Model Analisa Pemilihan Rute Perjalanan

II.1.2 Model Analisa Pemilihan Rute Perjalanan

Adanya perbedaan berdasarkan tujuan pergerakan yang menghasilkan penyebaran kendaraan pada masing-masing rute disebut skotastik mempertimbangkan peranannya didalam pemilihan rute. Metode analisis pemilihan rute yang dipakai dalam pembebanan lalu lintas sangat bergantung pada salah satu bagian analisis. Tapi sebaliknya, jika unsur skotastik dihilangkan, maka perhitungan kapasitas jalan VC rasio sangat diperlukan Tamin, 2000. Dua unsur yang ekstrim dan kontroversial ini mengakibatkan adanya 4 empat metode dalam analisis pemilihan rute. Tabel 2.1 Klasifikasi Model Pemilihan Rute Pengaruh Unsur Yang Lebih Dipertimbangkan Pengaruh Stokastik Dipertimbangkan? Tidak Ya Apakah Pengaruh Kendala Kapasitas Dipertimbangkan? Tidak Model Semua atau Tidak Sama Sekali All or Nothing Model Stokastik Murni Ya Model Keseimbangan Wardrop Model Pengguna Stokastik Sumber : Ortuzar and Willumsen 1995 dikutip oleh Tamin 1997 1. Semua atau Tidak Sama Sekali All or Nothing Model ini tidak memperdulikan pengaruh kendala kapasitas suatu ruas jalan, apakah ruas jalannya macet atau tidak, maka seluruh pemakai jalan pelaku perjalanan akan memilih ruas jalan yang terdekat, waktunya singkat, dan ongkosnya murah, sekalipun ruas jalan tersebut macet. Disini unsur stokastik juga tidak ada sama sekali karena seluruh pemakai jalan hanya dipengaruhi oleh bagaimana meminimalkan jarak, waktu dan ongkos. Akibatnya ruas Universitas Sumatera Utara jalan yang lainnya alternatif menjadi sepi. Hanya 3 tiga variabel yang mempengaruhi perilaku pengguna jalan, yaitu: a Jarak minimal b Waktu minimal c Ongkos minimal 2. Model Keseimbangan Wardrop Model ini sesuai dengan hukum Wardrop dalam pembebanan arus lalu lintas pada suatu ruas jalan dalam jaringan jalan yang menghubungkan suatu zona asal dengan suatu zona tujuan. Hukum Wardrop menyatakan bahwa pemakai jalan akan terpengaruh oleh variabel kepadatan volume lalu lintas VC ratio – tingkat kemacetan yaitu, apabila suatu ruas jalan sudah macet, pemilih rute perjalanan akan memilih ruas jalan yang tingkat kemacetannya rendah serta mempertimbangkan variabel jarak pendek, waktu tersingkat dan ongkos termurah, sehingga terjadi keseimbangan antara ruas jalan yang pertama dan ruas jalan yang terakhir. Walaupun demikian si pemakai jalan mengalami kekurangan informasi mengenai jarak terpendek, waktu tersingkat dan ongkos termurah, sehingga timbul perbedaan persepsi diantara pemakai jalan tentang jarak minimal, waktu minimal, dan ongkos minimal. Maka probabilitas kemungkinan suatu ruasrute jalan akan dipilih si pengguna jalan dapat didekati dengan model persamaan sebagai berikut : …………………………………… 1 Dimana: Pk = Probabilitas pengguna jalan menggunakan ruasrute k Universitas Sumatera Utara Tk = Waktu perjalanan pada ruasrute k b = Parameter diversi lalu lintas 3. Model Stokastik Murni Model ini dipakai berdasarkan pada asumsi bahwa para pelaku perjalanan yang akan menggunakan rute alternatif, perilakunya tidak dipengaruhi sedikitpun oleh kondisi ruas jalan yang macet kendala kapasitas, sehingga masing-masing individu pelaku perjalanan memiliki persepsi yang berbeda- beda mengenai rute terbaik jarak terpendek, waktu tersingkat dan ongkos termurah. Sebagai akibatnya bermainlah faktor acak dan variabel random yang sulit untuk diukur seperti variabel pemandangan alam yang indah, keamanan, kebiasaan, persepsi yang berbeda, kesalahan informasi, dan kesalahan lainnya. 4. Model Pengguna Stokastik Model ini menggabungkan unsur random stokastik dengan kepadatan arus lalu lintas pada suatu rute. Modelpendekatannya mengikuti fungsi biaya yang dipengaruhi kepadatan lalu lintas pada suatu ruas jalan. Setiap ruas jalan memiliki peluang yang sama untuk dipilih pengguna ruas jalan, karena masing-masing pengguna memiliki persepsi yang berbeda-beda relatif terhadap ruteruas jalan yang mana ongkos perjalanannya murah.

II.1.3 Faktor Penentu Pemilihan Rute Perjalanan