Analisis Validitas Tes Analisis Realibilitas Tes

Ayu Amelia, 2014 Studi Komparatif Tentang Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Tematik Integratif Melalui Model Webbed Dan Siswa Yang Belajar Melalui Direct Instruction Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bahan tes diambil dari materi pelajaran matematika kelas IV SD semester genap yang mengacu pada kurikulum 2006 pada materi sifat-sifat bangun ruang sederhana balok, kubus, tabung, kerucut, dan bola, jaring-jaring balok, jaring- jaring kubus, mengenal bangun datar simetris, dan pencerminan bangun datar. Kemudian data yang diperoleh dari uji coba tes kemampuan koneksi matematis dianalisis untuk mengetahui validitas, realibilitas, daya beda dan tingkat kesukaran tes tersebut dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Proses penganalisisan data hasil uji coba meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Analisis Validitas Tes

Secara mendasar validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Arikunto, 1997, hlm. 167. Berdasarkan pengertian tersebut, maka suatu instrumen bisa dikatakan mampu mengukur valid apabila mempunyai validitas yang tinggi. Pengujian validitas ini akan dilakukan dengan analisis faktor yaitu mengkorelasikan antara skor butir soal dengan skor total dengan menggunakan Pearson Product Moment Arikunto, 1997, hlm. 72. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y. = jumlah peserta tes subjek. = skor item tes. = skor total. Tabel 3.6 Kriteria Validitas Butir Soal Koefisien validitas r xy Interpretasi 0,80 r xy ≤ 1,00 validitas sangat baik sangat tinggi 0,60 r xy ≤ 0,80 validitas baik tinggi Ayu Amelia, 2014 Studi Komparatif Tentang Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Tematik Integratif Melalui Model Webbed Dan Siswa Yang Belajar Melalui Direct Instruction Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,40 r xy ≤ 0,60 validitas cukup sedang 0,20 r xy ≤ 0,40 validits rendah jelek 0,00 r xy ≤ 0,20 validitas sangat rendah r xy ≤ 0,00 tidak validitas Dari hasil perhitungan, didapat nilai validitas butir tes dari soal yang telah diujicobakan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Nilai Validitas Soal Koneksi No. Soal Nilai Validitas Interpretasi 1 0,45 Sedang 2 0,49 Sedang 3 0,38 Rendah 4 0,61 Sedang 5 0,43 Sedang 6 0,51 Sedang 7 0,42 Sedang 8 0,61 Sedang 9 0,56 Sedang 10 0,56 Sedang

b. Analisis Realibilitas Tes

Uji realibilitas bertujuan untuk menguji bahwa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya. Realibilitas suatu tes akan dikatakan reliabel jika hasil evaluasi memberikan hasil yang tetap sama untuk subjek yang sama, jika mengalami perubahan, maka perubahan itu tidak signifikan. Untuk menginterpretasikan koefsien realibilitas alat evaluasi dapat digunakan kriteria yang dibuat oleh J.P. Guilford Ruseffendi, 2005, hlm. 160 Ayu Amelia, 2014 Studi Komparatif Tentang Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Yang Belajar Dengan Pendekatan Tematik Integratif Melalui Model Webbed Dan Siswa Yang Belajar Melalui Direct Instruction Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kriteria Reabilitas Tes Koefisien reliabilitas r 11 Interpretasi r 11 ≤ 0,20 Derajat realibilitas sangat rendah 0,20 r 11 ≤ 0,40 Derajat realibilitas rendah 0,40 r 11 ≤ 0,70 Derajat realibilitas sedang 0,70 r 11 ≤ 0,90 Derajat realibilitas tinggi 0,90 r 11 ≤ 1,00 Derajat realibilitas sangat tinggi Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes bentuk uraian, maka rumus yang digunakan untuk menghitung derajat realibilitas tes menggunakan alpha cronbach Arikunto, 1997, hlm. 109. ∑ Keterangan: koefisien reliabilitas tes ∑ = jumlah varians skor tiap butir soal = varians skor total Dari hasil perhitungan diperoleh koefisian reliabilitas untuk soal kemampuan koneksi adalah 0,57. Berdasarkan koefisien korelasi yang ada pada taebel 3.4, dapat disimpulkan bahwa soal dalam instrumen penelitian ini diinterpretasikan sebagai soal yang reliabitasnya sedang.

c. Analisis daya Beda

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual pada pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN Neglasari 02

1 13 149

ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN METAKOGNITIF.

0 2 17

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING.

0 4 43

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Sukakarya Kota Bandung.

0 3 38

STUDI KOMPARASI TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA YANG BELAJAR DENGAN METODE PENEMUAN DAN SISWA YANG BELAJAR DENGAN METODE EKSPOSITORI: Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X di Madrasah Aliyah Negeri di Bandung.

0 1 27

STUDI KOMPARATIF TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN RELASIONAL DAN REPRESENTASI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING DENGAN SISWA YANG BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN LANGSUNG: kuasi eksperimen pada kelas vii sal

0 2 55

KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN DISPOSISI MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUISTRATEGI THINK-TALK-WRITEDENGAN SISWA YANG BELAJAR MELALUI EKSPOSITORI : Studi Komparatif pada Salah Satu SMA di Bandung.

0 2 15

STUDI KOMPARATIF TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA MTs YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DAN SISWA YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION).

0 1 56

Penerapan Pembelajaran Tematik Model Webbed Dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Keluargaku.

1 9 38