CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
39
2.   IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan z.   Perpajakan Lanjutan
Pajak  penghasilan  tangguhan  dihitung  dengan  menggunakan  metode  liabilitas,  terhadap  semua perbedaan temporer pada tanggal laporan posisi keuangan antara aset dan liabilitas menurut pajak dan
nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas  pajak  tangguhan  diakui  atas  semua  perbedaan  temporer  kena  pajak.  Aset  pajak  tangguhan
diakui  atas  semua  perbedaan  temporer  yang  dapat  dikurangkan  dan  saldo  rugi  fiskal  yang  belum digunakan,  sepanjang  besar  kemungkinannya  terdapat  laba  kena  pajak  di  masa  datang  yang  dapat
dimanfaatkan atas perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Aset  dan  liabilitas  pajak  tangguhan  dihitung  dengan  tarif  pajak  dan  peraturan  pajak  yang  berlaku secara  efektif  atau  secara  substansial  akan  diberlakukan  pada  periode  dimana  aset  tersebut
direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan atas liabilitas pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, apabila diajukan
keberatan dan atau banding, diakui pada saat hasil dari keberatan dan atau banding diterima. Beban  pajak  kini  ditentukan  berdasarkan  penghasilan  kena  pajak  untuk  tahun  berjalan  dan  dihitung
menggunakan tarif pajak yang berlaku.
Koreksi  terhadap  liabilitas  perpajakan  dicatat  pada  saat  diterimanya  surat  ketetapan,  atau  apabila diajukan permohonan keberatan atau banding, ketika hasil keberatan atau banding sudah ditetapkan.
Efektif  tanggal 1  Januari  2012,  Bank menerapkan  PSAK 46  Revisi  2010,  yang  mengharuskan  Bank untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan
penyelesaian  dari  jumlah  tercatat  aset  liabilitas  yang  diakui  dalam  laporan  posisi  keuangan,  dan transaksi-transaksi serta  peristiwa  lain  yang  terjadi dalam periode  berjalan  yang  diakui dalam  laporan
keuangan.
aa.  Laba per Saham
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 56 Revisi 2011 “Laba Per Saham”, yang menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham.
Laba  per  saham  dasar  dihitung  dengan  membagi  laba  bersih  dengan  jumlah  rata-rata  tertimbang saham yang beredar pada periode berjalan.
ab.  Imbalan Kerja
Bank mengakui penyisihan imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang No. 132003 tanggal 25 Maret 2003.  Penyisihan  tersebut  diakui  berdasarkan  perhitungan  aktuaris.  menggunakan  metode  Projected
Unit Credit. Perkiraan  liabilitas  pada  tanggal  laporan  posisi  keuangan  merupakan  nilai  kini  imbalan  pasti  pada
tanggal  laporan  posisi  keuangan,  dikurangi  nilai  wajar  aset  program  dan  penyesuaian  terhadap keuntungan
atau kerugian  aktuaria  yang  belum  diakui,  biaya  jasa  masa  lalu  yang  belum  menjadi  hak  vested,  biaya
pemutusan kontrak kerja dan keuntungan atau kerugian kurtailmen. Biaya  imbalan  pasca-kerja  yang  diakui  selama  tahun  berjalan  terdiri  dari  biaya  jasa  kini,  bunga  atas
liabilitas,  keuntungan  atau  kerugian  aktuaria  dan  biaya  jasa  lalu  dan  dikurangi  dengan  iuran  pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.
Keuntungan  atau  kerugian  aktuaria  dari  penyesuaian  dan  perubahan  asumsi  aktuaria  sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10 dari nilai wajar aset program atau 10 dari nilai kini
liabilitas  imbalan  pasti  pada  awal  periode  diamortisasi  dan  diakui  sebagai  biaya  atau  keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
30 Juni 2013 dan 2012 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
40
2.   IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Lanjutan ab.  Imbalan Kerja lanjutan