Hubungan antara Mitos Alat Reproduksi dengan Perilaku Seksual pada

46

BAB V PEMBAHASAN

A. Hubungan antara Mitos Alat Reproduksi dengan Perilaku Seksual pada

Remaja SMA di Kecamatan Klaten kota. Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai p = 0,007 p0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara mitos alat reproduksi dengan perilaku seksual pada remaja SMA di Kecamatan Klaten kota. Alat reproduksi merupakan organ tubuh laki-laki dan perempuan yang menyebabkan terjadinya kehamilan BKKBN, 2006. Salah satu contoh dari alat reproduksi adalah penis pada laki-laki dan vagina pada perempuan. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data sebanyak 64,3 responden yang percaya terhadap mitos-mitos alat reproduksi. Hal ini berarti bahwa remaja masih memiliki pengetahuan yang kurang sehingga menyebabkan tingginya kepercayaan remaja terhadap mitos-mitos alat reproduksi. Padahal menurut Subinarto 2008, mitos merupakan informasi yang sebenarnya salah tetapi dianggap benar, yang telah diyakini, beredar, dan populer di masyarakat. Menurut Simpen 2007, ketidaktahuan remaja tentang kesehatan reproduksi selama ini disebabkan karena remaja masih menganggap alat reproduksi sebagai hal yang tabu. Tidak banyak siswa SMA yang tahu mengenai kesehatan reproduksi, cara merawat serta menggunakan alat reproduksinya pada waktu dan saat yang tepat. 47 Perilaku seksual merupakan tindakan yang dilakukan oleh remaja dengan dorongan seksual yang datang baik dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya Notoatmodjo, 2007. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh data proporsi responden terbanyak yang percaya tentang mitos alat reproduksi adalah berperilaku sedang 33,3. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Gusmiarni 2001, yang menyimpulkan bahwa ada hubungan antara sikap onani atau masturbasi dengan perilaku seksual. Menurut Skiner 1938, dalam Notoatmodjo, 2003, perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Faktor yang menyebabkan perilaku seks remaja, selain faktor jiwa muda dan rasa ingin tahu yang besar, remaja juga kurang mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang cukup berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Menurut Wibowo 2004, remaja merasa lebih senang membahas masalah seks, kesehatan reproduksi, dan perilaku seksual dengan teman dari pada dengan orangtua.

B. Hubungan antara Mitos Hubungan Seksual dengan Perilaku Seksual