commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011
16
2.6. KERANGKA KONSEPTUAL
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dapat diambil kesimpulan bahwa inflamasi memegang peranan penting pada patogenesis asma dengan melibatkan berbagai sel
inflamasi. Reaksi inflamasi terjadi setelah provokasi antigen yang akan mengaktivasi sel T limfosit CD4 dan selanjutnya sel T helper 2 Th2 yang memproduksi sitokin IL-3,
IL-4, IL-5, IL-6, IL-9 dan GM-CSF menyebabkan proliferasi dan aktivasi eosinofil, basofil dan neutrofil.
35,36,37
Mediator proinflamasi seperti histamin, leukotrien dan prostaglandin terlepas menyebabkan kebocoran vaskuler, hipersekresi mukus, kontraksi
otot polos, pengelupasan epitel dan hiperreaktivitas bronkus. Mediator inflamasi yang terlepas tersebut menyebabkan akumulasi kalsium di dalam sel otot polos bronkus
sehingga terjadi kontraksi otot polos brokus.
36,38,39
Magnesium menyebabkan relaksasi sel otot polos. Mekanisme bronkodilatasi Mg dengan menghambat kanal kalsium otot
polos saluran napas serta menghalangi mediasi kalsium pada kontraksi otot. Pasien asma pada umumnya terdapat penurunan kadar magnesium. Defisiensi magnesium dapat
terjadi melalui beberapa mekanisme dalam darah dan diduga diperberat dengan pemberian obat-obat pelega dan pengontrol asma.
30,40
commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011
17
SALURAN NAPAS
SEL DENDRITIK MAKROFAG
Th0
Th1
IFN- γ
Th2
Sel B IgE
Sel mast Basofil
Eosinofil
Histamin Leukotrien
Prostaglandin
IL-4, IL-6
IL-4, IL-9
IL-3 IL-5
GM-CSF
KONSTRAKSI OTOT POLOS BRONKUS
Asetilkolin Ca
+
Ca
+
Ca
+
PARASIMPATIS
Mg R
SR
Mg IP
3
Ca
+
ATPase Ion Chanel
Sel Otot Polos
ekstrasel Genetik
Lingkungan Alergen
ekstrasel
IL-2 IL-12
TNF- α
IL-10
AREA PENELITIAN
commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011
18
2.7. HIPOTESIS PENELITIAN 1.
Kadar magnesium intrasel eritrosit pasien asma tidak terkontrol lebih rendah dibanding pasien asma terkontrol sebagian tanpa pemberian magnesium oral.
2. Kadar magnesium intrasel eritrosit pasien asma tidak terkontrol lebih rendah
dibanding pasien asma terkontrol sebagian dengan pemberian magnesium oral. 3.
Kadar magnesium intrasel eritrosit pasien asma terkontrol sebagian tanpa pemberian magnesium oral lebih rendah dibanding dengan pemberian magnesium oral.
4. Kadar magnesium intrasel eritrosit pasien asma tidak terkontrol tanpa pemberian
magnesium oral lebih rendah dibanding dengan pemberian magnesium oral.
commit to user
Bagian Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran Respirasi FK UNS RSUD Dr.Moewardi, 2011
19
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN