commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Obat analgesik antipiretik non steroid AINS, pada perkembangan ilmu pengobatan sekarang ini merupakan salah satu kelompok obat yang
banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter Wilmana Gan, 2007. Anti Inflamasi Non Steroid AINS digunakan secara umum dan luas
oleh kalangan medis, tetapi memiliki risiko yang berhubungan dengan pemakaiannya Dewabenny, 2010. Salah satu AINS yang terkenal
penggunaannya di masyarakat adalah aspirin. Aspirin atau asam asetilsalisilat adalah suatu jenis obat dari keluarga salisilat yang sering digunakan sebagai
analgesik terhadap rasa sakit atau nyeri minor, antipiretik, antikoagulan dan
anti-inflamasi. Wikipedia, 2010.
Tidak ada satupun OAINS yang sama sekali aman, bahkan aspirin yang merupakan obat yang cukup efektif, mempunyai efek samping yang
lebih sering muncul dan lebih berbahaya jika diberikan dalam dosis yang berlebihan Nasution, 1992. Efek samping yang paling sering terjadi adalah
perdarahan traktus gastronintestinal bagian atas yang signifikan Dewabenny, 2010. Gejala lain yang diakibatkan oleh aspirin antara lain dispepsia, nyeri
epigastrium, indigesti, heart burn rasa seperti terbakar, nausea dan vomitus Nasution, 1992. Sebenarnya penggunaan aspirin aman di konsumsi selama
menurut aturan resep yang diberikan. Problem gastrointestinal yang utama
commit to user 2
pada lambung disebabkan karena aspirin merusak ketahanan mukosa lambung Amirudin Usman, 1991, walaupun dalam keadaan normal,
mukosa lambung akan dilindungi oleh barier mukus terhadap bahan-bahan iritan yang terdapat dalam makanan, bahkan yang dihasilkan oleh lambung
sendiri Anderson John, 1986. Efek samping OAINS cukup berbahaya bagi mukosa lambung. Untuk
itu, diperlukan suatu zat yang dapat memperbaiki atau bahkan mencegah kerusakan lambung akibat OAINS. Zat yang dibutuhkan tidak harus obat,
tetapi dapat juga dengan memanfaatkan bahan alami dari alam misalnya kacang-kacangan.
Salah satu kacang-kacangan yang mempunyai efek perbaikan terhadap lambung adalah kacang hijau. Kacang hijau atau Phaseolus radiatus berasal
dari Famili Leguminoseae polong-polongan. Kandungan proteinnya cukup tinggi sebanyak 24. Selain itu kacang hijau juga merupakan sumber mineral
penting, antara lain; kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan tubuh untuk memperkuat tulang. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan 73 asam
lemak tak jenuh sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan. Manfaat kacang hijau cukup banyak, salah
satunya dapat memproteksi lambung, yang bahkan sudah dijadikan sebagai obat maag oleh sebagian masyarakat. Akan tetapi, hal ini masih berupa
pengobatan tradisional dan belum diteliti Hermawan, 2008. Kandungan lainnya adalah histidin, dan beta karoten sebagai antioksidan, zat besi yang
berperan dalam pembentukan sel darah merah, berbagai anti inflamasi seperti
commit to user 3
alpha-linoleic-acid, linoleic-acid, oleic-acid, magnesium, dll. Di dalam kacang hijau juga terdapat serat, pektin, piridoksin, dsb yang mempunyai
berbagai efek terhadap lambung sebagai antiulserasi, menjaga keasaman lambung, dan membantu memperlancar pencernaan Duke, 2010.
Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk membuktikan apakah kacang hijau dapat memperbaiki kerusakan sel lambung mencit akibat
pemberian aspirin.
B. Perumusan Masalah