1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah karena banyaknya faktor yang mempengaruhi pelecehan seksual
terhadap pekerja anak wanita, maka perlu diringkas faktor mana saja yang mempengaruhi pelecehan seksual terhadap pekerja anak wanita dengan
caramenggunakan analisis faktor.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk meringkas beberapa variabel menjadi beberapa faktor yang mempengaruhi pelecehan seksual terhadap pekerja anak wanita di Kecamatan Kota
Kisaran Timur Kabupaten Asahan Tahun 2009.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk memilih variabel-variabel dominan pada pekerja anak wanita dalam
pelecehan seksual yang dimasukkan dalam analisis faktor. 2.
Untuk mengelompokkan variabel faktor-faktor pelecehan seksual terhadap pekerja anak wanita menjadi satu atau beberapa faktor.
3. Untuk memperjelas apakah faktor-faktor pelecehan seksual dalam pekerja
anak wanita yang terbentuk sudah berbeda dengan faktor lainnya.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat memahami kehidupan kelompok pekerja anak wanita.
2. Sebagai bahan masukkan bagi mahasiswapeneliti yang ingin melakukan
penelitian yang berhubungan dengan masalah yang sama dan menambah pengetahuan peneliti tentang pelecehan seksual terhadap pekerja anak wanita.
3. Sebagai pelengkap informasi bagi pekerja anak wanita tentang pelecehan
seksual sehingga dapat diambil tindakan yang efektif dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul sehubungan dengan pelecehan
seksual.
B A B II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pelecehan Seksual
2.1.1 Pengertian
a. PelecehanKekerasan
Pelecehan atau kekerasan dalam arti Kamus Bahasa Indonesia adalah suatu perihal yang bersifat, berciri keras, perbuatan seseorang yang menyebabkan cedera
atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain, atau ada paksaan. Dari penjelasan di atas, pelecehan merupakan wujud perbuatan
yang lebih bersifat fisik yang mengakibatkan luka, cacat, sakit atau penderitaan orang lain. Salah satu unsur yang perlu diperhatikan adalah berupa paksaan atau
ketidakrelaan atau tidak adanya persetujuan pihak lain yang dilukai Usman dan Nachrowi, 2004.
b. Seksualitas
Defenisi seksualitas yang dihasilkan dari Konferensi APNET Asia Pasific Network For Social Health di Cebu, Filipina 1996 mengatakan seksualitas adalah
sekpresi seksual seseorang yang secara sosial dianggap dapat diterima serta mengandung aspek-aspek kepribadian yang luas dan mendalam. Seksualitas
merupakan gabungan dari perasaan dan perilaku seseorang yang tidak hanya didasarkan pada ciri seks secara biologis, tetapi juga merupakan suatu aspek
kehidupan manusia yang tidak dapat dipisahkan dari aspek kehidupan yang lain
Semaoen, 2000.
6
Menurut Depkes RI pengertian seksualitas adalah suatu kekuatan dan dorongan hidup yang ada diantara laki-laki dan perempuan, dimana kedua makhluk
ini merupakan suatu sistem yang memungkinkan terjadinya keturunan yang sambung menyambung sehingga eksistensi manusia tidak punah Abineno, 1999.
Di dalam pengertian tersebut diatas terdapat 2 aspek dari seksualitas yaitu : 1.
Seksualitas dalam arti sempit Dalam arti sempit seks berarti kelamin. Yang termasuk dalam kelamin adalah
sebagai berikut : a
Alat kelamin itu sendiri. b
Kelenjar dan hormon-hormon dalam tubuh yang mempengaruhi bekerjanya alat-alat kelamin.
c Anggota-anggota tubuh dari ciri-ciri badaniah lainnya yang membedakan laki-
laki dan wanita misalnya perbedaan suaru, pertumbuhan kumis dan payudara dari sebagainya .
d Hubungan kelamin senggamapercumbuan.
e Proses pembuahan, kehamilan dan kelahiran termasuk pencegahan kehamilan
atau yang lebih dikenal dengan istilah KB. 2. Seksualitas dalam arti luas
Yaitu segala hal yang terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan jenis kelamin, antara lain :
a Perbedaan tingkah laku : lembut, kasar, genit dan lain-lain.
b Perbedaan atribut : pakaian, nama dan lian-lain.
c Perbedaan peran dan lain-lain.
c. Pelecehan Seksual