4. Masyarakat dapat melakukan transaksi tanpa harus ke lokasi kantor bank,
melainkan cukup mengunjungi lokasi agen Laku Pandai yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
Branchless banking diarahkan untuk memelihara kesinambungan pelaksanaan pembangunan nasional, pelaksanaan pembangunan ekonomi
diarahkan kepada terwujudnya perekonomian nasional yang berpihak pada ekonomi kerakyatan, merata, mandiri, andal, berkeadilan, dan mampu bersaing di
kancah perekonomian internasional. Pengembangan sektor keuangan dilakukan melalui peningkatan kontribusi lembaga jasa keuangan bank dan non-bank dalam
pendanaan pembangunan terutama peningkatan akses pendanaan bagi ―orang yang kurang beruntung‖ dimanapun berada.
G. Sistem Layanan Perbankan pada Layanan Perbankan Tanpa Kantor branchless banking
Program yang ditempuh oleh Bank Indonesia pada pilar pengembangan saluran distribusi dalam rangka keuangan inklusif adalah branchless banking.
branchless banking merupakan kegiatan pemberian jasa layanan sistem pembayaran dan keuangan terbatas yang dilakukan tidak melalui kantor fisik
bank, namun dengan menggunakan sarana teknologi danatau jasa pihak ketiga terutama
untuk melayani
masyarakat yang
belum terlayani
jasa keuanganunbanked.
Layanan keuangan yang diberikan melalui branchless banking ini merupakan layanan sistem pembayaran dan perbankan terbatas yang ditujukan
Universitas Sumatera Utara
untuk memenuhi kepentingan ekonomi masyarakat unbanked dan underbanked, seperti pengiriman uang, menyimpan kelebihan pendapatan, dan memperoleh
tambahan dana untuk pembiayaan usaha produktif .
Secara umum karakteristik masyarakat yang menjadi target dalam kerangka branchless banking yakni
memiliki pendapatan relatif kecil, pemahaman terhadap sistem keuangan yang kurang, dan tidakkurang memiliki pengalaman dalam menggunakan jasaproduk
perbankan. Setiap lembaga jasa keuangan bertanggung jawab untuk mendukung
terwujudnya keuangan inklusif.
89
Dalam rangka mendukung terwujudnya keuangan inklusif lembaga jasa keuangan dapat menjadi penyelenggara laku
pandai.
90
Setiap lembaga jasa keuangan yang menjadi penyelenggara laku pandai wajib memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari OJK.
91
Lembaga jasa keuangan yang dapat mengajukan permohonan menjadi penyelenggara laku
pandai adalah:
92
1. Bank;
2. perusahaan asuransi atau perusahaan asuransi syariah;
3. lembaga jasa keuangan selain sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b.
Bank yang telah disetujui untuk menjadi penyelenggara Laku Pandai wajib menerapkan manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian dalam menyelenggarakan
89
Pasal 2 ayat 1 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
90
Pasal 2 ayat 2 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
91
Pasal 3 ayat 1 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
92
Pasal 3 ayat 2 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
Universitas Sumatera Utara
laku pandai. Bank yang akan mengajukan permohonan persetujuan menjadi penyelenggara Laku Pandai harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
93
1. berbadan hukum Indonesia;
2. memiliki peringkat profil risiko, tingkat risiko operasional dan risiko
kepatuhan dengan peringkat 1, 2, atau peringkat 3; 3.
memiliki jaringan kantor di Wilayah Indonesia Timur danatau provinsi Nusa Tenggara Timur; dan
4. telah memiliki infrastruktur pendukung untuk menyediakan layanan transaksi
elektronik bagi nasabah Bank berupa: a.
Short Message Service SMS banking atau mobile banking, dan b.
internet banking atau host to host. Otoritas Jasa Keuangan dapat melakukan evaluasi secara berkala terkait
persyaratan wilayah jaringan kantor Bank. Persyaratan diatas dikecualikan bagi:
94
1. Bank yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah; atau
2. Bank yang berkantor pusat di luar provinsi DKI Jakarta.
Produk yang dapat disediakan oleh Lembaga Jasa Keuangan yang menyelenggarakan Laku Pandai antara lain:
95
1. tabungan;
2. kredit atau pembiayaan untuk nasabah mikro;
3. asuransi mikro; danatau
93
Pasal 10 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
94
Pasal 11 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
95
Pasal 4 Peraturan OJK No. 19POJK.032014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif.
Universitas Sumatera Utara
4. produk keuangan lainnya berdasarkan persetujuan otoritas jasa keuangan.
Dengan adanya produk yang ditawarkan dengan layanan Laku Pandai diharapkan dapat membantu peningkatan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya pengelolaan keuangan. Pengelolaan keuangan yang lebih baik dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat. Apabila kesadaran ini
sudah semakin meluas dan menguat pada setiap lapisan masyarakat, maka akan mendukung terwujudnya Keuangan Inklusif di Indonesia.
H. Kedudukan Agen dalam Layanan Perbankan Tanpa Kantor branchless banking