Gaya pada upper arm 1 Gaya pada arm 2 left

commit to user IV-12 18 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° F La1 = 6922,4 48,73 = 142 N Hasil perhitungan F La1 gaya pada lower arm 1 kanan didapatkan gaya sebesar 142 N.

3. Gaya pada upper arm 1

Komponen penyusun gaya tiap segmen upper arm 1 pada elemen kerja 1 dipaparkan sebagai berikut, Gambar 4.11 Free body diagram gaya pada upper arm 1 kanan Pada gambar 4.11 menunjukkan gaya berat W dan gaya ke atas F yang terjadi di tiap segmen tubuh. Kemudian terlihat juga sudut yang terbentuk dan jarak di tiap segmen tubuh terhada titik pusat hip. Perhitungan gaya pada upper arm 1 kanan elemen kerja 1, sebagai berikut: ∑ M Hip = 0 = F Ua1 x R Ua1 F La1 x R La1 - W arm1 x R arm1 - W arm2 x R arm2 - W La2 x R La2 - W ua2 x R ua2 - W torso x R torso - 2 W s x R s - 2W T x R T - W beban1 x R beban1 - W beban2 x R beban2 commit to user IV-13 F Ua1 x r Ua1 = W arm1 x R a1 + W La1 x R La1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 W s x R s + 2W T x R T + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 F Ua1 = [W arm1 x R a1 + W La1 x r La1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 W s x R s + 2W T x r T + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 ] R Ua1 F Ua1 = [3,95 9 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 3,95 9 sin 53° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 19,90 12,5 sin 5° + 45 sin 50° + 55,03 x 22,5 sin 50° + 2 18,36 20,5 sin 25° + 41 sin 25° + 242,68 21, sin 25° + 10 20,42 + 18 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 18 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 41 sin 25° + 42 sin 25° + 318 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 22,5 sin 8° + 45 sin 50° F Ua1 = 6744,8 37,6 = 179,3 N Hasil perhitungan F Ua1 gaya pada upper arm 1 kanan didapatkan gaya sebesar 179,3 N.

4. Gaya pada arm 2 left

Komponen penyusun gaya tiap segmen arm 2 kiri pada elemen kerja 1 dipaparkan pada gambar 4.12. Gambar 4.12 menunjukkan gaya berat W dan gaya ke atas F yang terjadi di tiap segmen tubuh. Kemudian terlihat juga sudut yang terbentuk dan jarak di tiap segmen tubuh terhada titik pusat hip. Perhitungan gaya pada arm 2 kiri elemen kerja 1. commit to user IV-14 Gambar 4.12 Free body diagram gaya pada arm 2 kiri ∑ M Hip = 0 = F arm2 x R arm2 - W arm1 x R arm1 - W La1 x R La1 - W Ua1 x R Ua1 - W La2 x R La2 - W ua2 x R ua2 - W torso x R torso - 2 W s x R s - 2W T x R T - W beban1 x R beban1 - W beban2 x R beban2 F arm2 x R arm2 = W arm1 x R arm1 + W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2Ws x Rs + 2W T x R T + W beban1 x R beban1 - W beban2 x R beban2 F arm2 = [W arm1 x R arm1 + W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 Ws x Rs + 2W T x R T + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 ] R arm2 Farm 2 = [3,95 9 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 19,90 12,5 sin 8° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50 ° + 19,9 12,5 sin 5° + 45 sin 50° + 55,03 22,5 sin 50° + 18,36 20,5 sin 25° + 41 sin 25° + 242,68 21 sin 25° + 10 20,42 + 18 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 18 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 41 sin 25° + 42 sin 25° + 318 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 9 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° Farm 2 = 7230,6 59,30 = 121 N commit to user IV-15 Hasil perhitungan F arm2 gaya pada arm 2 kiri didapatkan gaya sebesar 121 N.

5. Gaya pada lower arm 2

Dokumen yang terkait

Perbaikan Alat Bantu Pengecoran untuk Mengurangi Resiko Cidera Akibat Kerja (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam “ABC” Klaten)

0 2 7

Perancangan Alat Bantu untuk Memperbaiki Postur Kerja pada Aktivitas Memelitur dalam Proses Finishing

0 4 8

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Aktivitas Penghalusan Kayu untuk Memperbaiki Postur Kerja di Industri Kerajinan Mainan Anak-Anak

0 2 6

PENDAHULUAN Analisa Aktivitas Manual Material Hanlding Sebagai Dasar Perancangan Alat Bantu Dalam Perbaikan Postur Tubuh Pada Operator Pengecoran Logam (Study kasus Home Industry pengecoran logam CV. Bonjor Jaya, Ceper, Klaten, Jawa Tengah ).

1 4 8

TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).

3 24 185

TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).

0 1 9

Perancangan Alat Bantu Untuk Memperbaiki Postur Kerja Pada Aktivitas Pemelituran Dalam Proses Finishing (Studi Kasus: Home Industry Waluyo Jati).

0 2 1

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 19

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 2

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 10