Uji Keterbacaan Uji Validitas Instrumen

Listia Nurani, 2016 HUBUNGAN ANTARA ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL DENGAN KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.2 Uji Keterbacaan

Uji keterbacaan dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana keterbacaan instrumen oleh responden. Uji keterbacaan instrumen adiksi situs jejaring sosial dan instrumen kebiasaan belajar dilakukan 20 peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Cicalengka. Uji keterbacaan dapat membantu mengetahui redaksi penulisan kata yang salah atau pernyataan yang sulit dipahami oleh responden, sehingga dapat diperbaiki sebelum dilaksanakan penyebaran angket untuk penelitian. Hasil uji keterbacaan yang telah dilaksanakan, responden dapat memahami bahasa dan makna yang terkandung dalam seluruh pernyataan instrumen baik instrumen adiksi situs jejaring sosial maupun instrumen kebiasaan belajar siswa.

3.7.3 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dilakukan untuk menguji kesahihan instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang akan diukur. Instrumen yang dimiliki ukuran validitas tinggi menunjukkan kesahihan suatu instrumen yang baik, artinya instrumen mampu mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas instrumen yang dilakukan menggunakan data yang dikumpulkan secara built-in, artinya responden untuk uji validitas merupakan sampel yang akan digunakan sebagai data yang akan di analisis. Uji validitas butir item pernyataan dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 23.0 for windows dan microsoft excel 2007 menggunakan rumus Point Biserial Correlation α0,5, dengan rumus sebagai berikut. �� = � − � � √ Sugiyono, 2013, hlm. 255 Listia Nurani, 2016 HUBUNGAN ANTARA ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL DENGAN KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan: � = Koefisien korelasi point biserial Mp= mean skor dari sampel yang menjawab benar pada butir item yang dicari validitasnya Mt = rata-rata total skor p= proporsi sampel yang menjawab benar = ℎ � � � � ℎ � ℎ � q = proporsi sampel yang menjawab salam q=1-p Untuk mengetahui suatu item pernyataan valid atau tidak valid yaitu dengan patokan, jika t hitung lebih besar dari t tabel , maka butir instrumen dianggap valid, sedangkan jika t hitung lebih kecil atau sama dengan t tabel maka butir instrumen dianggap tidak valid. T hitung didapatkan dengan rumus sebagai berikut: = √� − √ − Riduwan, 2013: 140 Setelah perhitungan uji validitas menggunak an perangkat lunakSPSS 23.0 for windows dan microsoft excel 2007, terdapat 2 dari 58 item pernyataan adiksi situs jejaring sosial yang tidak valid, artinya item instrumen untuk mengukur adiksi situs jejaring sosial hanya terdapat 56 butir penyataan yang valid. Sedangkan terdapat 4 dari 41 item pernyataan kebiasaan belajar yang tidak valid, artinya item instrumen untuk mengukur kebiasaan belajar hanya terdapat 36 item pernyataan yang valid. Berikut item-item setelah validasi pada tabel berikut. Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Item Angket Adiksi Situs Jejaring Sosial Signifikansi No Item Jumlah Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54, 55, 56, 57, 58 56 Tidak Valid 27, 35 2 Listia Nurani, 2016 HUBUNGAN ANTARA ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL DENGAN KEBIASAAN BELAJAR PESERTA DIDIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.10. Hasil Uji Validitas Item Angket Kebiasaan Belajar Signifikansi No Item Jumlah Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41 37 Tidak Valid 22, 23, 26, 34 4

3.7.4 Uji Reliabilitas Instrumen