TEKNIK PEMERIKSAAN ANALISA DATA

commit to user Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011 23 16. Nilai normal magnesium intrasel eritrosit sama dengan 4,44 – 7,10 mgdl. 45 3.7. CARA KERJA PENELITIAN Subjek penelitian adalah pasien asma di poli Paru RS Dr. Moewardi Surakarta diminta persetujuan penelitian. Diagnosis tingkat kontrol asma ditegakkan dengan memakai kuisener Asthma Control Test ACT sesuai rekomendasi dari GINA Global Initiative for Asthma . Semua pasien yang periksa di poli paru dengan asma stabil pemeriksaan fisik dan APE kemudian dilakukan penilaian tingkat kontrol dengan mengisi kuisener dari ACT. Pasien yang memenuhi kriteria asma terkontrol sebagian dan asma tidak terkontrol diambil sebagai sampel. Pasien mendapat terapi standar untuk asma yaitu inhalasi kortikosteroid budesonide 400 – 800 µgr setiap hari dan inhalasi b2 agonis salbutamol dengan dosis 200 µgr sekali semprot sesuai kebutuhan. Selesai penilaian tingkat kontrol dilakukan pengambilan sampel darah vena dan dilakukan pemeriksaan magnesium intrasel eritrosit. Lima hari kemudian pasien diambil kembali sampel darah vena dan dilakukan pemeriksaan magnesium intrasel eritrosit ulang. Kemudian pasien diberikan tambahan terapi magnesium oral dalam bentuk sediaan antasida sirup magnesium hidroksida 200 mg dan alumunium hidroksida 200 mg 3 x 5 mlhari selama 5 hari kemudian diambil sampel darah vena kembali dan diperiksa magnesium intrasel eritrosit.

3.8. TEKNIK PEMERIKSAAN

Prosedur pengambilan contoh darah dengan spuit disposible 10 cc diambil darah vena sebanyak 7 ml kemudian dimasukkan ke dalam tabung vacuette I yang berisi EDTA sebanyak 2 ml darah untuk menghitung jumlah sel. Tabung vascuetteke II sebanyak 2 ml darah berisi litium heparin untuk determinasi kation magnesium plasma dan eritrosit dan tabung ke III tabung polipropilen yang berisi HNO 3 2molL sebanyak 1,5 ml tanpa antikoagulan untuk analisis magnesium whole blood, dimasukkan darah commit to user Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011 24 sebanyak 3 ml dilakukan pengocokan agar tercampur merata antara darah dengan cairan asam nitrat HNO 3 . 46 Hematokrit Hct dihitung dengan menggunakan mikrokapiler disentrifus selama 5 menit 25000 kali gravitasi. Kalkulasi magnesium eritrosit diekspresikan dengan mikrogram pergram Hb mggr Hb atau nanogram per 10 6 sel. Penilaian secara metode indirek: konsentrasi magnesium di whole blood – {konsentrasi di plasma X 1- Hct dalam desimal}, per gram Hb atau per jumlah eritrosit. 46 Alat yang digunakan Cobas Mira spektrofotometri tipe 5060 Hz 850 VA. Serial no 25-1459. Alat ini kalibrasikan setahun 2 kali sesuai standar.

3.9. ANALISA DATA

Analisa data dilakukan dengan memakai SPSS 10 untuk melihat perbedaan antar variabel menggunakan uji t maupun alternatifnya. 47 Ukuran nilai statistik : 48 Batas kemaknaan - nilai p 0,05 : tidak bermakna - nilai p 0,05 : berbeda makna commit to user Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011 25 Penderita asma rawat jalan Umur 18-70 tahun Tidak merokok Anamnesis Pemeriksaan fisis Pemeriksaan APE Diagnosis Asma stabil GINA Penjelasan Penawaran Persetujuan inform concent Tidak setuju ikut penelitian Eksklusi Setuju ikut penelitian Memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi Penilaian tingkat kontrol dengan ACT Asma terkontrol sebagian Asma tidak terkontrol Kadar Mg eritrosit Kadar Mg eritrosit Analisis statistik Kadar Mg eritrosit Magnesium oral Kadar Mg eritrosit Analisis statistik Analisis statistik Kadar Mg eritrosit Kadar Mg eritrosit Analisis statistik Analisis statistik Tidak memenuhi kriteria inklusi

3.10. ALUR PENELITIAN