45
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
ketika diterapkannya metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats. Wirartha 2006: 37 menyatakan bahwa:
Data dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap gejala yang diteliti. Dalam hal ini, panca indera manusia penglihatan dan pendengaran
diperlukan untuk menangkap gejala yang diamati. Hasil penangkapan tersebut dicatat dan selanjutnya dianalisis oleh peneliti untuk menjawab
masalah penelitian. Tujuan pengamatan terutama adalah mencatat atau mendeskripsikan perilaku objek serta memahaminya.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menggali informasi. Wirartha 2006: 37 mengungkapkan bahwa “wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan
data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data pewawancara dan sumber data responden”. Dengan cara ini
peneliti menggali informasi atau keterangan dengan cara tanya jawab secara lisan untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran dan hati siswa berkenaan dengan
kemampuan berpikir krtitis dan tanggapan mereka terhadap penerapan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats dalam pembelajaran PKn. Untuk
memperkuat hasil observasi wawancara juga dilakukan dengan guru kelas. 4.
Kuesioner Angket Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan
sejumlah pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden. Sebagaimana Sugiyono
2009: 142 mengungkapkan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada reponden untuk dijawabnya
”. Angket diberikan kepada siswa, diperlukan untuk membantu melengkapi lembar observasi dalam hal mengukur kemampuan berpikir kritis
siswa dan masukan untuk perbaikan mengajar guru dalam menggunakan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats.
5. Studi Literatur
46
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Studi literatur yaitu mengkaji teori-teori yang relevan dengan objek penelitian yang akan digunakan sebagai landasan teoritis, bersumber dari buku-
buku, jurnal, artikel dan sumber-sumber lainnya. 6.
Catatan Lapangan Catatan lapangan berisi catatan mengenai apa saja yang ditemukan dalam
proses penelitian. Menurut Bogdan dan Biklen Moleong, 2007: 209 ‘catatan
lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami dan dip
ikirkan dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian kualitatif’. Catatan harian ini ditulis peneliti selama proses pengambilan data.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan data ke dalam pola atau kategori yang kemudian dideskripiskan. Bogdan dan Biklen Moleong, 2007: 248
mengungkapkan bahwa: Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data,
memilah-milahnya menjadi
satuan yang
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Jadi, dalam proses analisis data harus dilakukan dengan sebaik-baiknya agar data yang terkumpul dapat diolah dan disajikan dengan baik. Seiddel Moleong,
2007: 248 menyatakan bahwa analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi
kode agar sumber datany tetap dapat ditelusuri. 2.
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisiar dan membuat indeksnya.
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar ketegori data itu mempunyai
makna, mancari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum.
Sementara, menurut Miles dan Huberman Sugiyono, 2009: 92-99, analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1. Reduksi Data
47
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
2. Data Display Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisya. Dalam penelitian
kualitatif yang paling sering digunakan untuk penyajian data adalah dengan pesan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay , maka akan
memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Selain dengan
teks naratif dalam penyajian data dapat juga berupa grafik, matrik, network jejaring kerja dan chart.
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dilakukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid
dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan saat mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
Dengan mengacu pada pendapat tersebut, maka proses analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penyeleksian dan Pengelompokkan Data.
Data yang sudah terkumpul diseleksi, dirangkum dan disesuaikan dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan. Setelah itu untuk mempermudah dalam
mengolah data maka data tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu untuk dicari tema dan polanya berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat.
Kategorisasi data didasarkan pada tiga aspek, yakni: a.
Latar atau konteks kelas, yaitu berupa informasi umum dan khusus tentang latar fisik kelas dan latar para pelaku guru dan siswa.
b. Proses pembelajaran, yaitu berupa informasi umum tentang interaksi sosial
guru dengan siswa, interaksi siswa dengan kelompoknya, interaksi antar kelompok siswa di dalam kelas dan suasana kelas selama pembelajaran selama
metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats berlangsung.