menyatakan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian imunisasi campak pada anak dengan p=0,018.
22
6.2.6. Hubungan Antara Sikap Ibu dengan Pemberian Imunisasi Campak
Gambar 6.7. Diagram Bar Prevalensi Pemberian Imunisasi Campak pada Batita Usia 12-35 Bulan Berdasarkan Sikap Ibu di Wilayah Kerja
Puskesmas Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota Tahun 2012
Berdasarkan gambar 6.7 diatas dapat dilihat bahwa prevalens rate batita yang tidak diberikan imunisasi campak berdasarkan ibu yang bersikap kurang sebesar 60,
sedangkan pada ibu yang bersikap baik sebesar 27,1. Ratio Prevalens = 2,217 95 CI : 1,000-4,916. Nilai RP 1 namun pada CI terdapat angka 1, artinya sikap ibu
bukan merupakan faktor risiko terhadap pemberian imunisasi campak pada batita usia 12-35 bulan. Berdasarkan hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,143. Hal ini
berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan pemberian imunisasi campak.
60
27,1 40
72,9
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kurang Baik
P r
op or
si
Tidak imunisasi campak Imunisasi campak
Universitas Sumatera Utara
Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap juga merupakan kesiapan atau kesediaan untuk
bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap tidak identik dengan respon dalam bentuk perilaku.
18
Hal ini dapat dilihat dari responden yang memiliki sikap baik terhadap imunisasi sebesar 94,4.
Walaupun sikap ibu sebagian besar sudah baik, namun masih banyak ibu yang tidak setuju jika imunisasi campak diberikan pada anak pada usia 9-11 bulan
yaitu sebesar 23,3. Hal ini bisa disebabkan oleh ibu beranggapan bahwa anaknya masih mempunyai kekebalan dari imunisasi yang diperoleh sebelumnya.
6.2.7. Hubungan Antara Efek Samping Imunisasi yang Diperoleh Sebelum Usia 9 Bulan dengan Pemberian Imunisasi Campak
Gambar 6.8. Diagram Bar Prevalensi Pemberian Imunisasi Campak pada Batita Usia 12-35 Bulan Berdasarkan Efek Samping Imunisasi yang
Diperoleh Sebelum Usia 9 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota Tahun 2012
34,5 18,8
65,5 81,2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Ada Tidak ada
P r
op or
si
Tidak imunisasi campak Imunisasi campak
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 6.8 diatas dapat dilihat bahwa prevalens rate batita yang tidak diberikan imunisasi campak berdasarkan ada efek samping sebesar 34,5,
sedangkan pada tidak ada efek samping sebesar 18,8. Ratio Prevalens = 1,839 95 CI : 0,823-4,108. Nilai RP 1 dan pada CI terdapat angka 1, artinya efek samping
imunisasi yang diperoleh sebelum usia 9 bulan bukan merupakan faktor risiko terhadap pemberian imunisasi campak pada batita usia 12-35 bulan. Berdasarkan
hasil analisis statistik diperoleh nilai p=0,182. Hal ini berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara efek samping imunisasi yang diperoleh sebelum usia 9 bulan dengan
pemberian imunisasi campak. Hal ini diasumsikan karena responden cenderung telah memahami efek
samping yang terjadi. Hal ini dapat dilihat dari sikap ibu yang cenderung setuju dengan demam sebagai efek samping imunisasi yaitu 83 dari 90 responden. Dapat
dilihat juga dari tindakan responden yang sebagian besar tetap membawa anaknya untuk diimunisasi campak walaupun mengalami demam setelah imunisasi sebelumnya
yaitu sebesar 65,5.
Universitas Sumatera Utara
6.2.8. Hubungan Antara Jarak ke Pelayanan Kesehatan dengan Pemberian Imunisasi Campak