah intensitas kebisingan Universitas Sumatera Utara harian dose yang terdapat pada tempat kerja, dalam hal ini adalah diskotik dan apakah intensitas kebisingan ini akan berpengaruh pada pendengaran pekerja.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya intensitas kebisingan harian dose di diskotik dan hubungannya dengan gangguan pendengaran pada pekerja diskotik di Kota Medan. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran karakteristik pekerja diskotik yaitu umur, jenis kelamin dan lama bekerja. 2. Mendapatkan gambaran intensitas kebisingan harian di diskotik. 3. Mengetahui distribusi kelainan audiogram gangguan pendengaran akibat bising pada pekerja diskotik. 4. Mengetahui distribusi gangguan pendengaran pekerja diskotik berdasarkan jenis kelamin. 5. Mengetahui distribusi gangguan pendengaran pekerja diskotik berdasarkan umur. 6. Mengetahui distribusi gangguan pendengaran pekerja diskotik berdasarkan lama bekerja. 7. Mengetahui hubungan intensitas kebisingan harian dose terhadap keluhan tinnitus. 8. Mengetahui hubungan intensitas kebisingan harian dose terhadap gangguan pendengaran pekerja diskotik di Kota Medan dengan uji regresi. Universitas Sumatera Utara

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti Untuk mengetahui tingkat kebisingan yang terjadi di diskotik dan gangguan pendengaran yang diakibatkan kebisingan tersebut. b. Bagi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna pengembangan ilmu Neurotologi dan THT Komunitas. c. Bagi pekerja Mengerti dan mengetahui akibat bising menyebabkan gangguan pendengaran dan keluhan tinnitus yang berdampak terhadap kinerja dan kualitas hidup pekerja. d. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti tentang seberapa besar tingkat kebisingan yang terjadi di diskotik sehingga dapat direncanakan langkah-langkah konservasi pendengaran. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA