Simplisia Ekstraksi TINJAUAN PUSTAKA

9

2.1.3 Sistematika Tumbuhan

Klasifikasi tumbuhan titanus adalah sebagai berikut Depkes RI, 2001: LIPI, 2015 : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Rhamnales Suku : Leeaceae Marga : Leea Jenis : Leea aequata L.

2.1.4 Manfaat Tumbuhan

Daun Leea aequata L. berkhasiat sebagai obat luka baru dan pegal linu. Untuk obat luka baru dipakai ±30 gram daun segar Leea aequata L., dicuci, ditumbuk sampai lumat, ditempelkan pada luka dan dibalut dengan kain bersih Depkes RI, 2001.

2.1.5 Kandungan Kimia

Biji Leea aequata L. mengandung saponin, flavonoid dan polifenol Depkes RI, 2001. Malinda 2015 melporkan bahwa daun Leea aequata L. mengandung alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin, tanin dan steroidtriterpenoid.

2.2 Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang Universitas Sumatera Utara 10 telah dikeringkan. Simplisia terbagi atas simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia mineral. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan eksudat tanaman Depkes RI, 1979.

2.3 Ekstraksi

Ekstraksi merupakan istilah umum yang digunakan dalam bidang farmasi, yang berkaitan dengan pemisahan bahan aktif yang berkhasiat pada tumbuhan atau jaringan hewan dari komponen yang tidak aktif dengan menggunakan pelarut selektif menggunakan prosedur standard ekstraksi Handa, dkk., 2008. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan Depkes RI, 1995. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : a Cara dingin 1. Maserasi Maserasi adalah cara penarikan simplisia dengan merendam simplisia tersebut dalam cairan penyari dengan beberapa kali pengocokkan atau pengadukkan pada temperatur kamar sedangkan remaserasi merupakan pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya Depkes RI, 2000. Universitas Sumatera Utara 11 2. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar Depkes RI, 2000. b Cara panas 1. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik Depkes RI, 2000. 2. Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi kontinu menggunakan alat soklet, dimana pelarut akan terdestilasi dari labu menuju pendingin, kemudian jatuh membasahi dan merendam sampel dalam tabung soklet, kemudian setelah pelarut mencapai tinggi tertentu maka akan turun ke labu destilasi seterkah melewati pipa sifon, demikian berulang-ulang Depkes RI, 2000. 3. Digesti Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan yaitu secara umum secara umum dilakukan pada temperature 40-50 o C Depkes RI, 2000. 4. Infudasi Infus adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada suhu 90 o C selama 15 menit Depkes RI, 2000. Universitas Sumatera Utara 12 5. Dekoktasi Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada waktu yang lebih lama ±30 menit dengan temperature sampai titik didih air Depkes RI, 2000.

2.4 Metode Organ Terisolasi

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Efek Ekstrak Etanol Daun Keji Beling (Strobilanthus Crispus (L.) Blume) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi Secara Kualitatif

6 88 113

Efek Relaksasi Ekstrak Etanol Daun Pugun Tanoh (Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut (Cavia porcellus) Terisolasi Secara In Vitro

8 98 122

Skrining Fitokimia Dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea Aequata L.) Pengobatan Tradisional Karo

9 64 81

Uji Aktivitas Antikejang Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Ileum Marmut (Cavia cobaya) Terisolasi Secara In Vitro

1 1 15

Uji Aktivitas Antikejang Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Ileum Marmut (Cavia cobaya) Terisolasi Secara In Vitro

1 2 2

Uji Aktivitas Antikejang Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Ileum Marmut (Cavia cobaya) Terisolasi Secara In Vitro

1 1 7

Uji Aktivitas Antikejang Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Ileum Marmut (Cavia cobaya) Terisolasi Secara In Vitro

0 0 13

Uji Aktivitas Antikejang Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Ileum Marmut (Cavia cobaya) Terisolasi Secara In Vitro

0 0 4

Uji Aktivitas Antikejang Ekstrak Etanol Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Ileum Marmut (Cavia cobaya) Terisolasi Secara In Vitro

0 0 22