29 dari populasi memiliki peluang yang sama dan independen tidak
tergantung untuk terpilih menjadi sampel Murti, 2006.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah mitos alat reproduksi, mitos hubungan seksual, mitos PMS, dan mitos terjadinya kehamilan.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku seksual remaja SMA di Kecamatan Klaten kota.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dapat disajikan pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Definisi Operasional Variabel No. Variabel
Diskripsi Cara
Pengukuran Skala
Hasil Ukur
1 Mitos
alat reproduksi
Sesuatu yang
salah tetapi
dianggap benar
oleh responden
tentang alat
reproduksi. Kuesioner
Nominal Percaya 50
Tidak percaya
50
2 Mitos
hubungan seksual
Sesuatu yang
salah tetapi
dianggap benar
oleh responden
tentang hubungan seksual
Kuesioner Nominal Percaya
50 Tidak
percaya 50
3 Mitos PMS
Sesuatu yang
salah tetapi
dianggap benar Kuesioner
Nominal Percaya 50
30
G. Pengumpulan Data
1. Jenis data
a. Kuantitatif meliputi hubungan antara mitos alat reproduksi, mitos PMS,
dan mitos terjadinya kehamilan. b.
Kualitatif meliputi perilaku seksual remaja SMA di Kecamatan Klaten kota
2. Sumber data
a. Data primer
Data yang langsung diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner dan pedoman wawancara terstruktur.
b. Data sekunder
Data diperoleh melalui studi pustaka, internet, dan instansi pendidikan berupa jumlah SMA, jumlah kelas, jumlah siswa, dan jenis
kelamin.
No. Variabel Diskripsi
Cara Pengukuran
Skala Hasil
Ukur oleh
responden tentang PMS
Tidak percaya
50
4 Mitos
terjadinya kehamilan
Informasi yang
salah yang
berkaitan dengan terjadinya
kehamilan Kuesioner
Nominal Percaya 50
Tidak percaya
50
5 Perilaku
seksual pada remaja SMA
Tindakan yang
muncul karena
adanya dorongan seksual.
Seperti onani, masturbasi,
petting
, dan lain- lain.
Wawancara Ordinal
1-5 buruk
6-10 sedang
11-13 baik
31 3.
Cara Pengumpulan Data a.
Data mitos seks dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. Kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner
sendiri dan setelah selesai, kuesioner tersebut dikumpulkan kepada peneliti.
b. Data perilaku seksual dikumpulkan dengan pedoman wawancara
terstruktur oleh peneliti. 4.
Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara yang
berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan variabel penelitian yang harus dijawab oleh responden.
a. Kuesioner
1 Jenis pertanyaan yang digunakan berupa kuesioner tertutup dengan
jumlah pertanyaan sebanyak 35 item pertanyaan. 2
Skor kuesioner mitos seks dengan pilihan jawaban percaya dan tidak percaya :
a Jawaban
favorable
: jawaban percaya skor 1, jawaban tidak percaya skor 0.
b Jawaban
unfavorable
: jawaban percaya skor 0, jawaban tidak percaya skor 1.
3 Uji validitas dan reliabilitas
Sifat valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari nilai
32 yang kita inginkan. Untuk uji validitas instrument digunakan uji
korelasi product moment person
. Sedangkan Uji reliabilitas dengan rumus
alfa cronbath.
Rumus
korelasi product moment person
Abdurahman dan Muhidin, 2006.
Dengan : r
xy
: korelasi antara variabel x dan y X dan Y
: Skor masing-masing skala N
: Banyaknya subjek
Tabel 3. Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y
Besar r
xy
Keterangan 0,00 - 0,20
Hubungan sangat lemah diabaikan, dianggap tidak ada
0,20 - 0,40 Hubungan rendah
0,40 - 0,70 Hubungan sedang atau cukup
0,70 - 0,90 Hubungan kuat atau tinggi
0,90 - 1,00 Hubungan sangat kuat atau sangat
tinggi
Rumus
Alfa Cronbath
Abdurahman dan Muhidin, 2006.
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya bulir soal : jumlah varians bulir
: Varians total
33 Standar reliabilitas adalah jika nilai hitung r lebih besar
dari nilai tabel r 0,514, maka instrument dinyatakan reliabel. b.
Pedoman wawancara 1
Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang berdasarkan pedoman-pedoman berupa kuesioner yang telah disiapkan.
Sehingga peneliti tinggal membacakan pertanyaan-pertanyaan tersebuat kepada responden.
2 Pedoman wawancara terdiri dari 13 pertanyaan dengan topik
berupa perilaku seksual dengan obyek diri sendiri dan orang lain. 3
Skor penilaian wawancara dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Jawaban
unfavorable
: jawaban ya skor 0, jawaban tidak skor 1 4
Penggolongan perilaku dibagi dalam 3 kategori yaitu : buruk 1-5, sedang 6-10, dan baik 11-13. Perilaku seksual responden
langsung dinyatakan buruk jika responden pernah melakukan
pettin
g dan hubungan seksual pilihan 12 dan 13 pada kuesioner.
H. Pengolahan Data