AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perubahan kehidupan manusia baik secara individu atau kelompok, merupakan fenomena sosial yang berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama
lain. Perubahan merupa ka proses sosial di a a ora g dihadapka pada
pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari sekolah, sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan
kemampuan sosial dan kemampuan individu ya g opti u Dictionary of
Education, dalam Program Akta Mengajar V; Depdikbud 19841985; 19. Perubahan yang terjadi dalam pembelajaran di sekolah, merupakan sesuatu yang
sengaja dipilih, dikontrol, dan dilakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan individu peserta didik.
Sekolah adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Dilihat dari jenisnya,
pendidikan di Indonesia dikelompokkan menjadi tujuh jenis pendidikan: 1 pendidikan umum, 2 pendidikan kejuruan, 3 pendidikan luar biasa, 4
pendidikan kedinasan, 5 pendidikan keagamaan, 6 pendidikan akademik, dan 7 pendidikan profesional Djatmiko, 2007: 1.
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Proses pembelajaran pada pendidikan kejuruan SMK merupakan salah satu upaya pengembangan kemampuan baik secara sosial maupun individu,
bertujuan menghasilkan lulusan yang siap bersaing memasuki dunia kerja. Suwarma AL-Mukhtar 1992; 78, mengemukakan bahwa
: Harapa asyarakat untuk mendapatkan pekerjaan dan hidup lebih baik dengan menggantungkan
harapannya kepada pendidikan, banyak melahirkan kekecewaan dari pada kepuasa . Ko disi seperti i i
e gi dikasika pe ti g ya efekti itas pelaksanaan pembelajaran yang sejalan dengan harapan masyarakat.
Pada sisi lain Mukhidin Purnama 2010; 1 mengemukakan bahwa, pemerintah Indonesia sejak 2004 mendorong untuk dikembangkannya jumlah
SMK di seluruh kabupatenkota hingga akhirnya akan dicapai perbandingan antara SMK dengan SMA menjadi 70 : 30 pada tahun 2014. Kebijakan
Kemendiknas tersebut dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari efektivitas suatu proses pembelajaran yang berimplikasi pada lulusan yang diharapkan.
Peran guru sebagai pelaksana perubahan sekaligus pelaksana pembelajaran pada tingkat kelas diharapkan dapat terealisasikan sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan pembelajaran program PSG. Dikemukakan Hoy Miskel 2001:19, guru merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi input dalam
proses transformasi pendidikan di sekolah. Sanjaya 2009:13 mengemukakan,
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
komponen yang selama ini sangat memengaruhi proses pendidikan adalah komponen guru. Demikian pula dalam pelaksanaan program PSG, guru
merupakan komponen yang menentukan keberhasilan pembelajaran di SMK.
Efektivitas pelaksanaan program PSG menggambarkan suatu perubahan dalam proses pembelajaran, dari pola lama conventional yang biasa dilakukan
bersifat simulasi, ke pola PSG dual responsibility yang melibatkan banyak institusi kerja sebagai pasangan langsung dan aktif dalam penyelenggaraan PSG.
Pola PSG merupakan kombinasi antara pelaksanaan pembelajaran di sekolah SMK dengan pelaksanaan praktek kerja industri prakerin di institusi kerja
pasangan IP, terintegrasikan secara sinkron dan dinamis sesuai dengan standar pelaksanaan yang telah ditetapkan. Keterlibatan IP dalam pelaksanaan PSG,
sejak pe eri aa sis a aru PSB sa pai menghasilkan dan memasarkan ta ata Pedoman Teknis Pelaksanaan PSG pada SMK; 1996; 1, menuntut
kerjasama yang harmonis antara guru dan instruktur dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.
Kepmendikbud RI Nomor 323U1997; pasal 16, ayat 1, menjelaskan ah a praktek kerja di IP dipi pi oleh i struktur . Kerjasama yang sinkron dan
dinamis antara guru sebagai pelaksana pembelajaran di sekolah dan instruktur
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
sebagai pelaksana prakerin di IP akan menentukan efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG.
Kehidupan institusi kerja yang terus berkembang, yang ditandai oleh munculnya banyak lapangan pekerjaan baru baik macam maupun bentuknya,
telah membawa dampak pada perubahan kebutuhan terhadap tenaga kerja. Berkaitan dengan itu kerjasama antara guru dan instruktur dalam pelaksanaan
program PSG harus mencerminkan suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan pembelajaran yang dimaknai sebagai suatu investasi dimana hasilnya baru akan terlihatdinikmati kelak setelah peserta didik bekerja
memiliki penghasilan, maka pemahaman efektivitas pembelajaran program PSG tidak saja merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan terhadap tenaga kerja
tapi juga harus dapat mengantisipasi kebutuhan terhadap tenaga kerja. Efektivitas proses pembelajaran program PSG dapat dimaknai dalam dua
dimensi, yaitu meningkatkan kemampuan kerja lulusan SMK, meningkatkan relevansi antara kemampuan kerja lulusan dengan kebutuhan lapangan kerja.
Efektivitas menggambarkan kebermaknaan proses pembelajaran program PSG dalam menghasilkan lulusan SMK yang berkemampuan relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG terlihat dari hasil ujian nasional UN yang mencerminkan kemampuan lulusan SMK relevansinya
dengan kebutuhan terhadap tenaga kerja. Sejalan dengan hasil UN, fenomena pengangguran dapat menjadi indikator pentingnya efektivitas pelaksanaan
pembelajaran program PSG dalam menghasilkan lulusan SMK yang diinginkan. Fenomena tersebut disajikan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,
SMK Negeri dan Swasta di Jawa Barat Tahun Pelajaran 20112012
Nilai Ujian Bahasa
Indonesia Bahasa
Inggris Matematika Kompetensi
Rata-rata 7,72
7,88 8,05
8,21 Terendah
2,90 2,90
1,70 2,10
Tertinggi 9,60
9,80 10,00
9,80 Standar Deviasi
0,79 0,88
0,96 0,39
Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Provinsi Jawa Barat Tahun Pelajaran 20112012.
Tabel 1.2 Pencapaian Kelulusan Ujian Nasional Per-Mata Pelajaran,
SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 20112012
No. Mata Pelajaran
Jumlah Peserta Rata-rata Nilai
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1. Bhs. Indonesia
184.46 7,58
2. Bhs. Inggris
184.46 8,40
3. Matematika
184.46 8,70
4. Kompetensi
184.46 8,17
Jumlah Nilai 32,85
Rata-rata Nilai 8,21
Sumber: Laporan Pencapaian Hasil Ujian Nasional SMK Kota Bandung Tahun Pelajaran 20112012.
Tabel 1.3 Penduduk Jawa Barat Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran
Terbuka Menurut Golongan Umur dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
Gol.Umur Tdblm
Tdblm SD
SLTP SMTA
Dipl. Jumlah
pernah tamat SD
IIIIII Total
sekolah Akademi
Universitas
1 2
3 4 5 6 7 8
Agust. 2007 15-19 2.833
18.349 213.628 241.863 189.207 1.120
667.000 Agust. 2008 15-19
- 15.768
190.374 218.131 204.584 270 629.127
Agust. 2009 15-19 3.231
26.659 158.548 208.099 210.457 998
607.992 Agust. 2010 15-19
1.220 17.640
181.599 230.803 208.814 1.697 641.733
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011.
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 1.4 Penduduk KabKota Berumur 15 Tahun Ke Atas Yang Termasuk Pengangguran
Terbuka Menurut KabupatenKota Dan Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan
PERKOTAAN+PEDESAAN LAKI-LAKIPEREMPUAN
Kabupaten Tdblm
Tdblm SD
SLTP SMTA
Dipl. Jumlah
Kota pernah
tamat SD IIIIII
Total sekolah
Akademi Universitas
1 2
3 4 5
6 7
8
Agu.2007 Kab. Bandung NA
14.083 115.214
95.464 79.168
20.719 324.648
Kota Bandung NA
2.603 34.695
44.048 79.813
19.410 180.569
Agu.2008 Kab. Bandung 1.210
12.384 64.267
69.365 52.805
10.200 210.231
Kota Bandung NA
689 32.701
38.285 71.068
28.916 171.659
Agu.2009 Kab. Bandung NA
3.872 52.152
53.702 54.086
9.087 172.899
Kota Bandung NA
1.229 17.264
31.940 82.063
20.457 152.953
Agu.2010 Kab. Bandung 569
6.274 44.193
40.262 48.783
13.015 153.096
Kota Bandung NA
2.389 15.466
21.249 59.504
32.745 131.353
NA = NOT APPLICABLETIDAK DAPAT DITAMPILKAN Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, Jakarta Agustus 2011
Berkaitan dengan tabel dapat dijelaskan: Pertama; tabel 1.1 dan 1.2, memperlihatkan pencapaian nilai mata pelajaran Kompetensi Keahlian Kejuruan,
yaitu ga u ga a tara ilai ujia praktek keahlia kejurua da ilai ujia teori kejuruan dengan pembobotan 70 untuk nilai ujian praktik keahlian kejuruan
da u tuk ilai ujia teori keahlia kejurua La pira Peratura BSNP; No. 0011PBSNP2011; tentang Kelulusan Ujian Nasional, menunjukkan rata-
rata nilai UN Kota Bandung = 8,17 dibawah UN Jawa Barat = 8,21,
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
mengindikasikan pentingnya efektivitas pelaksanaan program PSG dalam mencapai tujuan pembelajaran di SMK, khususnya di Kota Bandung.
Kedua; tabel 1.3 dan 1.4 yang menunjukkan tingginya pengangguran terbuka mengindikasikan pentingnya efektivitas pembelajan program PSG untuk
e ghasilka ta ata ya g e iliki pe getahua , ketera pila , da etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja Kepmendikbud RI Nomor
323U1997; Pasal 2, ayat 2. Ketiga; efektivitas pelaksanaan program PSG sejalan dengan: 1
Pernyataan Depdikbud Badan Penelitian dan Pengembangan tentang Kebijakan Link and Match
; Jakarta; Agustus 99 ; , ah a salah satu asalah
pendidikan yang berhubungan dengan relevansi adalah adanya kecenderungan bahwa isi program pendidikan dinilai cenderung terlalu berorientasi pada
penguasaan prestasi akademik untuk memasuki pendidikan pada jenjang yang le ih ti ggi , 2 Sasaran strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 2009 –
, a tara lai adalah: Me i gkatka kualitas pendidikan warga kota Bandung melalui peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan sesuai
tuntutan pembangunan, dan meningkatkan pengelolaan penyelenggaraan pe didika se ara efisie da efektif sesuai de ga perke
a ga IPTEK , 3 Pernyataan Ditmenjur 2003 bahwa
Sekolah-sekolah kejuruan didorong untuk menapaki langkah-langkah pembenahan agar meraih standar nasional dan
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
i ter asio al , 4
Efektivitas pembelajaran program PSG bertujuan e i gkatka
mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta IP Kep e dik ud RI
Nomor 323U1997; Pasal 2, ayat 1. 5
PERMENDIKNAS; No. 19 Tahun 2007; tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah pasal 1, Setiap satua pe didika aji e e uhi sta dar
pe gelolaa pe didika ya g erlaku se ara
asio al , 6 Menurut Kepmendikbud RI nomor 323U1997 tentang Penyelenggaraan PSG pada SMK,
Progra pe didika kejurua pada sekolah e e gah kejurua ya g
diselenggarakan di sekolah dan di industriperusahaan perlu dikembangkan agar tamatan sekolah menengah kejuruan dapat memperoleh kemampuan
profesional untuk melaksanakan pekerjaan dalam proses produksi yang e ghasilka ara g da atau jasa 7, Menurut As’ari Djohar dalam Pidato
Pengukuhan Guru Besar UPI Peningkatan jumlah SMK tidaklah hanya
mempunyai muatan kuantitatif belaka, namun faktor kualitatif kental di dala
ya 2008; hal. 4. Pe gertia te aga kerja terlatih ulai eru ah, dari hanya mampu bekerja dengan teknologi madya menjadi mampu bekerja dengan
teknologi canggih dan dari hanya mampu bekerja di dalam negeri menjadi a pu ekerja di luar egeri 2008; hal. 5, 8 Hasil wawancara pra-
penelitian dengan beberapa wakil kepala sekolah SMK bidang hubungan industri dan guru pada SMK Negeri 11 Bandung, SMK Negeri 2 Bandung, SMK Pasundan 1
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Bandung, dan SMK Bina Warga Bandung, diperoleh informasi bahwa; Permasalahan prakerin di institusi kerja pasangan menggambarkan tingkat
relevansi yang bervariasi antara kebutuhan prakerin dengan bekal yang dimiliki peserta didik dari hasil pembelajaran, yaitu untuk program akuntansi tingkat
relevansinya berkisar antara 40 sampai 60, sedangkan untuk program- program lainnya relatif lebih baik yaitu berkisar 60 sampai 90, hal ini
mengindikasi pentingnya efektivitas pembelajaran program PSG; Kaitannya dengan kemampuan sebagai fasilitator prakerin, keterlibatan personil institusi
kerja sebagai instruktur prakerin masih harus ditingkatkan; Mengingat beragamnya kebutuhan peserta didik dalam melaksanakan tugas prakerin,
ketersediaan dan penggunaan fasilitas prakerin di institusi kerja pasangan masih harus dikembangkan; Secara terstandar keterlibatan IP dalam pembelajaran
program PSG masih harus ditingkatkan lebih lanjut, 9 Berbagai inovasi pembelajaran seperti; CBSA, MGBS, pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi, validasi
kurikulum, mengindikasikan
perlunya efektivitas
pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam mencapai tujuan yang diinginkan, 10 Penyelenggaraan Diklat atau on the job training OJT yang melibatkan
kerjasama antara SMK, IP, dan Pemerintah Dinas Pendidikan bagi para guru khususnya, pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
pelaksanaan pembelajaran program PSG.
AHIM SURACHIM, 2013 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KOMPETENSI GURU, FASILATAS PEMBELAJARAN, DAN
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN PROGRAM PSG TERHADAP KEMAMPUAN KERJA LULUSAN SMK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Mengingat dinamika kehidupan masyarakat yang banyak memunculkan jenis dan bentuk pekerjaan baru,
pe didika di I do esia elu selaras de ga kebutuhan sektor-
sektor pe a gu a da kese pata kerja ya g ada
Depdikbud; Badan Penelitian dan Pengembangan; 1993; 6. Oleh karena itu perlu upaya efektivitas pelaksanaan pembelajaran program PSG untuk
menghasilkan lulusan SMK yang selaras dengan kebutuhan sektor-sektor pembangunan dan kesempatan kerja.
Berdasarkan uraian di atas, masalah sentral dalam penelitian ini adalah, masalah kebermaknaan pelaksanaan pembelajaran program PSG dalam
menghasilkan lulusan SMK , dan untuk menjawab permasalahan tersebut, penelitian dilakukan pada SMK Bidang Studi Keahlian Bisnis dan Manajemen di
Kota Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah