Risiko Kredit MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan Risiko Kredit Lanjutan a Risiko kredit maksimum Lanjutan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 84

41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan II. Struktur Organisasi

Manajemen Risiko berada dibawah Direktorat Kepatuhan dan Divisi Manajemen Risiko Satuan Kerja Manajemen Risiko. Dengan adanya pengembangan scope manajemen risiko yang dilakukan oleh Bank, maka pembagian tugas di Bagian Manajemen Risiko berdasarkan pengelolaan per jenis risiko oleh staf fungsional termasuk penyusunan metodologi perhitungan untuk masing-masing risiko yang dikelola.

III. Profil Risiko

Bank melakukan penilaian profil risiko secara berkala yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki Bank 8 delapan jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia, yaitu: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko stratejik. Sebagai bagian dari implementasi regulasi Basel II, Bank telah mempersiapkan untuk penggunaan metode internal dalam pengukuran risiko sebagai berikut: Untuk mendukung proses perhitungan alokasi modal risiko kredit, Bank telah mempersiapkan infrastruktur dan metodologi Internal Rating Based Approach IRBA. Bank juga telah mengumpulkan data base kredit dan menyempurnakan proses serta prosedur internal sehingga Bank diharapkan dapat memperoleh data yang akurat dan terpercaya untuk menunjang perhitungan sesuai dengan metodologi IRBA yang akan digunakan. Bank telah melakukan pengembangan dan simulasi metodologi perhitungan kebutuhan modal internal untuk mengcover risiko pasar dengan menggunakan metode internal VaR Value at Risk yaitu metode Variance co Variance dan Historical Simulation melalui aplikasi Market Risk Measurement MRM. Bank telah melakukan pengelolaan pencatatan data kerugian dan potensi kerugian yang terjadi pada Satuan Kerja Operasional Risk Taking Unit secara periodik melalui aplikasi Tools Loss Event TLE dan Potential Loss Event PLE yang telah diimplementasikan secara on line di seluruh cabang. Pengelolaan data kerugian tersebut sebagai salah satu data input dalam penilaian parameter Profil Risiko Operasional yang dipetakan sesuai frekuensi kejadian dan dampaknya. Aplikasi TLE akan dikembangkan Bank menjadi perhitungan modal internal dengan mnggunakan metode Internal Measurement Approach IMA.

1. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur danatau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi individual maupun portofolio serta pelaksanaan stress testing. Pengelolaan risiko kredit dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko serta diversifikasi risiko kredit. a Risiko kredit maksimum Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat. Untuk bank garansi dan irrevocable LC, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi dan irrevocable LC terjadi. Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening adiministratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 85

41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan

1. Risiko Kredit Lanjutan a Risiko kredit maksimum Lanjutan

30 Juni 2013 31 Desember 2012 Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia 1.455.337 1.448.689 Giro pada bank lain 556.952 530.645 Penempatan pada bank lain 611.000 437.722 Surat-surat berharga 1.379.710 1.601.011 Kredit yang diberikan 15.680.144 15.212.135 Aset lain-lain: 189.005 193.651 Jumlah 19.872.148 19.423.853 30 Juni 2013 31 Desember 2012 Rekening administratif Fasilitas kredit yang belum digunakan 2.316.917 2.261.697 LC yang masih beredar 89.138 172.757 Garansi yang diberikan 153.521 148.826 Jumlah 2.559.576 2.583.280 b Risiko kredit konsentrasi Pengungkapan konsentrasi risiko kredit maksimum berdasarkan sektor industri adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Pemerintah Bank Lembaga Keuangan Bukan Bank Industri Pengolahan Jasa-jasa Dunia Usaha Perusahaan Lainnya dan Perseorangan Jumlah Giro pada Bank Indonesia 1.455.337 1.455.337 Giro pada bank Lain 556.952 556.952 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 611.000 611.000 Surat berharga 1.284.707 50.000 45.003 1.379.710 Kredit - 6.547 1.897.724 3.892.800 9.883.073 15.680.144 Pendapatan bunga masih harus Diterima 5.843 17 295 14.938 22.633 45.554 89.280 Tagihan akseptasi 64.241 35.484 99.725 Tagihan derivatif Jumlah 3.356.887 563.516 50.295 1.976.903 3.915.433 10.009.114 19.872.148 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain 86

41. MANAJEMEN RISIKO Lanjutan III. Profil Risiko Lanjutan