Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Johan Ramadhan, 2013 Identifikasi Tingkat Kesiapan SMK Dalam Implementasi E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sampel. Penggunaan angket sebagai teknik pengumpulan data mempunyai keuntungan sebagai berikut: 1 Tidak memerlukan hadirnya peneliti. 2 Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden. 3 Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatan masing- masing dan menurut waktu senggang responden. 4 Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu dalam memberikan jawaban. 5 Dapat dibuat dengan standar tertentu, sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Arikunto 2006: 152 Teknik angket ini digunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat kesiapan siswa dalam implementasi e-learning pada pembelajaran di Jurusan TKJ SMKN 1 Cihampelas Bandung Barat. Mulai Menentukan pokok bahasan Menyusun kisi-kisi Menentukan objek Uji coba instrumen Uji validitas item Valid? Ya Tidak Uji reabilitas item Reabel? Dibuang Perhitungan persentase dan uji kecenderungan Selesai Ya Tidak Diulang Pembuatan instrumen Gambar 3.4 Langkah-langkah penyusunan dan pengolahan intrumen 2. Instrumen penelitian Menurut Arikunto 2006: 149, yang dimaksud dengan “instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Instrumen yang Johan Ramadhan, 2013 Identifikasi Tingkat Kesiapan SMK Dalam Implementasi E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah angket kuisioner yang disebar kepada siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan. Beberapa halyang menyangkut isi angket yang digunakan adalah dipandang dari cara menjawab, kuesioner yang digunakan bersifat tertutup dimana alternatif jawaban sudah disediakan sehingga responden hanya memilih dan dipandang dari jawaban, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung dimana responden memberikan jawaban tentang pendapatnya. Kisi-kisi instrumen memuat indikator-indikator yang akan diukur dari aspek-aspek yang telah ditetapkan yang kemudian dijabarkan dalam butir-butir pernyataan. Sehubungan dengan bidang masalah yang peneliti teliti adalah mengenai tingkat kesiapanyang dapat berupa pendapat atau penilaian, maka model angket yang digunakan peneliti adalah model skala Likert. Model Likert memberikan suatu nilai skala untuk setiap alternatif jawaban yang berjumlah lima kategori. Dengan demikian instrumen itu akan menghasilkan total skor bagi tiap responden. Skala ini terdiri dari sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap suatu objek tertentu yang akan diukur. Untuk setiap pernyataan dalam angket penelitian disediakan lima altematif jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Pernyataan dibuat bervariasi antara pernyataan positif dan pernyataan negatif. Cara pemberian nilai pada pernyataan positif dan pernyataan negatif adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Pemberian alternatif jawaban angket Alternatif Jawaban SS S S TS STS Positif + 5 4 3 2 1 Negatif - 1 2 3 4 5 Agar instrumen yang digunakan memiliki keampuhan dalam pengukuran, maka instrumen perlu diuji coba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumennya, karena keampuhan instrumen sangat berpengaruh terhadap mutu penelitian itu sendiri.

G. Uji Instrumen Penelitian

Johan Ramadhan, 2013 Identifikasi Tingkat Kesiapan SMK Dalam Implementasi E-Learning Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji instrumen penelitian bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas agar dapat memberikan gambaran atau hasil yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan.

1. Uji validitas angket

Instrumen dikatakan valid artinya alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid sehingga artinya instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur ketepatan. Untuk menguji validitas angket digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: r y √ 2 2 2 2 Arikunto, 2008: 72 dengan: r xy = koefisien korelasiantara variabel X dan Y X = skor tiap butir soal, Y = skor total tiap butir soal, N = jumlah responden uji coba. Setelah r xy diperoleh kemudian masukan ke rumus uji t sebagai berikut: √ Sudjana, 2002: 37 dengan: t = uji signifikan korelasi, r = koefisien korelasi, n = jumlah responden uji coba. Kriteria pengujian item adalah jika t hitung t tabel pada tingkat kepercayaan 95 dan derajat kebebasan dk = n-2, maka item tersebut signifikan atau valid.

2. Uji reliabilitas angket

Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk menguji reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Adapun langkah-langkah