Simpangan Baku Relatif Analisis Validasi Metode .1 Uji Perolehan Kembali Recovery

32 Menurut Harmita 2004, persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini: Perolehan Kembali = A A F C C C  x 100 Keterangan: C A = Kadar logam dalam sampel sebelum penambahan baku C F = Kadar logam dalam sampel setelah penambahan baku C A = Kadar larutan baku yang ditambahkan ke dalam sampel

3.5.6.2 Simpangan Baku Relatif

Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel homogen. Adapun uji ketelitian yaitu koefisien variasi atau Relative Standard Deviation RSD Harmita, 2004. Menurut Harmita 2004, harga persentase koefisien variasi RSD ditentukan dengan rumus sebagai berikut: RSD = 100 x x SD Keterangan: X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi RSD = Relative Standard Deviation 3.5.6.3 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan, sedangkan batas kuantitasi merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama Harmita, 2004. Universitas Sumatera Utara 33 Menurut Harmita 2004, batas deteksi dan batas kuantitas iini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Simpangan Baku SB =   2 2    n Yi Y Batas deteksi LOD = slope SB x 3 Batas kuantitasi LOQ = slope SB x 10 Universitas Sumatera Utara 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Sampel

Hasil identifikasi sampel yang dilakukan oleh bagian Herbarium Bogoriense Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI-Bogor terhadap tumbuhan kecipir adalah jenis Psophocarpus tetragonolobus L. DC. suku Leguminosae. Hasil identifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 46. 4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Kurva kalibrasi Kalsium, Magnesium, Besi dan Mangan Kurva kalibrasi kalsium, magnesium, besi dan mangan diperoleh dengan cara mengukur serapan dari larutan baku keempatnya pada panjang gelombang masing-masing. Hasil pengukuran kurva kalibrasi untuk keempatnya diperoleh persamaan garis regresi yaitu Y = 0,02045 X - 0,0002 untuk kalsium, Y = 0,10226X -0,0008 untuk magnesium, Y = 0,00479 X - 0,0006 untuk besi dan Y = 0,00991 X – 0,0008. Kurva kalibrasi larutan baku kalsium, magnesium, besi dan mangan dapat dilihat pada Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.4. Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Kalsium Y = 0,02045 X – 0,0002 Universitas Sumatera Utara