42
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Kemampuan berpikir kritis siswa yaitu kemampuan berpikir siswa dalam
memahami materi pelajaran, dalam hal ini Pendidikan Kewarganegaraan dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan atau menganalisis suatu ide
secara mendalam
dengan didukung
oleh kriteria
yang dapat
dipertanggungjawabkan. 3.
Metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats yaitu suatu metode pembelajaran inovatif yang menitikberatkan pada kreativitas dalam berpikir
dengan kemampuan untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu hal dalam sekuens waktu serta kemampuan untuk menerima dan menghargai pendapat
orang lain. Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats merupakan sebuah metode yang melihat bahwa otak manusia memiliki berbagai sudut pandang yang
berbeda dalam berpikir. Tujuan dari konsep topi tersebut bukan untuk menempatkan seseorang dalam golongan-golongan yang tertentu, melainkan
untuk mendorong seseorang menggunakan semua jenis pikiran itu. Edward De Bono 2007: 95-96 menyatakan bahwa ada enam topi dengan warna yang
berbeda-beda. Setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir. Keenam warna tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Topi Putih : Fakta, angka-angka, informasi. Informasi apa yang kita
punya? Informasi apa yang perlu kita cari? 2
Topi Merah : Emosi, perasaan, intuisi. Bagaimana perasaan saya tentang hal ini sekarang?
3 Topi Hitam : Kehati-hatian. Kebenaran, penilaian, pencocokan data.
Apa datanya cocok? Apakah akan berhasil? Apakah aman? Apakah bisa dilaksanakan?
4 Topi kuning : Sisi yang menguntungkan, manfaat, penghematan. Mengapa
ini bisa dilaksanakan? Apa keuntungannya? Mengapa ini baik dilaksanakan?
5 Topi Hijau : Eksplorasi, proposal, saran-saran, ide-ide baru. Tindakan-
tindakan alternatif. Apa yang bisa kita lakukan di sini? Adakah ide lain?
6 Topi Biru : Berpikir tentang berpikir. Kendalikan kegitan berpikir.
Simpulkan posisi kita sekarang. Tetapkan langkah berpikir selanjutnya. Tetapkan program. Pandangan menyeluruh
yang mengontrol proses.
43
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Prosedur Penelitian
Untuk memudahkan proses penelitian, maka terdapat beberapa tahap dalam penelitian yang disusun secara sistematis. Tahap tersebut antara lain:
1. Tahap Persiapan Penelitian
Tahap persiapan penelitian diawali dengan melakukan pengamatan awal dengan mendatangi SMA Negeri 1 Margahayu dengan melakukan kegiatan pra
penelitian guna memperoleh informasi dari guru PKn di sekolah tersebut untuk menggali mengenai permasalahan dalam proses pembelajaran PKn dan untuk
menentukan fokus kajian dalam penelitan dan selanjutnya, peneliti mengajukan judul dan proposal skripsi sesuai dengan apa yang akan diteliti.
2. Tahap Perizinan Penelitian
Perizinan ditempuh untuk melaksanakan prosedur yang semestinya harus dilewati dalam proses penelitian dan perizininan juga diupayakan kepada instansi
terkait untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan proses penelitian. Adapun prosedur yang ditempuh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada
Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan untuk mendapatkan surat rekomendasi untuk disampaikan kepada Dekan FPIPS UPI.
b. Mengajukan surat permohonan izin untuk mengadakan penelitian kepada
Pembantu Dekan I atas nama Dekan FPIPS UPI untuk mendapatkan surat rekomendasinya untuk disampaikan kepada Rektor UPI.
c. Dengan membawa surat rekomendasi dari UPI, penulis meminta izin penelitian
kepada Lembaga Kesatuan Bangsa Dinas Pendidikan untuk memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
d. Setelah mendapatkan izin kemudian penulis melakukan penelitian di tempat
yang telah ditentukan yaitu SMA Negeri 1 Margahayu.
44
Sarah Regina Virgiani, 2014 Penggunaan Metode Enam Topi BerpikirSix Thinking Hats dalam Pembelajaran PKN untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan inti dari penelitian yang dilakukan, dimana peneliti mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun untuk
memecahkan fokus masalah. Penelitian ini berupa penelitian studi kasus, jadi pelaksanaan yang dilakukan dalam studi kasus ini mengacu pada penelitian secara
mendalam terhadap pelaksanaan penggunaan metode Enam Topi Berpikir Six Thinking Hats berlangsung dalam pembelajaran PKn.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang akurat dalam suatu penelitian maka dibutuhkan teknik pengumpulan data yang sesuai, dimana peneliti bertindak
sebagai instrumen utama key instrumen yang menyatu dengan sumber data dalam situasi yang alamiah natural setting. Data merupakan suatu bahan yang
sangat diperlukan untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Menurut Lofland Moleong, 2002: 112 ‘sumber data utama dalam
penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, foto dan statistik’.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Studi Dokumen Studi dokumen ini digunakan untuk mempelajari dokumen-dokumen seperti
daftar nama dan jumlah siswa, daftar hadir siswa, daftar nilai siswa dan lain-lain. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wirartha 2006: 36 yaitu:
Jika data dicari dalam dokumen atau sumber pustaka maka kegiatan pengumpulan data seperti ini disebut studi dokumen atau sumber pustaka.
Data ini merupakan data sekunder karena sudah tertulis atau diolah oleh orang lain.
2. Pengamatan atau Observasi
Observasi kelas merupakan pengamatan langsung terhadap aktivitas atau kegiatan guru dan siswa di dalam kelas, mengamati perubahan-perubahan yang
terjadi dalam proses pembelajaran dan pengaruhnya terhadap kualitas belajar