5.2. Pembehesen
Sebuah penelitian telah dilakukan terhadap mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah di Fakultas Kedokteran di Universitas Sumatera Utara tentang
pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi. Penelitian ini telah dilaksanakan terhadap 26 orang mahasiswa yang dipilih secara kuisioner dan bersetuju untuk
mengikuti eksperimen setelah dilakukan intervensi dengan musik klasik. Tempat pelaksanaan eksperimen adalah di kamar tidur subjek coba eksperimental. Jadi,
adalah cocok bagi peneliti memilih ruangan ini disebabkan oleh metode penelitian yang memerlukan mahasiswa mendengar alunan terapi musik sebelum tidur,
setiap hari selama seminggu. Dalam eksperimen ini, 13 mahasiswa dalam kelompok eksperimental diberikan intervensi dengan kondisi terapi musik klasik
manakala 13 orang lagi sebagai kelompok kontrol, tidak diberikan intervensi musik klasik.
Eksperimen ini menggunakan terapi musik Wolfggng Amgdeus Mozgrt’s Songtg for Two Pignos in D Mgjor,k.448, beralasankan musik bergenre klasik
banyak diperdengar dan populer di kalangan dewasa muda dan pemusik. Hasil yang didapatkan menunjukkan penurunan depresi
. Hasil yang sama telah
didapatkan oleh S. Guétin dan F. Portet n.d.. Mereka melakukan sebuah eksperimen untuk meneliti efek terapi musik terhadap anxietas dan depresi pada
pasien dengan Alzheimer tipe dementia. Mereka menggunakan musik representatif, pilihan yang terhubung individu sendiri. Perubahan signifikan
diamati selama seluruh periode follow-up menunjukkan perbedaan yang signifikan antara 2 kelompok mengenai depresi dan anxietas, titik primer akhir
penelitian. Hilliard dan Tolen 1975 mengatakan bahwa musik latar belakang yang akrab dengan subjek memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap tugas
yang diberikan dibanding ketika diperdengarkan musik yang kurang akrab. Oleh karena itu, dapat dibuktikan bahwa terapi musik begitu berpengaruh terhadap
tingkat depresi seseorang.
Banyak penelitian telah dilakukan berdasarkan konsep ‘Efek Mozart’. Penemuan Rauscher, Shaw dan Ky 1993 mendapatkan kinerja pada tugas
Universitas Sumatera Utara
kemampuan spasial meningkat setelah mendengarkan sonata Mozart, dan ini menjadi fenomena yang dipublikasi secara luas. Mereka menyatakan bahwa
peningkatan kinerja pada tugas kemampuan spasial lebih baik setelah mereka mendengarkan sonata Mozart untuk dua piano K448 dibanding ketika
mendengarkan pita relaksasi atau duduk dalam diam. Hal ini seiring dengan hasil yang kita dapatkan di dalam penelitian ini dan dapat meniru konsep efek Mozart
yang telah dibuktikan oleh Rauscher, Shaw dan Ky. Hasil yang didapatkan signifikan perbedaannya dengan kondisi yang lain.
Salah satu penemuan yang didapat adalah bahwa laki-laki menunjukkan penurunan depresi yang lebih baik dari perempuan setelah diberi terapi musik.
Sebanyak tujuh orang laki-laki berhasil menunjjukan penurunan simptom ke depresi minimal dibandingkan dengan perempuan yaitu lima orang. Di dalam
penelitian oleh Gaertner dan Seidel A, mereka mendapati laki-laki mempunyai hasil yang lebih baik dari perempuan namun hasil yang signifikan hanya didapati
dalam populasi besar. Hasil yang sama ditemukan juga dalam penelitian ini dimana laki-laki menujukkan penurunan skor depresi berbanding perempuan
dalam kelompok eksperimental. Jadi, rata-rata penurunan kadar depresi berdasarkan kelamin yang diperoleh Tabel 5.6, disimpulkan bahwa laki-laki
lebih terpengaruh dengan efek terapeutik musik klasik berbanding perempuan. Miller dan Schyb 1989 dalam penelitian mereka tentang fasilitasi dan gangguan
oleh musik latar belakang juga telah menemukan bahwa pria dan wanita tampil berbeda di hadapan musik saat melakukan pelbagai jenis tugas.
Usia juga mungkin memainkan peran yang penting dalam penampakan efek terapeutik terapi musik. Hasil penelitian ini tidak menunjukkan hasil yang
signifikan kerana rentang usia subyek mahasiswa tidak begitu jauh. Namun, sudah dapat dibuktikan bahawa terapi musik sudah digunakan dalam berbagai peringkat
umur, anak kecil autisme didengarkan untuk perkembangan kognitif otak dan orang tua yang terkena Alzheimer. Oleh itu, adalah lebih baik sekiranya penelitian
yang selanjutnya untuk memperhatikan usia sebagai kontrol atau menggunakan variasi usia untuk mendapatkan hasil yang lebih signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SALAN
6.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh terapi musik terhadap tingkat depresi di
kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara setelah terpapar musik klasik yang bertajuk Wolfggng Amgdeus Mozgrt’s Songtg for Two
Pignos in D Mgjor, k.448.
1. Terdapat pengaruh antar kelompok perlakuan eksperimental dan kontrol sebelum dan selepas diberi terapi musik Mozart dengan durasi 10-15 menit
selama tujuh hari.
2. Skor depresi pada jenis kelamin laki-laki pada kelompok eksperimental setelah diberikan terapi musik klasik selama seminggu menunjukkan
penurunan berbanding perempuan walaupun tidak signifikan.
3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahawa terapi musik untuk menurunkan depresi diterima oleh mahasiswa dengan depresi dan hasilnya
adalah perbaikan mood dan penurunan depresi. Namun, jumlah subyek kecil dan kualitas metodologi rendah dari studi berarti bahwa itu tidak mungkin
untuk terlalu yakin tentang efektivitasnya. Uji kualitas tinggi mengevaluasi dampak dari terapi musik pada depresi perlu dilakukan.
Universitas Sumatera Utara