kistoid dipikirkan sebagai nekrosis sel-sel Mueller dari udem yang kronik. Perubahan ini berkaitan dengan lepasnya foveolar.
- Pola pada OCT Kang et al meliputi: tipe 1 berupa penebalan retina dengan reflektifitas homogen; tipe 2 berupa penebalan retina dengan pengurangan
reflektifitas optikal pada lapisan luar retina; tipe 3A lepasnya foveola foveolar detachment tanpa traksi fovea; tipe 3B lepas foveola dengan adanya traksi
foveola. - Gambaran OCT yang spesifik : hilangnya kontur foveola; hilangnya perubahan
lapisan yang hiper reflektifitas; mild sampai moderate reflektifitas; tanda dari hard exudats, soft exudats dan perdarahan retina dapat juga terjadi
- Manfaat OCT juga dalam mendeteksi membran epiretina, traksi vitreomakular, hialoid posterior dan detachment foveola. Kelainan ini tidak dapat terlihat pada
fluoresein angiografi. Identifikasi kelainan ini penting untuk mendeteksi CSME dengan traksi vitreomakular yang menjadi acuan untuk intervensi bedah
segera. - OCT juga dapat mengukur perubahan ketebalan setelah intervensi laser,
steroid intravitreal atau subtenon, dan pembedahan.
2.1.4 Hemoglobin A1c
Hemoglobin terglikasi HbA1c, disebut juga glycohemoglobin atau disingkat sebagai A1c, merupakan salah satu pemeriksaan darah yang penting
untuk mengevaluasi pengendalian gula darah. Hasil pemeriksaan A1c
Universitas Sumatera Utara
memberikan gambaran rata-rata gula darah selama periode waktu enam sampai dua belas minggu dan hasil ini dipergunakan bersama dengan hasil pemeriksaan
gula darah mandiri sebagai dasar untuk melakukan penyesuaian terhadap pengobatan diabetes yang dijalani.
17
Hemoglobin adalah salah satu substansi sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Ketika gula darah tidak terkontrol
yang berarti kadar gula darah tinggi maka gula darah akan berikatan dengan hemoglobin terglikasi. Oleh karena itu, rata-rata kadar gula darah dapat
ditentukan dengan cara mengukur kadar HbA1c. Bila kadar gula darah tinggi dalam beberapa minggu, maka kadar HbA1c akan tinggi pula. Ikatan HbA1c yang
terbentuk bersifat stabil dan dapat bertahan hingga 2-3 bulan sesuai dengan usia sel darah merah. Kadar HbA1c akan mencerminkan rata-rata kadar gula darah
dalam jangka waktu 2-3 bulan sebelum pemeriksaan.
17
Korelasi antara Kadar A1c dan Rata-rata Kadar Gula Darah
17
HbA1c Rata-rata Gula Darah mgdl
6 135
7 170
8 205
9 240
10 275
11 310
12 345
Universitas Sumatera Utara
Kadar HbA1c normal pada bukan pasien diabetes antara 4 sampai dengan 6. Beberapa studi menunjukkan bahwa diabetes yang tidak terkontrol
akan mengakibatkan timbulnya komplikasi, untuk itu pada pasien diabetes kadar HbA1c ditargetkan kurang dari 7. Semakin tinggi kadar HbA1c maka semakin
tinggi pula resiko timbulnya komplikasi, demikian pula sebaliknya.
17
Diabetes Control and Complications Trial DCCT dan United Kingdom Prospective Diabetes Study UKPDS mengungkapkan bahwa penurunan HbA1c
akan banyak sekali memberikan manfaat. Setiap penurunan HbA1c sebesar 1 akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes sebesar 21, serangan jantung
14, komplikasi mikrovaskular 37 dan penyakit vaskuler perifer 43.
17
Pasien diabetes direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan HbA1c setiap tiga bulan untuk menentukan apakah kadar gula darah telah
mencapai target yang diinginkan. Pada pasien diabetes dengan gula darah terkontrol baik maka frekuensi pemeriksaan dapat dilakukan sedikitnya dua kali
setahun.
17
2.2. KERANGKA KONSEP