1.2. RUMUSAN MASALAH
Apakah ada perbedaan gambaran retinopati diabetik dari OCT dihubungkan dengan nilai hemoglobin A1c HbA1c ?
1.3. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
• Mendapatkan kasus retinopati diabetik dari pasien DM di RSUP H. Adam Malik Medan.
• Bekerjasama dengan bagian Endokrinologi Penyakit Dalam sebagai usaha mendeteksi sedini mungkin kelainan pada mata akibat
komplikasi DM yang terjadi pada pasien DM. 2. Tujuan Khusus
• Untuk menilai dan menginterpretasikan pemeriksaan OCT pada retinopati diabetik secara analisa kualitatif dan analisa kuantitatif
pada pasien DM yang dihubungkan dengan nilai HbA1c. • Berdasarkan kelainan yang terjadi pada retina dapat ditentukan terapi
selanjutnya untuk mencegah kondisi mata yang lebih buruk lagi, bahkan kebutaan.
• Mampu menjelaskan kepada pasien DM mengenai kondisi kelainan retina yang terjadi akibat DM yang dialaminya dan menjelaskan
prognosis kelainan dan tajam penglihatan penderita, sesuai dengan gambaran yang didapat dari OCT.
Universitas Sumatera Utara
1.4. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara nilai HbA1c dengan gambaran retinopati diabetik pada pemeriksaan OCT baik secara
kualitatif maupun kuantitatif .
1.5. MANFAAT PENELITIAN
1. Dapat disusun suatu protap yang berkaitan dengan penegakan diagnosa dan penatalaksanaan retinopati diabetik sehingga dapat mencegah
kebutaan yang ditimbulkan oleh komplikasi DM, yang berarti juga menurunkan angka kebutaan dalam masyarakat.
2. Diharapkan ada kerjasama khusus antara sub divisi Endokrin Departemen Penyakit Dalam dan sub divisi Vitreo Retina Departemen
Ilmu Kesehatan Mata untuk pelayanan yang lebih maksimal terhadap pasien DM dalam evaluasi dan penatalaksanaan kelainan – kelainan
yang terjadi pada mata akibat DM dalam waktu sedini mungkin. 3. Dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi data yang mendukung
data-data penelitian lain tentang angka kebutaan nasional, khususnya yang disebabkan oleh diabetes, sehingga dapat dibuat kebijakan oleh
pemerintah untuk membuat program kesehatan mata bagi pasien DM.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 . KERANGKA TEORI
2.1.1. DIABETES MELITUS
Definisi
Diabetes melitus DM adalah penyakit kronik dimana terjadi peninggian kadar gula dalam darah.
2,4,5,6
Epidemiologi
Diabetes melitus merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai di Indonesia. Telah dilakukan penelitian kuantitatif tentang penderita
dibetes, antara lain di Padang, jakarta dan Manado. Hasil penelitian menunjukkan kisaran penderita diabetes antara 1,4-2,3. Penelitian di
Koja tahun 1982 mendapatkan angka 1,7, di Kayuputih Jakarta Timur tahun 1992 sebesar 5,7, dan daerah sub urban Abadijaya Depok
didapatkan penderita dibetes 13,6 pada tahun 2001. Dengan demikian terlihat angka prevalensi diabetes selalu meningkat dari waktu ke
waktu. Prevalensi DM untuk Indonesia cukup besar menurut
RISKERSDAS, sebesar 14,7 populasi di kawasan urban terancam DM dan 7,2 populasi di rural terancam DM, Jika diproyeksikan, sebanyak 8,2
juta penduduk urban dan 5,5 juta penduduk rural di Indonesia mengalami
2,3,5,6,7,8
Universitas Sumatera Utara