Pembagian Kewenangan Setelah Penggabungan

ya ng tida k menyebabkan monopoli, tida k dilarang oleh hukum. Unda ng- Unda ng tentang P erseroa n Terbatas denga n tegas melara ng mer ger akuisisi da n konsolidasi ya ng mer ugika n kepentinga n perseroa n, pemega ng saha m minor itas, para karya wa n, kepentinga n masyarakat da n persainga n sehat Pasal 104 ayat 1.

C. Pembagian Kewenangan Setelah Penggabungan

Berdasarkan ensiklopedia ekonomi, merger dikatakan sebagai kombinasi dua perusahaaan, yang umumnya melalui pertukaran saham dan penggabungan dua atau lebih perusahaan sejenis atau lebih menjadi perusahaan tunggal melalui cara yang sedemikian rupa, sehingga yang satu menyerap atau menampung lainnya. 65 65 Agus Budianto, Merger Bank Di Indonesia Beserta Akibat-Akibat Hukumnnya, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004, hal 88. Dalam melakukan merger akan diadakan proses integrasi atau proses harmonisasi dari kedua belah pihak melalui pembagian tugas dan wewenang dan tanggungjawab beserta haknya. Dalam pembagian kewenangan haruslah memandang kepentingan-kepentingan para pihak, baik para pemegang saham, karyawan, kreditur, dan pihak-pihak lain yang terkait. Dalam menentukan kepengurusan haruslah melalui Rapat Umum Pemegang Saham, dan untuk kemudian dimintakan uji kelayakannya fit and pofer test kepada Bank Indonesia, begitupun dalam pemutusan Direksi dan Komisaris harus juga menjalani program yang sama dengan kriteria tertentu. Pada CIMB proses integrasi dari divisi-divisi yang ada akan berlangsung menurut suatu urutan prioritas yang didasarkan kepada fungsi divisi yang bersangkutan, kompleksitas proses integrasi, dan faktor ketergantungan kepada divisi-divisi lain melalui perpaduan karyawan dari kedua belah pihak yaitu Ex Niaga dan Ex Lippo. Universitas Sumatera Utara Dewan Komisaris Preside Direktur Wakil Presiden direktur Komite pemantau Resiko Komite Audit Komite Remunerasi Nominasi Direktur Kredit dan Pengendalian resiko Direktur Treasury Direktur Teknologi Informasi dan operasi Direktur Perbankan Korporasi Direktur Perbankan bisnis Direktur Keuangan dan perencanaan Direktur Perbankan Ritel Direktur Perbankan ritel Internal Audit ฀ Kredit Individu ฀ Pengelolaan dana pihak ketiga investigasi nasabah individu consumer liabilities wealth management ฀ Kredit tanpa agunan kartu kredit merchant bisnis ฀ Jaringan perbankan alternatif ฀ Telesales ฀ Usaha ritel dan usaha kecil ฀ Usaha mikro termasuk program paket pinjaman lending program ฀ Pembayaran terstruktur structured finance ฀ Penasehat keuangan dan Sindikasi ฀ Pembiayaan proyek ฀ Pinjaman bilateral ฀ Perdagangan antar pasar uang cross market trading ฀ Pasar uang money market ฀ Manajemen aktiva pasiva asset liabilities management, termasuk syariah ฀ Penjualan global ฀ Produk terstruktur ฀ Pasar modal ฀ Lembaga Keuangan Perbankan Internasional ฀ Proses Persetujuan kredit ฀ Manajemen Resiko segmen individu, ritel, bisnis dan korporasi termasuk syariah ฀ Teknologi informasi dan sistem ฀ Operasi ฀ Kebijakan dan kontrol ฀ Prosedur operasional ฀ Laporan keuangan ฀ Dukungan keuangan ฀ Makro ekonomi penelitian ฀ Strategi dan perencanaan ฀ Manajemen anggaran dan biaya ฀ Sistem informasi manajemen dan kinerja manajemen ฀ Administrasi umum dan pembelian ฀ Manajemen sumber daya manusia ฀ Manajemen pelatihan ฀ Kepatuhan Wakil Presiden Direktur - grup penjualan dan Distribusi - grup transaksi dan perbankan - Grup Penyelesaian kredit bermasalah - grup hukum sekertaris, Korporat komunikasi komunikasi - grup Perbankan syariah Grup privste Manajemen Tingkat Regional Gambaran struktur organisasi pada CIMB Niaga. Struktur organisasi tersebut dibuat untuk memastikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang jelas dan pertanggungjawaban atas hasil kerja organisasi. Pada CIMB Niaga pengaturan mengenai tugas dan kewenangan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut: 1. Dewan komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaa Good Coorperate Goverments dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi yang setidaknya diwujudkan dalam: a. pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi b. kelengakapan dan pelaksanaan tugas Komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank Universitas Sumatera Utara c. penerapan fungsi kepatuhan, auditor intern dan auditor ekstern d. penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern e. penyediaan dana kepada pihak terkait danpenyediaan dana besar f. rencana strategis bank g. transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank 2. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank 3. Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional bank, kecuali; a. penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum; b. hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundangan yang berlaku. 4. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris merupakan bagian dari tugas pengawasan oleh Dewan Komisaris sehingga tidak meniadakan tanggungjawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan bank. 5. Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit intern audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor ekstern, hasil pengawasan oleh Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lain. 6. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak ditemukannya: a. pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan; dan Universitas Sumatera Utara b. keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank 7. Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang: a. Komite Audit b. Komiete Pemantau Resiko c. Komite Remunerasi dan Nominasi dan memastikan Komite telah melaksanakan tugas secara efektif 8. Pengangkatan anggota Komite sebagaimana dimaksud pada butir 7 dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris. Selain daripada tugas yang tercakup tersebut Komisaris juga memperoleh kewenangan, antara lain: 1. Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam jangka waktu terbatas 2. Dewan Komisaris berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris berhak memberhentikan untuk sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Pasal 106 ayat 1 UUPT, yaitu anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan alasannya. Untuk selanjutnya, mengacu pada Pasal 106 ayat 4, yaitu: dalam jangka waktu paling lambat 30 hari setelah tanggal pemberhentian sementara harus diselenggarakan RUPS, dan sesuai Pasal 106 ayat 6 bahwa RUPS mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut. 3. Dalam hal Dewan Komisaris melakukan tindakan pengurusan bank dalam keadaan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu, berlaku ketentuan Pasal 118 2 UUPT yaitu: Dewan Komisaris dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu Universitas Sumatera Utara tertentu melakukan tindakan pengurusan, berlaku semua ketentuan mengenai hak, wewenang, dan kewajiban Direksi terhadap bank dan pihak ketiga. 4. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris karena anggota lainnya berhalangan, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Presiden Komisaris atau anggota Dewan Komisaris laiinya dalam Anggaran Dasar berlaku pula baginya. 5. Sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan pasal 15.3, bahwa tindakan Direksi yang tersebut pada butir i dan ii dibawah ini yang mempunyai nilai melebihi suatu jumlah yang ditetapkan dalam kebijakan bank yang dari waktu ke waktu wajib disetujui oleh Dewan Komisaris, sebagai berikut: i Tindakan diluar kegiatan pokok.inti bank sebagai lembaga keuangan perbankan, yaitu: a. Membeli atau dengan cara lainnya memperolehmendapatkan barang tidak bergerak termasuk hak atas tanahdan atau bangunan; b. Menjual atau dengan cara lainnya memindahkan barang tidak bergerak termasuk hak atas tanahdan atau bangunan; c. Mengambil bagian atau ikut serta atau melepaskan hak baik sebagian atau seluruhnya dalam suatu bank atau badan lain termasuk tetapi tidak terbatas untuk mendirikan perusahaan baru atau membubarkan Anak Perusahaan. ii Tindakan kegiatan usaha bank sebagai lembaga keuangan perbankan yang bukan merupaka tindakan sehari-hari dengan pertimbangan antara lain frekuensi yang tinggi, cenderung bersifat rutin, dan jumlah transaksi diatas nominal tertentu, yaitu: a. Meminjam uang atau menerbitkan surat utang yang tidak termasuk dalam kegiatan usaha sehari-hari bank Universitas Sumatera Utara b. Melakukan hapus buku dan atau hapus tagih c. Melakukan penyertaan modal sementara dan atau pembelian aset debitur dalam rangka tindakan penyelamatan kredit 6. Dewan Komisaris berwewnang untuk menyetujui beberapa kebijakan bank, mengacu pada ketetapan otoritas yang berwenang 7. Dewan Komisaris berwenang dan bertanggung jawab dalam manajemen resiko bank. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan