Hubungan Antara Paritas dengan Pemberian Imunisasi Campak Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Campak

tetap menyediakan waktu untuk anaknya dan tetap membawa anaknya untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan penelitian Dessy 2010 di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai dengan desain cross sectional yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemberian imunisasi campak pada anak dengan p=0,646 dan RP=0,862 95 CI: 0,452-1,642. 22

6.2.4. Hubungan Antara Paritas dengan Pemberian Imunisasi Campak

Gambar 6.5. Diagram Bar Prevalensi Pemberian Imunisasi Campak pada Batita Usia 12-35 Bulan Berdasarkan Paritas di Wilayah Kerja Puskesmas Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota Tahun 2012 Berdasarkan gambar 6.5 diatas dapat dilihat bahwa prevalens rate batita yang tidak diberikan imunisasi campak berdasarkan paritas 2 orang sebesar 50, sedangkan pada paritas ≤ 2 orang sebesar 19,4. Ratio Prevalens = 2,583 95 CI : 1,378-4,845. Nilai RP 1 dan CI tidak terdpat angka 1, artinya paritas merupakan 50 19,4 50 80,6 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2 orang ≤ 2 orang P r op or si Tidak imunisasi campak Imunisasi campak Universitas Sumatera Utara faktor risiko terhadap pemberian imunisasi campak pada batita usia 12-35 bulan. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,007. Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemberian imunisasi campak. Hal ini disebabkan karena jumlah anak juga dapat memengaruhi ada tidaknya waktu bagi ibu meninggalkan rumah untuk mendapatkan pelayanan imunisasi kepada anaknya. Semakin banyak anak maka semakin sedikit ketersediaan waktu bagi ibu untuk mendatangi tempat pelayanan imunisasi.

6.2.5. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu dengan Pemberian Imunisasi Campak

Gambar 6.6. Diagram Bar Prevalensi Pemberian Imunisasi Campak pada Batita Usia 12-35 Bulan Berdasarkan Pengetahuan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota Tahun 2012 Berdasarkan gambar 6.6 diatas dapat dilihat bahwa prevalens rate batita yang tidak diberikan imunisasi campak berdasarkan ibu yang berpengetahuan kurang sebesar 60,7, sedangkan pada ibu yang berpengetahuan baik sebesar 14,5. Ratio 60,7 14,5 39,3 85,5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kurang Baik P r op or si Tidak imunisasi campak Imunisasi campak Universitas Sumatera Utara Prevalens = 4,183 95 CI : 2,133-8,203. Nilai RP 1 dan CI tidak terdapat angka 1, artinya pengetahuan ibu merupakan faktor risiko terhadap pemberian imunisasi campak pada batita usia 12-35 bulan. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,000. Hal ini berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak. Hal ini terjadi karena perilaku seseorang juga ditentukan oleh pengetahuan seseorang. Pengetahuan seseorang tergolong dalam perilaku tertutup karena berupa respons terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Pengetahuan seseorang memang belum dapat diamati secara jelas tetapi walaupun demikian tingkat pengetahuan seseorang dapat memengaruhi sikap dan tindakannya. 36 Pengetahuan seseorang merupakan faktor predisposisi terhadap perilaku, dimana faktor-faktor predisposisi meliputi pengetahuan, keyakinan, sikap, kepercayaan, budaya, nilai-nilai dan sebagainya yang ada di masyarakat. 37 Berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden pada saat wawancara dilakukan, kebanyakan dari ibu tidak tahu penyebab dan cara penularan dari penyakit campak. Namun, semua menjawab bahwa penyakit campak merupakan penyakit menular dan dapat dicegah. Berdasarkan penelitian Emi 2008 di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar dengan desain explanatory research, didapatkan bahwa pengetahuan ibu berhubungan dengan perilaku perolehan imunisasi campak dengan p=0,018. 38 Hal ini juga sejalan dengan penelitian Dessy 2010 di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai dengan desain cross sectional yang Universitas Sumatera Utara menyatakan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak pada anak dengan p=0,018. 22

6.2.6. Hubungan Antara Sikap Ibu dengan Pemberian Imunisasi Campak

Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi di Wiliayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAMBAK KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2014.

2 5 11

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETERNAK AYAM RAS PETELUR DI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA 50 KOTA.

0 2 14

PENAMPILAN REPRODUKSI SAPI POTONG DI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN 50 KOTA.

0 1 6

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN CAKUPAN IMUNISASI CAMPAK DI KABUPATEN TEGAL.

0 2 95

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

7 25 46

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WARA UTARA KOTA PALOPO | Karya Tulis Ilmiah

0 0 13

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Ayam Ras Petelur Di Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima 50 Kot

0 0 10