Kalium Uji nyala Natrium Uji Nyala

22 selanjutnya ditampung ke dalam botol Horwitz, 2000. Larutan ini digunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap logam kalsium, kalium dan natrium yang terkandung di dalamnya.Sebelum dilakukan analisis kuantitatif dengan spektrofotometer serapan atom, terlebih dahulu dilakukan analisis kualitatif. Bagan alir pembuatan larutan sampel dapat dilihat pada Lampiran 2, halaman 44. 3.6.5 Analisis Kualitatif 3.6.5.1 Kalsium Uji nyala Dibersihkan kawat NiCr dengan HCl pekat lalu dipijar pada api bunsen sampai tidak memberikan warna khusus pada nyala bunsen. Kemudian dicelupkan kawat ke dalamlarutan hasil destruksi lalu dipijar pada api bunsen, amati warna yang terjadi pada nyala bunsen. Jika terdapat kalsium akan terbentuk warna merah bata pada nyala tersebut Vogel,1979. Uji kristal kalsium dengan asam sulfat 1N Larutan sampel hasil destruksi sebanyak 1-2 tetes diteteskan pada object glass kemudian ditetesi dengan larutan asam sulfat 1N dan etanol 96 vv akan terbentuk endapan putih lalu diamati di bawah mikroskop. Jika terdapat kalsium akan terlihat kristal berbentuk jarum Vogel, 1979.

3.6.5.2 Kalium Uji nyala

Dibersihkan kawat NiCr dengan HCl pekat lalu dipijar pada api bunsen sampai tidak memberikan warna khusus pada nyala bunsen. Kemudian dicelupkan kawat ke dalamlarutan hasil destruksi lalu dipijar pada api bunsen, amati warna yang Universitas Sumatera Utara 23 terjadi pada nyala bunsen. Jika terdapat kalium akan terbentuk warna ungu pada nyala tersebut Vogel, 1979. Uji kristal kalium dengan asam pikrat Larutan zat diteteskan 1-2 tetes pada object glass kemudian ditetesi dengan larutan asam pikrat, dibiarkan ± 5 menit lalu diamati dibawah mikroskop. Jika terdapat kalium, akan terlihat kristal berbentuk jarum–jarum besar Vogel, 1979.

3.6.5.3 Natrium Uji Nyala

Dibersihkan kawat NiCr dengan HCl pekat lalu dipijar pada api bunsen sampai tidak memberikan warna khusus pada nyala bunsen. Kemudian dicelupkan kawat ke dalamlarutan hasil destruksi dipijar pada api bunsen, amati warna yang terjadi pada nyala bunsen.. Jika terdapat natrium, akan dihasilkan nyala kuning pada nyala tersebut Vogel, 1979. Uji kristal natrium dengan asam pikrat Larutan zat diteteskan 1-2 tetes pada object glass kemudian ditetesi dengan larutan asam pikrat, dibiarkan ± 5 menit lalu diamati di bawah mikroskop. Jika terdapat natrium, akan terlihat kristal berbentuk jarum halus tersusun di pinggir Vogel, 1979. 3.6.6Analisis Kuantitatif 3.6.6.1 Kalsium Pembuatan larutan induk bakukalsium Larutan baku kalsium 1000 µgmL dipipet sebanyak 0,5 mL, dimasukkan kedalam labu tentukur 50 mL lalu diencerkan dengan akuabides Universitas Sumatera Utara 24 hingga garis tanda. Diperoleh konsentrasi kalsium pada Larutan Induk Baku LIB I adalah 10 µgmL. Pembuatan kurva kalibrasi kalsium Dari LIB I dipipet masing-masing 1,0 mL; 2,0 mL; 3,0 mL; 4,0 mL; dan 5,0 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL dan diencerkan dengan akuabides hingga garis tanda sehingga diperoleh larutan dengan konsentrasi 0,2 µgmL; 0,4 µgmL; 0,6 µgmL; 0,8 µgmL; dan 1,0 µgmL, lalu dilakukan pengukuran pada panjang gelombang 422,7 nm dengan tipe nyala udara-asetilen. Penetapan kadar kalsium dalam sampel Larutan sampel herba meniran muda dan herba meniran tua hasil destruksi dipipet sebanyak 0,2 mL dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 mL dan dicukupkan dengan akuabides hingga garis tanda Faktor pengenceran = 500,2 = 250 kali. Lalu diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 422,7 nm dengan tipe nyala udara- asetilen.Nilai absorbansi yang diperoleh harus berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku kalsium. Konsentrasi kalsium dalam sampel dihitung berdasarkan persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.

3.6.6.2 Kalium Pembuatan larutan induk bakukalium

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kalium, Kalsium Dan Natrium Pada Durian (Durio Zibethinus Murr ) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

3 40 78

PERBEDAAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN HIJAU (Phyllanthus niruri Linn) DENGAN MENIRAN MERAH (Phyllanthus urinaria Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA INVITRO

5 80 22

Penetapan Kadar Kalsium, Kalium, Dan Natrium Pada Kangkung (Ipomoea Aquatica Forssk.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 15

Penetapan Kadar Kalsium Dan Kalium Serta Natrium Pada Herba Meniran Muda Dan Herba Meniran Tua (Phyllanthus Urinaria Linn) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 15

Penetapan Kadar Kalsium Dan Kalium Serta Natrium Pada Herba Meniran Muda Dan Herba Meniran Tua (Phyllanthus Urinaria Linn) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Penetapan Kadar Kalsium Dan Kalium Serta Natrium Pada Herba Meniran Muda Dan Herba Meniran Tua (Phyllanthus Urinaria Linn) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 4

Penetapan Kadar Kalsium Dan Kalium Serta Natrium Pada Herba Meniran Muda Dan Herba Meniran Tua (Phyllanthus Urinaria Linn) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 14

Penetapan Kadar Kalsium Dan Kalium Serta Natrium Pada Herba Meniran Muda Dan Herba Meniran Tua (Phyllanthus Urinaria Linn) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 2

Penetapan Kadar Kalsium Dan Kalium Serta Natrium Pada Herba Meniran Muda Dan Herba Meniran Tua (Phyllanthus Urinaria Linn) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 53

PENGUJIAN MUTU DAN PENETAPAN KADAR FILANTIN PADA EKSTRAK ETANOL HERBA MENIRAN (PHYLLANTHUS NIRURI LINN)

0 0 6