4
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Thinking  Hats  yang  diterapkan  dalam  pembelajaran  PKn,  maka  penulis  merasa tertarik  untuk  meneliti penerapan metode  Six Thinking  Hats  dalam pembelajaran
PKn. Penulis merasa metode ini cocok diterapkan pada pembelajaran PKn, karena metode  ini  berkaitan  dengan  alur  berpikir  pada  saat  memecahkan  suatu  masalah
sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  penulis  memilih  judul  “Penggunaan
Metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats dalam Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Studi kasus di kelas XI IPA 2
SMA Negeri 1 Margahayu”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  di  atas,  penulis  mengidentifikasi  masalah penelitian ini dari beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut:
a. Masih  kurangnya  partisipasi  aktif  siswa  dalam  pembelajaran  PKn  di  dalam
kelas. b.
Teknik yang digunakan guru dalam pembelajaran PKn belum variatif. c.
Kurangnya  pelatihan  untuk  meningkatkan  kemampuan  berpikir  siswa  dalam pembelajaran PKn.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  di  atas,  maka  penulis  merumuskan masalah  sebagai  berikut:  Bagaimana  hasil  dari  penggunaan  metode  Enam  Topi
Berpikir  Six  Thinking  Hats  dalam  pembelajaran  PKn  sebagai  upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa?
Melihat  rumusan  masalah  tersebut  begitu  luas,  maka  penulis  akan membatasi masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana  perencanaan  pembelajaran  PKn  dengan  menggunakan  metode
Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats  dalam  upaya  meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa?
5
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana  pelaksanaan  pembelajaran  PKn  dengan  menggunakan  metode
Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats  dalam  upaya  meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa?
3. Apa saja kendala dalam upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
dengan menggunakan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats? 4.
Bagaimana  cara  yang  dilakukan  untuk  mengatasi  kendala  dalam  upaya meningkatkan  kemampuan  berpikir  kritis  siswa  dengan  menggunakan  metode
Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Sesuai dengan rumusan permasalahan, secara umum penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui  hasil  dari  penggunaan  metode  pembelajaran  Enam  Topi
Berpikir  Six  Thinking  Hats  dalam  pembelajaran  PKn  sebagai  upaya meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: a.
Mendeskripsikan  perencanaan  pembelajaran  PKn  dengan  menggunakan metode  Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats  dalam  upaya  meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa. b.
Mendeskripsikan proses pelaksanaan PKn dengan menggunakan metode Enam Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats  dalam  upaya  meningkatkan  kemampuan
berpikir kritis siswa. c.
Mendeskripsikan kendala apa saja  yang dihadapi  dalam upaya  meningkatkan kemampuan  berpikir  kritis  siswa  dengan  menggunakan  metode  Enam  Topi
Berpikir Six Thinking Hats. d.
Mendeskripsikan  bagaimana  cara  mengatasi  kendala  yang  dihadapi  dalam upaya  meningkatkan  kemampuan  berpikir  kritis  siswa  dengan  menggunakan
metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats.
6
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian  ini  merupakan  suatu  upaya  peningkatan  kemampuan  berpikir siswa  kritis  yang  dapat  dijadikan  bahan  kajian  bagi  peningkatan  kualitas
pembelajaran PKn. Penelitian ini sangat bermanfaat sebagai salah satu acuan para praktisi  guru  PKn  dalam  mengembangkan  konsep-konsep  baru  tentang  cara  dan
upaya  melakukan  pembelajaran  inovatif  dengan  tujuan  untuk  meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bagi Guru 1
Guru  dapat  memakai  metode  Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats sebagai  alternatif  dalam  pembelajaran  PKn  dalam  meningkatkan
kemampuan berpikir kritis siswa di sekolah. 2
Metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats ini akan memudahkan guru dalam proses pembelajaran PKn dalam meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa. b.
Bagi Siswa 1
Siswa  mendapatkan  wawasan  dan  pengalaman  baru  dalam  pembelajaran PKn dengan menggunakan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats.
2 Memotivasi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Metode
Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats  dapat  memudahkan  siswa  dalam memecahkan suatu hal atau permasalahan.
c. Bagi Sekolah
1 Meningkatkan mutu pembelajaran pada mata pelajaran PKn.
2 Sekolah  dapat  mengoptimalkan  sumber  daya  yang  tersedia  untuk
memajukan  sekolahnya  melalui  penggunaan  metode  Enam  Topi  Berpikir Six Thinking Hats dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran PKn.
7
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3 Sekolah  diharapkan  mampu  mencermati  kebutuhan  siswa  yang  bervariasi,
baik  itu  dari  segi  harapan  masyarakat  terhadap  sekolah  maupun  tuntutan dunia kerja untuk memperoleh mutu lulusan yang berguna.
d. Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
1 Menambah  referensi  kepustakaan  jurusan  Pendidikan  Kewarganegraan
khususnya  yang  berhubungan  penelitian  mengenai  penggunaan  metode Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking  Hats  untuk  meningkatkan  kemampuan
berpikir kritis siswa. 2
Diharapkan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats menjadi salah satu  metode  pembelajaran  yang  dikembangkan  dalam  kegiatan  belajar
pembelajaran bagi mahasiswa PKn sebagai persiapan menjadi  guru PKn di lapangan nantinya.
3 Membantu  mahasiswa  PKn  apabila  akan  melakukan  penelitian  yang
topiknya sama. e.
Bagi Penulis 1
Penelitian  ini  memberikan  gambaran  secara  jelas  mengenai  pembelajaran PKn dengan menggunakan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats.
2 Memotivasi  penulis  untuk  terus  meneliti  dan  menemukan  metode-metode
baru dalam bidang pendidikan, khususnya PKn.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur  organisasi  skripsi  ini  berisi  rincian  tentang  urutan  penulisan  dari setiap bab dan bagian demi bagian dalam skripsi. Skripsi ini terdiri dari lima bab.
Bab  I  merupakan  bagian  awal  dari  skripsi,  yang  berisi  enam  bagian  yaitu  latar belakang  penelitian,  identifikasi  dan  perumusan  masalah,  tujuan  penelitian,
metode  penelitian  dan  struktur  organisasi  skripsi.  Bab  II  menjelaskan  kajian pustaka yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Bagian bab II terdiri
dari  tiga  subbab.  Subbab  utama,  yaitu  tinjauan  mengenai  Pendidikan Kewarganegaraan,  tinjauan  mengenai  metode  Enam  Topi  Berpikir  Six  Thinking
Hats dan tinjauan mengenai berpikir kritis.
8
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Bab  III  berisi  penjabaran  mengenai  metode  penelitian  dan  komponen- komponen lainnya seperti lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode
penelitian, definisi operasional, pedoman penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik  analisis  data.  Bab  IV  merupakan  bab  yang  memaparkan  hasil  penelitian
dan  pembahasan.,  terdiri  dari  dua  hal  utama,  yakni  hasil  penelitian  dan pembahasan.  Bab  V  merupakan  bab  terakhir  yang  menyajikan  penafsiran  dan
pemaknaan  peneliti  terhadap  hasil  analisis  temuan  penelitian.  Bab  V  terdiri  dari dua bagian, yaitu kesimpulan dan saran.
37
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi  penelitian  adalah  tempat  melakukan  penelitian  guna  memperoleh data penelitian. Sejalan dengan pendapat Sukardi 2003: 53 yang mengemukakan
bahwa “yang dimaksud dengan lokasi penelitian atau tempat penelitian tidak lain adalah  tempat  di  mana  proses  studi  yang  digunakan  untuk  memperoleh
pemecahan masalah penelitian berlangsung”. Penelitian ini berlangsung di SMA Negeri  1  Margahayu.  Lokasi  sekolah  tersebut  terletak  di  Jalan  K.H.  Wahid
Hasyim  No.  387  Margahayu  Kabupaten  Bandung.  Alasan  pemilihan  lokasi penelitian ini adalah:
a. Berdasarkan  pengamatan  yang  dilakukan  pada  observasi  awal  terlihat  bahwa
kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran PKn masih rendah. b.
Adanya  keterbukaan  dari  pihak  sekolah  terutama  guru  mata  pelajaran  PKn terhadap penelitian yang akan dilaksanakan.
c. Lokasi  SMA  Negeri  1  Margahayu  yang  strategis,  sehingga  memudahkan
peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.
2. Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  ialah  sumber  penelitian  yang  memberikan  data  atau informasi.
Nasution 2003: 32 mengemukakan bahwa “subjek penelitian adalah sumber  penelitian  yang  dapat  memberikan  informasi,  dipilih  secara  purposif  dan
bertalian  dengan  purfose  atau tujuan  tertentu.”  Jadi  dalam  penelitian  kualitatif
subjek  penelitiannya  adalah  pihak-pihak  yang  menjadi  sasaran  penelitian  atau sumber yang dapat memberikan informasi yang dipilih  sesuai dengan tujuannya.
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  SMA  Negeri  1  Margahayu  Kabupaten Bandung dengan subjek penelitiannya yaitu sebagai berikut:
38
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Guru
Guru  mata  pelajaran  Pendidikan  Kewarganegaraan  PKn  yang  menjadi mitra peneliti dan juga subjek penelitian adalah Ibu Dra. Yuyun Windi Asih, lahir
di Majalengka, 3 Desember 1964. Pendidikan dasar beliau tempuh di SD Negeri 1 Jatiwangi  dan  lulus  tahun  1977,  kemudian  melanjutkan  di  SMP  Negeri  1
Jatiwangi  dan  lulus  tahun  1980.  Setelah  itu,  melanjutkan  ke  SMA  Negeri  1 Jatiwangi  dan  lulus  pada  tahun  1983.  Setelah  lulus  SMA  beliau  melanjutkan
pendidikannya  ke  Institut  Keguruan  dan  Ilmu  Pendidikan  IKIP  Bandung,  yang kini sudah berganti nama menjadi Universitas Pendidikan Indonesia UPI, beliau
mengambil  jurusan  Pendidikan  Kewarganegaraan  PKn.  Pendidikan  di  bangku kuliah beliau tempuh dari tahun 1983-1989.
Setelah  lulus  kuliah,  beliau  ditempatkan  mengajar  di  SMA  Negeri  1 Margahayu. Guru mitra mengajar bidang studi PKn di kelas X MIA 1, X MIA 2,
X MIA 3, X MIA 4, X MIA 5, X MIA 6, X MIA 7, X Bahasa, XI IPA 1, XI IPA 2 dan  XI  Bahasa.  Beliau  bertempat  tinggal  di  Permata  Kopo  D9  Kabupaten
Bandung.
b. Siswa
Siswa yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Margahayu. Jumlah siswa ialah 38 orang yang terdiri dari 14 orang
siswa laki-laki dan 24 orang siswa perempuan. Pelajaran PKn dilaksanakan setiap hari  Sabtu  yaitu  pukul  07.00-08.30  WIB.  Alasan  dipilihnya  kelas  XI  IPA  2
sebagai subjek penelitian dikarenakan beberapa faktor diantaranya: 1
Kelas  XI  IPA  2  merupakan  kelas  IPA  yang  menganggap  bahwa  pelajaran PKn  hanyalah  pelajaran  tambahan  dan  tidak  akan  ada  di  Ujian  Nasional
UN. 2
Mempunyai motivasi belajar yang sangat kurang dibandingkan dengan kelas yang lainnya.
3 Kemampuan berpikir kritis siswa masih rendah.