4 perempuan dan laki-laki yang berasal dari perwakilan siswa dan siswi dari 80
sekolah SMAMASMK di Kabupaten Klaten terungkap bahwa aktifitas seksual remaja dalam berpacaran bukan hanya merupakan proses komunikasi
yang sehat, akan tetapi sudah mengarah pada hal-hal yang melanggar norma hukum. Aktifitas pacaran yang dilakukan menyebutkan antara lain ngobrol
24, pegang tangan 16, pelukan 13, cium pipi 12, cium bibir dan
necking
9, meraba organ seksual 4,
petting
2 dan
intercourse
1. Fase mengenal pacaran inilah yang sering menjadi masalah bagi remaja
karena di fase inilah sering terjadi masalah perilaku seksual pra nikah. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian tentang perilaku seksual pada
remaja SMA di Kecamatan Klaten kota.
B. Masalah Penelitian
1. Adakah hubungan antara mitos alat reproduksi dengan perilaku seksual
remaja SMA di Kecamatan Klaten kota? 2.
Adakah hubungan antara mitos hubungan seksual dengan perilaku seksual remaja SMA di Kecamatan Klaten kota?
3. Adakah hubungan antara mitos PMS dengan perilaku seksual remaja SMA
di Kecamatan Klaten kota? 4.
Adakah hubungan antara mitos terjadinya kehamilan dengan perilaku seksual remaja SMA di Kecamatan Klaten kota?
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan mitos seks dengan perilaku seksual pada remaja SMA di Kecamatan Klaten kota.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui hubungan antara mitos alat reproduksi dengan perilaku
seksual pada remaja SMA di Kecamatan Klaten kota. b.
Mengetahui hubungan antara mitos hubungan seksual dengan perilaku seksual pada remaja SMA di Kecamatan Klaten kota.
c. Mengetahui hubungan antara mitos PMS dengan perilaku seksual pada
remaja SMA di Kecamatan Klaten kota. d.
Mengetahui hubungan antara mitos terjadinya kehamilan dengan perilaku seksual pada remaja di Kecamatan Klaten kota.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi pihak sekolah
Sebagai informasi dan masukan bagi para guru atau pendidik agar lebih mendukung adanya pendidikan seksual dalam upaya pemberian
informasi kesehatan reproduksi sehingga remaja dapat mengetahui informasi yang benar dan dapat dipercaya, mengenai kesehatan
reproduksi.
6 2.
Bagi siswa SMA Sebagai informasi dan masukan dalam meningkatkan pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi dalam upaya mengungkap mitos seks agar para remaja terhindar dari perilaku seks berisiko.
3. Bagi peneliti lain.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dasar bagi peneliti selanjutnya.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pada penelitian ini dibatasi pada pembahasan mengenai hubungan antara mitos seks pada remaja dengan perilaku seksual
remaja SMA Muhammadiyah 1 Klaten dan SMA N 3 Klaten.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA