SEJARAH KONFLIK KOREA DINAMIKA KONFLIK DAN PROSES REUNIFIKASI KOREA
3
termasuk wilayah Semenanjung Korea yang dimana Uni Soviet mempengaruhi wilayah Utara dan Amerika Srikat mempengaruhi wilayah Selatan dengan
pemahaman dan ideologi masing-masing. Hingga terbentuklah pemerintahan administrasi masing-masing wilayah yang akhirnya tercipta dengan Democratic
People of Republic Korea yang dikenal dengan Korea Utara dan Republic of Korea yang dikenal dengan sebutan Korea Selatan.Raisamaili, 2011 Amerika
Srikat memilih Rhee Syngman sebagai pemimpin Korea Selatan dan Uni Soviet mendukung Kim Il-Sung untuk menjalankan pemerintahannya atas Korea Utara.
Dengan terbentuknya masing-masing pemerintahan di Semenanjung Korea, pemisahan di Semenanjung Korea semakin nyata. Hal ini semakin
membuat keadaan kedua Negara tersebut tegang dan memanas ditambah dengan perbedaan ideologi yang bertentangan akan membawa dampak besar terhadap
hubungan kedua Negara. Pada tanggal 25 Juni 1950, Korea Utara mendapatkan bantuan dan dukungan militer besar-besaran dari Uni soviet dan melakukan invasi
militer ke Korea Selatan. Akibat serangan yang dilakukan Korea Utara, PBB mencab Korea Utara sebagai agresor, dan PBB segera mengirimkan pasukan dari
beberapa Negara untuk membantu Korea Selatan menghadapi serangan Korea Utara.
Keikutsertaan pasukan yang dikirimkan PBB dalam perang Korea telah berhasil mengubah kedudukan Korea Selatan dan mengundang pasukan Cina
untuk membantu Korea Utara mengimbangi pasukan Korea Selatan. Banyaknya campur tangan pihak luar menyebabkan parang antar bangsa Korea semakin
tegang. Raisamaili, 2011 Perang tersebut berlangsung selama 3 tahun dari tahun
4
1950-1953, pada bulan Juli 1953 kedua Korea akhirnya menyetujui untuk menandatangani perjanjian genjatan senjata dan mengakhiri perang Korea.
Setelah berakhirnya perang selama 3 tahun, hubungan bangsa Korea mulai terlihat harmonis kembali. Demi mewujudkan kebahagiaan bangsa, Korea Utara dan
Korea Selatan mencari cara untuk dapat mewujudkan reunifikasi nasional yang akan menyatukan kembali bangsa Korea. Untuk mewujudkan keinginan tersebut,
Korea Utara dan Korea Selatan menerabkan kebijakan penyambungan saluran telefon antara komite pengawasan antar Korea dan menyelenggarakan pertemuan
Komite Kerja Antar Korea secara bergantian di Seoul maupun Pyongyang. Namun, keharmonisan tersebut tidak berlangsung lama, karena Korea Utara
menghentikan usaha penyatuan yang tengah mereka lakukan dengan alasan yang tidak dapat di terima oleh Korea Selatan. Meskipun demikian, Korea Selatan tidak
menyerah demi mewujudkan reunifikasi Korea. masud, 2005 Perang antara Korea Utara dan Korea Selatan berlangsung selama 3 tahun
dan berakhir di tahun 1953, namun hal itu belum dapat menormalkan hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Disebabkan masih banyaknya konflik-
konflik skala kecil masih sering terjadi saat ini. Konflik yang terjadi di Semenanjung Korea ini memberikan dampak pada perekonomian kedua Negara
terutama Korea Utara. Pada tahun 1970 perekonomian kedua belah pihak mulai seimbang, akan tetapi dalam merorientasikan perekonomian Negara, Korea Utara
lebih memprioritaskan pada kepentingan militer dibandingkan kebutuhan rakyatnya.Aji, 2015 Korea Utara sering kali mengalami kekurangan makanan
dan kelaparan hingga menyebabkan tingginya tingkat kematian penduduk di
5
Korea Utara. Tak heran jika Korea Utara sering meminta bantuan dari Luar negeri tak terkecuali dari Korea Selatan.
Pada tahun 2002, di Korea Utara telah dibangun kawasan industrial Kaesong yang merupakan bagian dari Kaesong Directly Governed City. Ada
beberapa perusahan dari Korea Selatan yang menjalankan pabrik dikawasan perbatasan tersebut. Namun, melihat kondisi di Semenanjung Korea yang tidak
membaik, Korea Utara memutuskan untuk menutup kawasan industrial kaesong. Aji, 2015 Korea Utara juga menutup semua akses karyawan Korea Selatan di
wilayah Kaesong, sehingga pada tanggal 8 April 2013 pemerintah Korea Utara menarik semua pekerjanya di kawasan industrial Kaesong dan kegiatan disana
benar-benar dihentikan. Hal tersebut dilakukan karna adanya ketegangan diantara kedua Korea akibat dari peluncuran rudal yang dilakukan Korea Utara terhadap
Korea Selatan. Keputusan pemerintah Korea Utara menutup industrial Kaesong selain
adanya ketegangan di antara kedua Korea juga disebabkan ketidak setujuan pemerintah Korea Utara dengan adanya sanksi baru dari Dewan Keamanan PBB,
berupa Resolusi DK PBB No 2094 dikeluarkan pada tanggal 7 April 2013 secara substansi mengutuk program nuklir Korea Utara dan memberlakukan sanksi
keuangan terbaru. Aji, 2015 Ketidak setujuan Korea Utara mengenai sanksi tersebut ditunjukan dengan sikap Korea Utara yang semakin keras dengan
melakukan provokasi uji coba nuklir yang dimilikinya sehingga membuat khawatir masyarakat internasional terutama Korea Selatan.
6