Gaya pada Thight Elemen Kerja 1 : Posisi Operator Menggerinda

commit to user IV-20 2 F s x r s = W arm1 x R arm1 + W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + F torso x R torso + 2W T x R T + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 F s = [W arm1 x R arm1 + W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + F torso x R torso + 2W T x R T + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 ] 2R s F s = [3,95 9 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 19,9 12,5 sin 8° + 45 sin 50° + 3,95 9 sin 53° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 19,9 12,5 sin 5° + 45 sin 50° + 55,03 x 22,5 sin 50° + 242,6821 sin 25° + 10 20,42 + 18 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 18 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 41 sin 25° + 42 sin 25° + 318 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 2 20,5 L s sin 25° s + 42 sin 25° F s = 9412,52 52,82 = 178,2 N Hasil perhitungan F s gaya pada shank didapatkan gaya sebesar 178,2 N.

9. Gaya pada Thight

Komponen penyusun gaya tiap segmen thight pada elemen kerja 1 dipaparkan sebagai berikut, Gambar 4.17 Free body diagram gaya pada thight commit to user IV-21 Gambar 4.17 menunjukkan gaya berat W dan gaya ke atas F yang terjadi di tiap segmen tubuh. Kemudian sudut yang terbentuk dan jarak di tiap segmen tubuh terhada titik pusat hip. Perhitungan gaya pada thight elemen kerja 1, sebagai berikut: ∑ M Hip = 0 = 2F T x R T - W arm1 x R arm1 - W La1 x R La1 - W Ua1 x R Ua1 - W arm2 x R arm2 - W La2 x R La2 - W ua2 x R ua2 - F torso x R torso - 2 F s x R s - W beban1 x R beban1 - W beban2 x R beban2 2 F T x R T = W arm1 x R arm1 + W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + F torso x R torso + 2W s x R s + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 F T = [W arm1 x R arm1 + W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + F torso x R torso + 2 W s x R s + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 ] 2R T F T = [3,95 9 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 19,9 12,5 sin 8° + 45 sin 50° + 3,95 9 sin 53° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 19,912,5 sin 5° + 45vsin 50° + 55,03 22,5 sin 50° + 218,36 20,5 sin 25° + 42 sin 25° + 10 20,42 + 18 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 18 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 41 sin 25° + 42 sin 25° + 318 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 2 21 sin 25° F T = 6745,7 17,74 = 380 N Hasil perhitungan F T gaya pada thight didapatkan gaya sebesar 380 N. commit to user IV-22 4.2.3 Elemen Kerja 2 : Posisi Operator Membalikkan Pulley Sudut-sudut yang terbentuk pada segmen tubuh untuk elemen kerja 2 ditampilkan dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Sudut segmen tubuh pada elemen kerja 2 Segmen tubuh Sudut Arm right 13° Arm left 18° Lower arm right 13° Lower arm left 18° Upper arm right 6° Upper arm left 90° Torso 55° Thigh 25° Shank 25° Pada tabel 4.7 terdapat sudut tiap segmen tubuh yang akan digunakan untuk menghitung gaya yang sebelumnya telah dibuat free body diagram.

a. Gaya pada arm 1 right

Dokumen yang terkait

Perbaikan Alat Bantu Pengecoran untuk Mengurangi Resiko Cidera Akibat Kerja (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam “ABC” Klaten)

0 2 7

Perancangan Alat Bantu untuk Memperbaiki Postur Kerja pada Aktivitas Memelitur dalam Proses Finishing

0 4 8

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Aktivitas Penghalusan Kayu untuk Memperbaiki Postur Kerja di Industri Kerajinan Mainan Anak-Anak

0 2 6

PENDAHULUAN Analisa Aktivitas Manual Material Hanlding Sebagai Dasar Perancangan Alat Bantu Dalam Perbaikan Postur Tubuh Pada Operator Pengecoran Logam (Study kasus Home Industry pengecoran logam CV. Bonjor Jaya, Ceper, Klaten, Jawa Tengah ).

1 4 8

TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).

3 24 185

TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).

0 1 9

Perancangan Alat Bantu Untuk Memperbaiki Postur Kerja Pada Aktivitas Pemelituran Dalam Proses Finishing (Studi Kasus: Home Industry Waluyo Jati).

0 2 1

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 19

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 2

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 10