Gaya pada arm 1 right Gaya pada lower arm 1

commit to user IV-9 mengenai aksi reaksi. Gaya berat tubuh W memberikan reaksi ke atas berupa gaya normal FN. Rumus pencarian terhadap gaya normal FN, yaitu: 6 6 s s 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 N N r x W r x W r x W r x W r x W r x W r x W r x F + + + + + + =

4.2.3 Elemen Kerja 1 : Posisi Operator Menggerinda

Sudut yang terbentuk pada segmen tubuh untuk elemen kerja 1 ditampilkan dalam tabel 4.5. Tabel 4.5 Sudut segmen tubuh elemen kerja 1 Segmen tubuh Sudut Arm right 53° Arm left 39° Lower arm right 53° Lower arm left 39° Upper arm right 8° Upper arm left 5° Torso 50° Thigh 25° Shank 25° Pada tabel 4.5 terdapat sudut tiap segmen tubuh yang digunakan untuk menghitung gaya sesuai free body diagram.

1. Gaya pada arm 1 right

Komponen penyusun gaya tiap segmen pada arm 1 pada elemen kerja 1 dipaparkan sebagai berikut, Gambar 4.9 Free body diagram gaya pada arm 1 kanan commit to user IV-10 Pada gambar 4.9 menunjukkan gaya berat W dan gaya ke atas F yang terjadi di tiap segmen tubuh. Kemudian, sudut yang terbentuk dan jarak di tiap segmen tubuh terhada titik pusat hip. Perhitungan gaya pada arm 1 kanan elemen kerja 1. ∑ M Hip = 0 = F arm1 x R arm1 - W La1 x R La1 - W Ua1 x R Ua1 - W arm2 x R arm2 - W La2 x R La2 - W ua2 x R ua2 - W torso x R torso - 2 W s x r s - 2W T x R T - W beban1 x R beban - W beban2 x R beban2 F arm1 x R arm1 = W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 W s x R s + 2W T x R T + W beban1 x R beban + W beban2 x R beban2 F arm1 = [W La1 x R La1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 W s x R s + 2W T x r T + W benda1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 ] R arm1 F arm1 = [11,16 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 19,90 12.5 sin 8° + 45 sin 50° + 3.95 9 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 51° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 19,90 13,5 sin 5° + 45 sin 50° + 55,03 22,5 sin 50° + 2 18,36 20,5 sin 25° + 42 sin 25° + 2 42,68 21 sin 25° + 10 20,42 + 18 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 18 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 41 sin 25° + 42 sin 25° + 318 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 9sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° F arm1 = 7223,8 66,7 = 108 N Hasil perhitungan F arm1 gaya pada arm kanan didapatkan gaya sebesar 108 N.

2. Gaya pada lower arm 1

Komponen penyusun gaya tiap segmen lower arm 1 pada elemen kerja 1 dipaparkan pada gambar 4.10. commit to user IV-11 Gambar 4.10 Free body diagram gaya pada lower arm 1 kanan Pada gambar 4.10 menunjukkan gaya berat W dan gaya ke atas F yang terjadi di tiap segmen tubuh. Kemudian terlihat juga sudut yang terbentuk dan jarak di tiap segmen tubuh terhada titik pusat hip.Perhitungan gaya pada lower arm 1 kanan elemen kerja 1, sebagai berikut: ∑ M Hip = 0 = F La1 x R La1 - W arm1 x R arm1 - W Ua1 x R Ua1 - W arm2 x R arm2 - W La2 x R La2 - W ua2 x R ua2 - W torso x R torso - 2 W s x r s - 2W T x R T - W beban1 x R beban1 - W beban2 x R beban2 F La1 x r La1 = W arm1 x R a1 + W Ua1 x r Ua2 + W arm2 x R arm2 + W La2 x r La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 W s x R s + 2W T x r T + W beban1 x R beban1 + W beban2 x R beban2 F La1 = [W arm1 x R a1 + W Ua1 x R Ua1 + W arm2 x R arm2 + W La2 x R La2 + W ua2 x R ua2 + W torso x R torso + 2 W s x R s + 2W T x r T + W beban x R beban + W beban x R beban ] R La1 F La1 = [3,95 9 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° + 19,90 12,5 sin 8° + 45 sin 50° + 3,95 9 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 11,16 13,5 sin 39° + 2 sin 5° + 45 sin 50° + 19,90 12,5 sin 5° + 45 sin 50° + 55,03 x 22,5 sin 50° + 2 18,36 20,5 sin 25° + 41 sin 25° + 242,6821 sin 25° + 10 20,42 + 18 sin 53° + 27 sin 53° + 25 sin 8° + 18 sin 39° + 27 sin 39° + 25 sin 5° + 45 sin 50° + 41 sin 25° + 42 sin 25° + 3 commit to user IV-12 18 sin 39° + 13,5 sin 39° + 22,5 sin 50° + 42 sin 25° + 41 sin 25°] 13,5 sin 53° + 25 sin 8° + 45 sin 50° F La1 = 6922,4 48,73 = 142 N Hasil perhitungan F La1 gaya pada lower arm 1 kanan didapatkan gaya sebesar 142 N.

3. Gaya pada upper arm 1

Dokumen yang terkait

Perbaikan Alat Bantu Pengecoran untuk Mengurangi Resiko Cidera Akibat Kerja (Studi kasus di Industri Pengecoran Logam “ABC” Klaten)

0 2 7

Perancangan Alat Bantu untuk Memperbaiki Postur Kerja pada Aktivitas Memelitur dalam Proses Finishing

0 4 8

Perbaikan Fasilitas Kerja pada Aktivitas Penghalusan Kayu untuk Memperbaiki Postur Kerja di Industri Kerajinan Mainan Anak-Anak

0 2 6

PENDAHULUAN Analisa Aktivitas Manual Material Hanlding Sebagai Dasar Perancangan Alat Bantu Dalam Perbaikan Postur Tubuh Pada Operator Pengecoran Logam (Study kasus Home Industry pengecoran logam CV. Bonjor Jaya, Ceper, Klaten, Jawa Tengah ).

1 4 8

TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).

3 24 185

TUGAS AKHIR ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU ANALISA POSTUR KERJA DAN PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING INDUSTRI KECIL (Studi kasus: Industri Kecil Pembuatan Tahu di Kartasuro).

0 1 9

Perancangan Alat Bantu Untuk Memperbaiki Postur Kerja Pada Aktivitas Pemelituran Dalam Proses Finishing (Studi Kasus: Home Industry Waluyo Jati).

0 2 1

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 19

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 2

Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys - Bukittinggi Sumatera Barat

0 0 10