Analisis Produktivitas : Six Big Losses Enam Kerugian Besar

3. Waktu delivery ke konsumen dapat ditepati, karena produksi yang tanpa gangguan akan lebih mudah untuk dilaksanakan. 4. Biaya produksi rendah karena rugi-rugi dan pekerjaan yang tidak memberi nilai tambah dapat dikurangi. 5. Kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja lebih baik. 6. Meningkatkan motivasi tenaga kerja, karena hak dan tanggung jawab didelegasikan pada tiap orang.

3.3.4. Analisis Produktivitas : Six Big Losses Enam Kerugian Besar

Kegiatan dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesinperalatan dan meminimalkan downtime mesinperalatan. Akan tetapi banyak faktor yang dapat meyebabkan kerugian akibat rendahnya efisiensi mesinperalatan saja. Rendahnya produktivitas mesinperalatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan mesinperalatan yang tidak efektif dan efisien terdapat enam faktor yang disebut enam kerugian besar six big losses. Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber- sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur performansi aktual dari sumber daya relatif terhadap standar yang ditetapkan. Sedangkan efektivitas merupakan karakteristik lain dari proses mengukur derajat pencapaian output dari sistem produksi. Efektivitas diukur dari aktual output rasio terhadap output direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat ini pengukuran sistem produksi yang hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat menyesatkan, karena pengukuran ini tidak memperhatikan karakteristik utama dari proses yaitu : kapasitas, efisiensi dan efektivitas. Menggunakan mesinperalatan seefisien mungkin artinya adalah memaksimalkan fungsi dari kinerja mesinperalatan produksi dengan tepat guna dan Universitas Sumatera Utara berdaya guna. Untuk dapat meningkatkan produktivitas. 7 3.1 2. SetupAdjustment, dikategorikan sebagai Downtime karena adanya waktu yang tercuri akibat waktu setup yang lama yang disebabkan oleh changeover produk, tidak adanya material material Shortages, tidak adanya operator operato shortages, adjustment mesin, warm up time, dan sebagainya. Dapat di rumuskan sebagai berikut. mesinperalatan yang digunakan maka perlu dilakukan analisis produktivitas dan efisiensi mesinperalatan pada six big losses.6 kerugian utama six big losses penyebab peralatan produksi tidak beroprasi dengan normal yaitu: 1. Breakdown, di kategorigan sebagai downtime karena adanya kerusakan mesin dan peralatan, perawatan tidak terjadwal, dan sebagainya.dapat di rumuskan sebagai berikut. 3.2 3.Reduce speed adalah adanya penurunan kecepatan proses yang disebabkan oleh beberapa hal, misalnya mesin sudah aus, di bawah kapasitas yang tertulis pada nameplatenya, dibawah kapasitas yang diharapkan. Dapat di rumuskan sebagai berikut. 3.3 Garpersz, Vincent, manajemen Productive Maintenance, Successful Equipment atAgilentTechnology, Productivity Press, inc., 1988 ��������� ������ = ����� ��������� ���� ������� ���� � 100 �������������� = ����� �������������� ���� ������� ���� � 100 ������� = ��������� ���� − ����� ����� � ������� ������ ������� ���� � 100 Universitas Sumatera Utara 4. Defect dan Rework adalah produk cacat yang dihasilkan akan mengakibat kan kerugian material, mengurangi material, mengurangi jumlah produksi, limbah produksi meningkatkan dan peningkatan biaya untuk pengerjaan ulang. Kerugian akibat pengrjaan ulang termasuk biaya tenaga kerja dan waktu yang dibutuhkan untuk berproduksi kembali. Dapat di rumuskan sebagai berikut. 3.4 5. Minorstopsidling adalah mesin berhanti cukup sering dengan durasi tidak lama biasanya tidak lebih dari lima menit dan tidak membutuhkan personel maintenance. Ini dikarenakan mesin hang sehingga harus direset, adanya pembersihanpengecekan, terhalangnya sensor,dan sebagainya. 3.5 6. Startup adalah adanya scrapreject saat starup produksi yang disebabkan oleh kekeliruan setup mesin, proses warm up yang kurang,dan sebagainya. 3.6 �� = ��������������������� ����������� � 100 ������ ����� ��������� = ������������� ������� ���� � 100 �� = ����� ����� ���� � ����� ������� ���� � 100 Universitas Sumatera Utara Berikut adalah gambar dari six big loses dapat di lihat pada gambar 3.9. Gambar 3.9Six Big Losses Sumber :http:www.plant-maintenance.comarticlesRCMvTPM.shtml

3.3.5. OEE Overall Equipment Effectiveness

Dokumen yang terkait

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

15 105 92

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 4

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 9

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 1

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 10

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 2 11

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Injection Molding Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

0 0 2