,maka harus diperlakukan secara per se, tidak dikaburkan lagi dengan berbagai pertimbangan lainnya menjadi rule of reason, karena mengkaburkan
hal tersebut hanya akan menciptakan ketidakpastian hukum atas UU Nomor 51999.
B. Saran
Sehubungan dengan penulisan skripsi ini, adapun saran yang dapat disampaikan, adalah sebagai berikut:
1. Melihat pesatnya perkembangan perekonomian di Indonesia, maka untuk
menangani perkara berkaitan persaingan usaha, UU Nomor 51999 sudah perlu diperbaharuidirevisi. Hal ini dikarenakan banyaknya penafsiran yang
berbeda dari Pasal-pasal di dalamnya. Misalnya saja penafsiran tentang “Pelaku Usaha” yang diatur dalam Pasal 15 ayat 2 yang kerap menjadi
alasan pembenaran salah satu pihak dalam suatu perkara. Di dalam Undang- Undang Anti Monopoli sendiri, pembagian pelaku usaha tidak ada dirincikan
dengan jelas. Tetapi diatur dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pedoman Pasal 15 Perjanjian Tertutup
UU Nomor 51999. Sebaiknya di dalam UU Nomor 51999 sendiri sudah dirincikan dengan jelas pembagian dari masing-masing unsur tiap pasalnya,
sehingga tidak akan menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda. 2.
Melihat pelanggaran terkait persaingan usaha yang kerap dilakukan oleh Pelaku Usaha, baik Pelaku Usaha Negeri maupun swasta, kepada para pelaku
usaha, baik swasta mupun negeri, agar semakin menanamkan kesadaran untuk tetap melakukan kegiatan usahanya dengan jujur dan terbuka. Pelaku usaha
Universitas Sumatera Utara
sebaiknya tidak melakukan kecurangan yang dapat merugikan pelaku usaha lainnya, atau bahkan merugikan Negara. Serta kepada pihak pemerintah yang
dalam hal Persaingan Usaha ini diwakili oleh KPPU, khususnya Biro Investigasi yang tugasnya melaksanakan penelitian, klarifikasi laporan,
monitoring, dan pengawasan pelaku usaha agar tetap menjalankan dan meningkatkan profesionalitas dalam mengusut tuntas kasus-kasus persaingan
usaha sehingga tidak sampai merugikan Negara. 3.
Kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan hukum persaingan usaha ini yaitu dari pemerintah, praktisi, akademisi, dan juga khalayak umum agar dapat
menerapkan 2 teori pendekatan dalam menganalisis kasus persaingan usaha, yaitu pendekatan Per se illegal dan Rule of reasondengan baik dan benar.
Agar tidak mengkaburkan dan menambah ketidakpastian hukum dalam konsep hukum persaingan usaha sampai ada Peraturan yang lebih mengikat
tentang teori ini dalam Hukum Persaingan Usaha di Indonesia, mengingat teori ini adalah hasil adopsi dari Amerika Serikat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PENGATURAN PERSAINGAN USAHA DI INDONESIA
A. Hukum Persaingan Usaha di Indonesia