Identifikasi variabel penelitian Definisi Operasional Variabel

commit to user 26 X I = Pemberian aspirin 84 mgkgBB mencit dan aquades 0,25 ml perhari pada hari ke-1 hingga ke-3 perlakuan dilanjutkan dengan aquades 0,25 ml pada hari ke-4 hingga ke-6 perlakuan X II = Pemberian aspirin 84 mgkgBB mencit perhari dan 1 jam kemudian diberikan kacang hijau dosis I yaitu 0,05 gr20 grBB mencit pada hari ke-1 hingga ke-3 perlakuan dan dilanjutkan pemberian kacang hijau 0,05 gr20grBB pada hari ke-4 hingga ke-6 perlakuan X III = Pemberian aspirin 84 mgkgBB mencit perhari dan 1 jam kemudian diberikan kacang hijau dosis II yaitu 0,10 gr20 grBB mencit pada hari ke-1 hingga ke-3 perlakuan dan dilanjutkan pemberian kacang hijau 0,10 gr20grBB pada hari ke-4 hingga ke-6 perlakuan O = Gambaran histologis mukosa lambung mencit pada bagian kurvatura minor pada kelompok kontrol. O 1 = Gambaran histologis mukosa lambung mencit pada bagian kurvatura minor pada KP 1 . O 2 = Gambaran histologis mukosa lambung mencit pada bagian kurvatura minor pada KP 2 . O 3 = Gambaran histologis mukosa lambung mencit pada bagian kurvatura minor pada KP 3 Pengamatan keadaan mukosa lambung mencit pada bagian kurvatura minor dilakukan setelah hari ke-14 sejak adaptasi dimulai.

F. Identifikasi variabel penelitian

1. Variabel bebas : Pemberian kacang hijau. 2. Variabel terikat : Keadaan histologis mukosa lambung mencit. commit to user 27 3. Variabel luar a. Variabel luar terkendali Variasi genetik, jenis kelamin, umur, suhu udara, berat badan, dan jenis pakan mencit semuanya diseragamkan. b. Variabel luar tak terkendali Kondisi psikologis, reaksi hipersensitivitas dan keadaan awal lambung mencit.

G. Definisi Operasional Variabel

1. Variabel bebas: pemberian kacang hijau Kacang hijau yang digunakan dalam penelitian ini adalah kacang hijau yang bagus bewarna hijau dan masih segar yang bisa didapatkan di pasar. Kacang hijau kemudian dibersihkan, ditumbuk atau diblender tanpa air kemudian ditimbang dan diberikan secara per oral dengan sonde lambung dalam 2 dosis yaitu 3 gr kacang hijau dilarutkan dengan 15 ml air sehingga untuk 0,05 gr didapatkan 0,25 ml larutan kacang hijau dan dosis 2 kalinya yaitu 0,5 ml larutan kacang hijau. a. Dosis I : 0,05 gr20grBB mencithari dosis kacang hijau diberikan pada mencit KP 2 1 jam setelah pemberian aspirin pada hari ke 1-3 perlakuan dan 0,05 gr20grBB mencithari ke 4-6 perlakuan. b. Dosis II : 0,1 ml20grBB mencithari dosis kacang hijau diberikan pada mencit KP 3 1 jam setelah pemberian aspirin pada hari ke 1-3 perlakuan dan 0,10 gr20grBB mencithari pada hari ke 4-6 perlakuan. commit to user 28 2. Variabel terikat: Keadaan histologis mukosa lambung Diukur dengan melihat tingkat kerusakan mukosa lambung pada bagian kurvatura minor dimana vaskularisasi sangat sedikit sehingga mudah mengalami perlukaan akibat faktor agresif Sangelorang, 1998. a. Normal : tidak terdapat sebukan limfosit dan tidak terdapat kerusakan mukosa serta eksfoliasi sel epitel b. Kerusakan ringan : terdapat sebukan limfosit disertai sel-sel radang di lamina propria, dan eksfoliasi sel epitel superfisial c. Kerusakan berat : terdapat pelepasan sebagian atau seluruh jaringan mukosa sampai ke lapisan submukosa dengan atau tanpa terlihat tanda-tanda perdarahan. Untuk keperluan uji statistik, maka masing-masing kategori diberikan skor. Gambaran mikroskopis normal diberi skor 0, gambaran mikroskopis kerusakan ringan diberi skor 1, sedangkan gambaran mikroskopis kerusakan berat diberi skor 2. Skala yang pengukuran variabel terikat adalah skala ordinal. Dicari pada semua bagian mukosa di kurvatura minor. 3. Variabel luar terkendali a. Variasi genetik Jenis hewan coba yang digunakan adalah mencit Mus musculus dengan galur Swiss webster. b. Jenis kelamin Jenis kelamin mencit yang digunakan adalah jantan. commit to user 29 c. Umur Umur mencit pada penelitian ini adalah 2-3 bulan. d. Suhu udara Hewan percobaan diletakkan dalam ruangan dengan suhu udara berkisar antara 25-28 o C. e. Berat badan Berat badan hewan percobaan + 20 g. f. Jenis makanan Makanan yang diberikan berupa pellet dan minuman dari air PAM. g. Keadaan awal lambung hewan coba Hewan coba dipilih yang sehat dan diadaptasikan dengan baik sehingga diminimalisasikan adanya kerusakan lambung sebelum perlakuan. 4. Variabel luar tak terkendali a. Kondisi psikologis mencit dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang terlalu ramai dan gaduh, pemberian perlakuan yang berulang kali, dan perkelahian antar mencit dapat mempengaruhi kondisi psikologis mencit. b. Reaksi hipersensitivitas dapat terjadi karena adanya variasi kepekaan mencit terhadap zat yang digunakan commit to user 30

H. Instrumentasi dan Bahan Penelitian