AROGANSI KOREA UTARA DALAM PROGRAM NUKLIR

3 Jong-Un sebagai pemimpin Korea Utara juga telah menegaskan sikapnya yang akan menentang sikap permusuhan Amerika Serikat. Pernyataan ancaman tersebut sebelumnya jarang dilontarkan, terutama langsung melalui lembaga tertinggi Korea Utara Presiden Kim Jong-Un dan ini menunjukan keseriusan dan komitmen dari Kim Jong-Un dalam membangun program nuklir Korea Utara. Meskipun hal tersebut menentang dan mengabaikan ancaman dari Dewan Keamanan PBB. Dunia Barat telah meyakini bahwa Korea Utara telah meningkatkan kemampuan dan penguasaan teknologi nuklir dan persenjataan rudalnya di level yang lebih tinggi. Muhammad, 2013 Korea Utara yang telah sekian lama mengisolasi diri, ditambah bertahun- tahun dikenakan sanksi internasional dalam bidang penelitian dan pengembangan, memiliki kapasitas teknologi dan persenjataan yang terbatas. Namun, menurut para ahli bukan berarti tidak ada upaya dari Korea Utara untuk mengembangkan teknologi nuklir dan rudal jarak jauh. Para ahli menilai kemampuan serangan rudal Korea Utara secara nyata tidak begitu menjadi ancaman karena tingkat keakuratan rudal negara komunis itu sangat kurang. Tetapi, masyarakat internasional merasa khawatir bahwa rudal Korea Utara akan menjadi ancaman besar karena pada kenyataannya Korea Utara terus memperbaiki teknologi rudal untuk memperoleh rudal berjarak tempuh lebih panjang dan tingkat keakuratannya lebih tinggi. Terlebih, pihak Korea Utara sendiri pernah mengklaim bahwa wilayah Amerika Serikat berada dalam jangkauan rudal Korea Utara, termasuk pangkalan Amerika Serikat di Jepang, Guam dan daratan Amerika Serikat. Klaim tersebut muncul setelah Amerika Serikat dan Korea 4 Selatan membuat kesepakatan yang memungkinkan Seoul untuk memperluas jangkauan rudal balistik, dari 300 km menjadi 800 km. Simela, 2013 Dengan potensi persenjataan yang dimiliki Korea Utarasaat ini, ditambah kekuatan militer darat, laut dan udara yang dimilikinya, Korea Utara dapat menjadi ancaman serius bagi stabilitas keamanan di kawasan, jika solusi damai untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan Korea Utara, termasuk isu nuklir, tidak tercapai. Bukan tidak mungkin, rezim otoriter Korea Utara yang ditekan secara internasional, di bawah kepemimpinan Kim Jong-Un yang tergolong masih muda dan pengaruh kuat pejabat senior garis keras seperti pamannya, Jang Song- thaek, Korea Utara lebih memilih mengambil langkah militer ketimbang diplomasi. Akibat dari persoalan yang dihadapi Korea Utara menjadikan stabilitas keamanan diberbagai kawasan merasa tertanggu, termasuk ASEAN dan Indonesia di dalamnya. Ketidakstabilan yang terjadi di Semenanjung Korea, diakibatkan adanya langkah militer yang ditempuh oleh Korea Utara, hal tersebut tidak hanya memberikan dampak terhadap Semenanjung Korea, tetapi juga akan berdampak luas terhadap kawasan Asia Pasifik lainnya, baik Asia Timur ataupun Asia Tenggara. Sehingga, Negara-negara di kawasan dan masyarakat Internasional perlu merespon serius ancaman Korea Utara melalui upaya diplomasi yang lebih efektif lagi untuk mencegah Korea Utaraagar tidak mengambil langkah militer yang dapat membahayakan stabilitas kawasan. Dewan Keamanan PBB, selaku lembaga multilateral yang bertanggung jawab atas terciptanya keamanan dan perdamaian dunia, harus terus mendorong dan memberi ruang bagi proses pencarian solusi dengan cara dialog dalam 5 menghadapi persoalan terkait Korut. Pemberian sanksi oleh Dewan Keamanan PBB merupakan salah satu cara untuk menekan Korea Utara agar rezim yang berkuasa di Negara Komunis tersebut bersedia membuka diri dan berdialog dalam mencari solusi damai atas permasalahan yang melibatkan Korea Utara, terutama mengenai program nuklir. Namun, disisi lain tidak dapat dapat dihindarkan jika sanksi yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB menjadikan Pyongyang marah dan akan menimbulkan perlawanan terhadap sanksi yang diberikannya, karena sanksi tersebut baru dikeluarkan oleh PBB sehingga menimbulkan kemarahan bagi Korea Utara. Upaya untuk menekan Korea Utara tidak hanya melalui pihak PBB, bahkan masyarakat Internasional perlu mengambil peran dalam mendorong terwujudnya perundingan dengan Korea Utara. Dan terjalinlah perundingan dengan Korea Utara yang dikenal dengan forum Six Party Talks, meliputi negara Korea Selatan, Korea Utara, China, Jepang , AS, dan Rusia. Forum tersebut sekarang mulai tidak aktif kembali dan harus dihidupkan kembali oleh ke enam Negara tersebut. Muhammad, 2013 Adapun program nuklir yang dilakukan oleh Kim Jong-Un selama ini tidak lain semata-matasebagai bentuk strategi untuk dijadikan alat penawaran yang ingin ditukar dengan bantuan ekonomi dari Amerika Serikat. Hal ini dilakukan pasca pemberhentian supply makanan yang dilakukan oleh Amerika Serikat serta pembekuan bank perdagangan internasional Korea Utara pada tahun 2013. Alasan uji coba rudal ini juga ditujukan untuk memperoleh bargaining position Korea utara di dunia internasional.Septia, 2015 Tidak hanya sebagai alat penawaran agar mendapat simpati dari Amerika Serikat maupun dunia Internasional, Kim 6 Jong-Un juga ingin menunjukan kepada masyarakat Korea Utara bahwa orang nomor satu di Negaranya sebagai penerus dinasti Kim, Kim Jong-Un ingin mendapatkan simpatik dari masyaraktnya bahwa dirinya merupakan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan.

B. KEKEJAMAN KIM JONG-UN TERHADAP POLITIK LUAR

NEGERINYA Kekejaman yang ingin ditunjukan oleh Presiden muda Korea Utara ini tidak hanya dalam program nuklirnya saja, kepemimpinan Kim Jong-Un yang melampaui batas juga membuktikan sikap arogan dan kejam yang ada pada dirinya. Hal tersebut dapat kita tinjau melalui kepemimpinan Kim Jong-Un yang telah memecahkan rekor ayahnya sebagai diktator paling brutal. Dalam beberapa tahun pertama jabatannya Kim Jong-Un telah banyak mengeksekusi pejabat tinggi Korea Utara. Korea Utara, sebuah negara otoriter yang diperintah oleh keluarga Kim sejak didirikan pada tahun 1948, sangat merahasiakan kinerja pemerintahannya. Informasi yang dikumpulkan oleh pihak luar sering kali sulit untuk dikonfirmasi kebenarannya. Penghapusan pejabat tertinggi di Korea Utara yang dianggap tidak sejalan dengan pemerintahnya sudah lama dilakukan sejak dahulu. Namun, pada masa pemerintahan Kim Jong-Un, dirinya telah menghukum mati pejabat tinggi sebanyak 70sejak berkuasa di tahun 2011. Sandy, 2015 Eksekusi pejabat tinggi Korea Utara yang telah dilakukan oleh Kim Jong- Un menjadikan teror bagi masyarakat Korea Utara dan mempengaruhi serta memutuskan mereka untuk membelot bekerja di luar negeri, khusunya di Korea Selatan. Sejak meneruskan kepemimpinan ayahnya, Kim Jong-Un juga telah 7 melengserkan sejumlah penjaga yang dianggap sudah tua. Bahkan ditahun 2013, Kim Jong-Un dengan teganya mengeksekusi pamannya sendiri lantaran mengkhianati kekuasaanya. Tidak hanya pamannya, Kim Jong-Un juga memerintahkan untuk mengeksekusi Menteri Pertahanan Hyon Yong Chol, dikabarkan Menteri tersebut dieksekusi dengan menggunakan senjata anti pesawat hanya karena sering membantah kalimat Kim dan tertidur di acara parade militer. Mujiraharja, 2015 Lewat beberapa bulan mengeksekusi Menteri Pertahanan, Pemimpin tertinggi Korea Utara ini kembali mengeksekusi pejabat tingginya. Kali ini yang menjadi korban adalah Wakil Perdana Menteri, Choe Yong Gon yang berumur 63 tahun. Alasan Kim Jong-Un mengeksekusi pejabat tinggi ini lantaran dia tidak sepakat dengan kebijakan pemimpin berusia 30 tahunan itu mengenai isu kehutanan, dan kinerjanya yang semakin memburuk menurut Kim Jong-Un. Tindakan Eksekusi yang dipilih Kim Jong-Un lantaran untuk menunjukkan kepemimpinannya yang tegas dimata masyarakat dan juga Internasional. Kim Jong-Un juga berharap bisa memberikan contoh bagi pejabat lain jika ada yang berani membantahnya.Dewi, 2015 Dibawah kepemimpinan Kim Jong-Un, Korea Utara terkenal menjadi Negara paling sadis di dunia. Berbagai tindakan pelanggaran hukum, entah terbukti atau tidak, kerap berujung pada hukuman mati. Korbannya termasuk para pejabat tinggi bahkan anggota keluarga sang diktator. Kasus kematian Wakil Perdana Menteri yang dieksekusi menghebohkan dunia Internasional, karena eksekusi yang dilakukan terhadap Perdana Menteri tersebut tergolong sadis karena diduga menggunakan senjata jenis Anti-aircraft Gun AAG ZPU-4. 8 Karena tertidur selama mengikuti pertemuan militer dan sering mengeluh kepada Kim Jong-Un, maka Perdana Menteri tersebut mendapatkan hukuman eksekusi. Ironisnya , eksekusi dilakukan di Akademi Militer Kang Kong, Pyongyang dan disaksikan ribuan orang, terutama para tentara Korut. Metode eksekusi terhadap Hyong berbeda dengan kebanyakan eksekusi yang dilakukan sebelumnya. Selain ditembak dengan menggunakan AAG ZPU-4, dengan jarak yang diambil hanya sekitar 30 meter 100 kaki. Beberapa kalangan menduga jasad Hyong sampai tidak bisa dikenali. Hong Hyung-ik, ketua riset Korsel di Institut Sejong, mengatakan bahwa metode eksekusi yang dilakukan Korut tidak manusiawi. SINDONEWS.COM, 2015Dengan menggunakan tembakan senjata AAG ZPU-4, tubuh Hyong dipastikan hancur. Selepas ditembak dengan AAG, sulit untuk mengenali jasad orang yang menjadi sasaran ke brutalan Kim Jong- Un. Hal tersebut benar- benar mengerikan, senjata itu pasti telah merobek semua dagingnya,” ujar Hyung-ik, dikutip melalui Dailymail. Para kritikus internasional menyebutkan metode eksekusi brutal ini digunakan sang penguasa untuk menekan rakyatnya. Dampak dari kekejaman Kim Jong-Un yang telah mengeksekusi pejabat- pejabat tinggi Korea Utara dan penekanan untuk rakyatnya menjadikan Pyongyang memiliki stabilitas politik yang kuat. Pada tahun ini, ada sekitar 15 pejabat senior dihukum mati karena menantang otoritasnya. Michael Madden, ahli kepemimpinan negara yang menjadi analis blog tentang Korea Utara berbasis di Washington, Amerika Serikat AS, mengatakan bahwa jajaran tinggi dan menengah Korea Utara sepertinya tidak menghormati kepemimpinan Kim Jong-