BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Telinga Dalam
Telinga  dalam  berada  pada  bagian  petrosus  tulang  temporal  yang bertanggung  jawab  pada  proses  pendengaran  dan  keseimbangan.  Telinga
dalam  atau  labirin  terdiri  dari  bagian  membran  dan  bagian  tulang.  Labirin bagian  membran    berisi  cairan  endolimfe  yang  tinggi  kalium  dan  rendah
natrium,  sedang  labirin  bagian  tulang  berisi  cairan  perilimfe  yang  tinggi natrium dan rendah kalium Moller 2006.
2.1.1 Koklea Koklea  merupakan  struktur  tulang  yang  berbentuk  spiral  menyerupai
rumah  siput  dengan  2,5  sampai  2,75  kali  putaran.  Aksis  dari  spiral  tersebut dikenal  sebagai  modiolus.  Dasar  dari  modiolus  secara  langsung  menuju
telinga bagian dalam dan terdapat pembuluh darah dan saraf. Serabut saraf
kemudian berjalan menerobos suatu lamina tulang yaitu lamina spiralis oseus untuk mencapai sel-sel sensorik organ Corti Gacek 2009.
Bagian  atas  adalah  skala  vestibuli  berisi  cairan  perilimfe  dan  dipisahkan dari  duktus  koklearis  oleh  membran  Reissner  yang  tipis.  Bagian  bawah
adalah  skala  timpani  juga  mengandung  cairan  perilimfe  dan  dipisahkan  dari duktus  koklearis  oleh  lamina  spiralis  oseus  dan  membran  basilaris.  Cairan
perilimfe  pada  kedua  skala  berhubungan  pada  apeks  koklea  spiralis  tepat setelah  ujung  buntu  duktus  koklearis  melalui  suatu  celah  yang  dikenal
sebagai  helikotrema.  Rongga  koklea  dibagi  menjadi  tiga  bagian  oleh  duktus koklearis yang panjangnya 35 mm dan berisi cairan endolimfe Moller 2006;
Gacek 2009.
Universitas Sumatera Utara
Terletak  di  atas  membran  basilaris  dari  basis  ke  apeks  adalah  organ Corti,  yang  mengandung  organel-organel  penting  untuk  mekanisme  saraf
perifer  pendengaran.  Organ  Corti  terdiri  dari  satu  baris  sel  rambut  dalam 3000 sampai 3500, tiga baris sel rambut luar 12000 dan sel penunjang.
Pada  permukaan  sel-sel  rambut  terdapat  stereosilia  yang  melekat  pada suatu  selubung  di  atasnya  yang  cenderung  datar,  bersifat  gelatinosa,
dikenal sebagai membran tektoria Moller 2006; Gacek 2009. Di bagian tengah membran tektoria disokong oleh limbus, suatu lempeng
sel  yang  tebal  yang  terletak  pada  lamina  spiralis  oseus.  Limbus  ini  juga bertindak  sebagai  tempat  perlengkatan  membran  Reissner.  Tepi  bebas
membran  tektoria  melekat  erat  dengan  sel-sel  Hansen,  membentuk  suatu ruang diantara sel-sel rambut dengan membran tektoria yang berisi silia sel-
sel rambut Moller 2006; Gacek 2009. Sel-sel  rambut  menerima  beberapa  ujung-ujung  neuron  yang
membentuk  suatu  anyaman  disekitar  basis.  Dijumpai  dua  tipe  ujung  saraf, satu berfungsi eferen dan yang lain aferen. Satu neuron akan membagi diri
dan berakhir pada sejumlah sel-sel rambut. Neuron-neuron berjalan melalui kanalikuli pada lamina spiralis oseus Moller, 2006; Gacek 2009.
Setiap  bagian  disepanjang  koklea  memiliki  struktur  dasar  yang    sama, namun  didapati  perbedaan  karakter  berdasarkan  fungsinya  yang
berkembang  mulai  dari  base  koklea  sampai  apeks.  Yang  pertama,  bagian yang  kira-kira  sepuluh  kali  lebih  lebar  pad  base  dibandingkan  di  apeks.
Kedua, bagian yang memiliki massa lebih banyak  di  base dibandingkan di apeks  dan berfungsi untuk meningkatkan ukuran dan jumlah sel penunjang
di  organ  Corti.  Terakhir,  bagian  dimana  base  lebih  kaku  dibanding  dengan apeks, lebih besar oleh karena sifat yang dimiliki membran basilaris Moller
2006; Gacek 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Fisiologi Pendengaran