agarkontinuitas produksi dapat terjamin, maka di butuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang meliputi:
a Kegiatan pengecekan
b Meminyaki lubrication
c Perbaikanreparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada
d Penyesuainpenggantian spare part atau komponen.
Dalam usaha mencegah dan berusaha untuk menghilangkan kerusakan yang timbul ketika proses produksi berjalan, dibutuhkan cara dan metode untuk
mengantisipasinya dengan melalukan kegiatan pemeliharaan  mesinperalatan tersebut.
2
Corde, Antony dan kusnul Hadi, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Erlangga Jakarta, 1992
3.2.2. Tujuan Pemeliharaaan Maintenance
Maintenance  merupakan kegiatan pendukung bagi kegiatan komersil, maka seperti kegiatan lainnya, maintenance  harus  efektif,efisien  dan, berbiaya
rendah.Dengan adanya kegiatan maintenance ini, maka mesinperalatan produksi dapat digunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama
jangka waktu tertentu yang telah direncanakan tercapai. Beberapa tujuan maintenance yang utama antara lain:
1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan dengan rencana produksi. 2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang di butuhkan
oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu. 3. Untuk membantu mengurangi pemakain dan penyimpangan yang di luar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.
4.  Untuk mencapai tingkat biaya maintenance  secara efektif dan efisien keseluruhannya.
5. Untuk menjamin keselamatan orang yang mengunakan keselamatan tersebut
Universitas Sumatera Utara
6.  Memaksimumkan ketersediaan semua peralatan sistem produksi mengurangi downtime
7. Untuk memperpanjang umurmasa pakai dari mesinperalatan.
3.2.3. Jenis- jenis Maintenance
1. Pemeliharaan terencana planned maintenance Plannedmaintenance
pemeliharaa terencana adalahpemeliharaan
yang terorganisir  dandilakukandengan  pemikiran  ke  masa depan, pengendaliandan
pencatatan sesuai denganrencana  yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karenaitu programmaintenance  yang  akandilakukanharus  dinamisdanmemerlukan  pegawasan
danpengendalian  secara aktif daribagian   maintenancemelalui  informasidari  catatan riwayat mesinperalatan.
Konsep  plannedmaintenance  ditujukan untuk dapat mengatasimasalah  yang dihadapi  manajerdengan  pelaksanaan  kegiatanmaintenance. Komunikasi dapat
diperbaiki dengan informasi yang dapatmemberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan.Adapun  data yang penting dalamkegiatanmaintenance  antara lain laporan
permintaan pemeliharaan, laporan pemeriksaan,laporan perbaikan, dan lain-lain.
3
a. Preventive maintenance pemeliharaan pencegahan
Pemeliharaan terencana planned maintanence terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu:
Preventive maintenanceadalahkegiatanpemeliharaandan  perawatan
yang dilakukanuntuk mencegahtimbulnyakerusakan- kerusakanyangtidakterduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami  kerusakanpada waktu digunakan dalamproses  produksi.Dengandemikian  semua fasilitas produksi yang
diberikan  preventivemaintenance  akan terjamin kelancarannya dan  selalu diusahakan  dalam  kondis atau keadaan  yang  siap  dipergunakan untuk setiap
operasi atau proses  produksi   pada  setiap  saat.  Sehingga  dapatlah dimungkinkan
pembuatan suatu rencana
Kelly, Anthny. Strategic Maintenance Planning. Elsevier Ltd. Burlinton:2006
Universitas Sumatera Utara
danjadwalpemeliharaandanperawatanyangsangatcermat danrencanaproduksi
yang lebih tepat. b.
Corrective maintenance Pemeliharaan Perbaikan Corrective maintenanceadalah  suatu   kegiatan   maintenance  yang
dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian  pada mesinperalatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
c. Predictive maintenance
Predictive   maintenanceadalah  tindakan-tindakan   maintenance  yang dilakukan pada tanggalyang ditetapkan berdasarkan prediksi
hasilanalisadanevaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan predictive maintenance  itu  dapat  berupa data getaran, temperature,vibrasi,flowrate,  dan
lain-lainnya. Perencanaanpredictive
maintenancedapat dilakukan
berdasarkandata  dari  operator  dilapangan  yang diajukanmelaluiwork   orderke departemen  maintenance  untuk  dilakuakan  tindakan  tepatsehingga  tidak
akanmerugikan perusahaan. 2.Pemeliharaan tak terencana Unplanned maintenance
Pemeliharaan tak terencana Unplanned  maintenance  biasanya  berupa breakdownemergencymaintenanceBreakdownemergency maintenance
pemeliharaan darurat adalahtindakan maintenance  yang dilakukan pada mesinperalatan yang masih dapatberoperasi, sampai mesinperalatan tersebut rusak
dan tidak dapat berfungsi lagi.Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapanpemeliharaan tersebut akan dapat
memperpanjang umur dari mesinperalatan, dandapat memperkecil frekuensi kerusakan.
3.  Pemeliharaan mandiri autonomous maintenance Autonomous Maintenance  atau Jishu Hozen memberikan tanggung jawab
perawatan rutin kepada operator seperti pembersihan mesin, pemberian lubrikasiminyak dan inspeksi mesin. Dengan demikian, operator atau pekerja yang
Universitas Sumatera Utara
bersangkutan memiliki rasa kepemilikan yang tinggi, meningkatan pengetahuan pekerja terhadap peralatan yang digunakannya. Dengan Pilar Autonomous
Maintenance, Mesin atau peralatan produksi dapat dipastikan bersih dan terlubrikasi dengan baik serta dapat mengidentifikasikan potensi kerusakan sebelum terjadinya
kerusakan yang lebih parah. Prinsip prinsip yang terdapat pada 5S, merupakan prinsip yang mendasari kegiatan Autonomous Maintenance, yaitu:
1.  Seiri  merupakan langkah awal implementasi 5S, yaitu: pemilahan barang yang berguna dan tidak berguna:
•
Barang berguna = Disimpan
•
Barang tidak berguna = Dibuang Dalam langkah awal ini dikenal istilah Red Tag Strategy,   yaitu menandai barang-
barang yang sudah tidak berguna dengan label merah red tag agar mudah dibedakan dengan barang-barang yang masih berguna. Barang-barang dengan label merah
kemudian  disingkirkan dari tempat kerja. Semakin ramping lean tempat kerja dari barang-barang yang tidak dibutuhkan, maka akan semakin efisien tempat kerja
tersebut. 2.  Seiton  adalah langkah kedua setelah pemilahan, yaitu: penataan barang
yang berguna agara mudah dicari, 
dan aman, serta diberi indikasi.Dalam langkah kedua ini dikenal istilah Signboard Strategy, yaitu menempatkanbarang-barang
berguna secara rapih dan teratur kemudian diberikan indikasi atau penjelasan tentang tempat, nama barang, dan berapa banyak barang tersebut agar pada saat akan
digunakan barang tersebut mudah dan cepat diakses. Signboard strategy mengurangi pemborosan dalam bentuk gerakan mondar-mandir mencari barang.
3.  Seiso  adalah langkah ketiga setelah penataan, yaitu: pembersihan barang yang telah ditata dengan rapih agar tidak kotor, termasuk tempat kerja dan lingkungan
serta mesin, baik mesin yang breakdown  maupun dalam rangka program preventive maintenance  PM. Sebisa mungkin tempat kerja dibuat bersih dan bersinar seperti
Universitas Sumatera Utara
ruang pameran agar lingkungan kerja sehat dan nyaman sehingga mencegah motivasi kerja yang turun akibat tempat kerja yang kotor dan berantakan.
4.  Seiketsu  adalah langkah selanjutnya setelah seiri,  seiton, dan seiso, yaitu: penjagaan lingkungan kerja yang sudah rapi 
dan bersih menjadi suatu standar kerja.
Keadaan yang telah dicapai dalam proses seiri, seiton, dan seiso harus distandarisasi. Standar-standar ini harus mudah dipahami, diimplementasikan  ke seluruh anggota
organisasi, dan  diperiksa secara teratur dan berkala. 5. Shitsuke adalah langkah terakhir, yaitu penyadaran diri akan etika kerja:
a. Disipinterhadapstandar b. Saling menghormati
c. Malu melakukan pelanggaran d. Senang melakukan perbaikan
Suksesnya 5S terletak pada sejauhmana orang melakukan 5S sebagai suatu kebiasaan bukan paksaan sehingga inisiatif perbaikan akan muncul dengan
sendirinya. Di bawah ini saya telah merangkum hal-hal penting untuk pelaksanaan program 5S berdasarkan  beberapa literatur dan juga perspektif pribadi saat
menyaksikan langsung aktivitas 5S di tempat kerja 1.
Membutuhkan keterlibatanpartisipasi semua orang dalam organisasi dari level atas sampai level bawah.
2. Membutuhkan komitmen manajemen untuk memastikan kegiatan 5S
dilakukan setiap hari dan dianggap sebagai prioritas. 3.
Merubah perspektif semua orang dalam organisasi bahwa 5S lebih dari sekedar program kebersihan maupun housekeeping management.
4. Menerapkan 5S secara konsisten untuk perubahan budaya.
5. Menggunakan  sistem  visual display  untuk mengkomunikasikan   aktivitas 5S
secara efektif. 6.
Melakukan audit 5S secara teratur mingguan, bulanan, dan surprise audit untuk menilai performance.
7. Membutuhkan edukasi tentang konsep  dan keuntungan aktivitas 5S.
Universitas Sumatera Utara
5S tidak sulit untuk dipahami, tapi 5S sangat sulit untuk dilaksanakan dengan benar. 5S memerlukan kegigihan, kebulatan tekad, dan memerlukan usaha yang terus
menerus. 5S mungkin tidak akan memberikan hasil yang dramatis. Namun 5S membuat pekerjaan lebih mudah. 5S akan mengurangi pemborosan waktu kerja kita.
5S akan membuat kita bangga atas pekerjaan kita. 5S akan meningkatkan produktifitas kerja dan mutu yang lebih baik, sedikit demi sidikit, namun terus
menerus.
4
Manajemen pemeliharaan mesinperalatan modern dimulai dengan apa yang disebut  preventive maintenance pemeliharaan pencegahan yang kemudian
berkembang menjadi productive maintenance. Kedua metode pemeliharaan ini umumnya disingkat dengan PM dan pertama kali diterapkan oleh industri-industri
Autonomous maintenance diimplementasikan  melalui 7 langkah yang akanmembangun keahlian yang di butuhkan operator agar mereka
mengetahuitindakan apa yang harus dilakukan. Tujuh langkah kegiatan yang terdapat dalam autonomous maintenanceadalah:
1. Membersihkan dan memeriksa clean and inspect 2. Membuat standar pembersihan dan pelumasan
3.Menghilangakan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau eliminate problem and anaccesible area
4. Melaksanakan pemeliharaan mandiri conduct autonomous maintenance 5. Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh conduct general inspection
6. Pemeliharaan mandiri secara penuh fully autonomous maintenance 7. Pengorganisasian dan kerapian organization and tidiesTugas dan Pelaksanaan
kegiatan maintenance.
3.3. Total Productive Maintenance TPM