Patogenesis dan Histopatologi TINJAUAN PUSTAKA

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 13 tahun 2011 tentang nilai ambang batas faktor fisik dalam lingkungan kerja, termasuk didalamnya tentang kebisingan KEPMEN, 2011. Tabel 2.1. Intensitas bunyi dan waktu paparan yang diperkenankan KEPMEN,2011 . Intensitas Bising dB Waktu paparan perhari jam 85 8 88 4 91 2 94 1

2.5 Patogenesis dan Histopatologi

Mekanisme dasar terjadinya GPAB merupakan kombinasi dari faktor mekanis dan metabolik yakni adanya paparan bising kronis yang merusak sel rambut koklea dan perubahan metabolik yang menyebabkan hipoksia akibat vasokontriksi kapiler oleh karena bising Ferrite, 2005. Gangguan pendengaran akibat bising juga merupakan interaksi dari faktor lingkungan dan faktor genetik Laer 2006. Penilaian GPAB secara histopatologi menunjukkan adanya kerusakan pada organ korti dikoklea terutama sel-sel rambut. Kerusakan yang terjadi pada struktur organ tertentu bergantung pada intensitas dan lama paparan. Daerah yang pertama terkena adalah sel-sel rambut luar separti stereosilia pada sel-sel rambut luar menjadi kaku. Dengan bertambahnya intensitas dan durasi paparan akan di jumpai lebih banyak kerusakan seperti hilangnya Universitas Sumatera Utara stereosilia, kerusakan pada stria vaskular, kolaps sel-sel penunjang, hilangnya jaringan fibrosit dan kerusakan serabut saraf Kujawa 2009; Daniel 2007. 2.5.1 Kerusakan sel-sel rambut koklea Paparan bising secara primer akan merusak sel-sel rambut koklea. Pada awalnya kerusakan terjadi pada sel-sel rambut luar, namun jika paparan bising terus berlanjut kerusakan dapat merusak sel-sel rambut dalam. Pada kasus-kasus yang berat, dapat terjadi kerusakan total dari sel-sel organ korti Gambar 2.1, 2.2, 2.3. Daerah yang paling sering mengalami kerusakan biasanya sekitar 10-30 mm dari tingkap bundar Gambar 2.4. Daerah inilah frekuensi antara 3-6 kHz diterima, dimana dapat dijelaskan pada frekuensi 4 kHz sering terjadi takik yang menggambarkan gangguan pendengaran akibat bising Maltby 2005. Gambar 2.1. Kerusakan organ korti karena paparan bising: a organ korti normal; b sel rambut luar tampak menghilang; c sel rambut luar dan dalam menghilang dan struktur penunjang kolaps; d Keseluruhan organ korti kolaps. Maltby 2005 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2. Kerusakan minimal pada sel-sel rambut luar Maltby 2005 Gambar 2. 3. Kerusakan sel-sel rambut luar yang luas dan minimal pada sel-sel rambut dalam Maltby 2005 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 A Telinga; B Daerah koklea yang paling sering mengalami kerusakan akibat paparan bising Kurmis 2007

2.6 Gejala