12
5. Dekoktasi Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia
nabati dengan air pada waktu yang lebih lama ±30 menit dengan temperature sampai titik didih air Depkes RI, 2000.
2.4 Metode Organ Terisolasi
Organ terisolasi adalah suatu metode percobaan in vitro.Pada prinsipnya adalah menggunakan organ yang terendam dalam larutan fisiologis yang sesuai,
temperatur diatur atau dikondisikan pada kondisi yang sama dari mana organ tersebut berasal serta pengaturan aliran oksigen. Percobaan organ terisolasi ini
menggunakan alat organ bath Perry, 1970. Metode organ terisolasi merupakan metode klasik dalam percobaan
farmakologi yang dapat digunakan untuk menganalisa hubungan dosis-respon suatu senyawa obat. Hasil penelitian Anas, dkk., 2010 mengatakan bahwa
dengan metode ini, konsentrasi agonis dan antogonis reseptor pada tingkat jaringan dapat diketahui secara pasti. Metode ini mempunyai kemampuan dengan
intensitas maksimum. Hal ini tidak sepenuhnya dapat dilakukan ketika menggunakan organisme utuh pengujian secara in vivo. Selain itu, metode ini
juga dapat mengukur konsentrasi agonis terkecil yang dapat menginduksi respon biologis.
Syamsudin dan Darmono 2011 melaporkan bahwa untuk mendapatkan hasil percobaan yang akurat, maka diperlukan persiapan yang baik dan seluruh
percobaan harus betul-betul terkontrol. Hewan percobaan yang digunakan dibunuh tanpa dianastesi sehingga tidak mempengaruhi kontraktilitasnya. Organ
Universitas Sumatera Utara
13
yang diambil segera dimasukkan kedalam cairan fisiologis dan dikontrol oksigenasinya dan dihubungkan ke tranducer dan diteruskan kealat pencatat
misalnya, kymograph atau maclab komputer. Organ yang umum digunakan dengan metode organ terisolasi
mengunakan alat organ bath adalah uterus, usus halus, otot skeletal, vas deferens, jantung dan lambung Kitchen, 1984.
2.5 Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendong, dibagian tengah terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos
memiliki serat yang arahnya searah dengan panjang sel disebut myofibril. Serat myofibril terdiri dari miofilamen dan masing-masing miofilamen terdiri dari
protein otot yaitu aktin dan myosin. Otot polos merupakan otot tak sadar, karena bekerja diluar kesadaran kita dan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom Irianto,
2004. Otot polos bergerak secara lambat dan teratur dan tidak cepat lelah.
Walapun kita tidur, otot polos mampu bekerja. Otot polos terdapat pada dinding alat-alat dalam tubuh, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah,
pembuluh limfe, dinding saluran cerna, trakea dan cabang tenggorokan, pada iris dan muskularis sirliaris mata, otot polos dalam kulit, saluran kelamin dan saluran
ekskresi Irianto, 2004.
Universitas Sumatera Utara
14
2.6 Persyarafan Sistem Percernaan