Pembatalan Pendaftaran Merek di Indonesia

dari ditetapkannya filling date tersebut adalah dalam hubungannya dengan proses selanjutnya. Selain itu dapat digunakan sebagai syarat mengajukan gugatan dalam sengketa merek apabila sebelumnya belum terdaftar , dan mengajukan permohonan pendaftaran merek dengan hak prioritas di negara lain. 75 Sertifikat merek merek sebagaimana dimaksud merupakan alatbukti resmi bahwa pemilik merek teleh memakai merek yangbersangkutan pada tanggal pendaftaran. Kegunaan sertifikat mereksebagai bukti resmi adalah untuk membuktikan dalam suatu perkaratentang merek bahwa merek tersebut telah dipakai, maka pemilikmerek dapat memberikan bukti resmi yang berupa surat pendaftarantersebut. Pemohon akan diberikan sertifikat merek sebagai buktikepemilikan hak atas merek tersebut apabila permohonan pendaftaran merek tersebut telahmemenuhi syarat atau tidak adanya keberatan dari pihak lain. Sertifikat merek diberikan kepada orang atau badan hukumyang mengajukan permohonan pendaftaran selambat-lambatnya 30tiga puluh hari sejak merek didaftar di dalam Daftar Umum MerekDUM, sertifikat merek juga memuat jangka waktu berlakunyamerek, menurut ketentuan Pasal 28 adalah 10 sepuluh tahun sejaktanggal penerimaan dan dapat diperpanjang. Perpanjangan tersebutdilakukan 12 duabelas bulan sebelum berakhirnya jangka waktumerek tersebut, diperpanjang untuk jangka waktu yang sama yaitu 10sepuluh tahun Pasal 35. 76

C. Pembatalan Pendaftaran Merek di Indonesia

75 Ibid., hlm.30. 76 Djoko Prakoso, Hukum Merek dan Paten IndonesiaSemarang,: Dahara Prize, 1991, hlm. 72. Universitas Sumatera Utara Tindakan pembatalan merek yang terdaftar hanya dapat dilakukan di dalam sengketa merek yang berhubungan dengan kepemilikan hak atas merek bukan terhadap sengketa merek mengenai penggunaan hak atas merek. Artinya tindakan pembatalan ini hanya diterapkan di dalam sengketa merek yang salah satu pihaknya telah memperoleh hak atas merek dengan itikad buruk. Pengaturan mengenai pembatalan merek terdaftar terdapat di dalam Pasal 68 sampai dengan Pasal 72 UU Merek 2001. Pembatalan merek terdaftar hanya dapat diajukan oleh pihak yang berkepentingan atau pemilik merek, baik dalam bentuk permohonan kepada Direktorat Jenderal HKI atau gugatan kepada Pengadilan Niaga di Jakarta bila penggugat bertempat tinggal di luar wilayah negara Indonesia, dengan dasar alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, atau Pasal 6 UU Merek 2001 yang mengatur mengenai merek yang tidak dapat didaftar dan yang ditolak. 77 1. merek terdaftar yang pendaftarannya dilakukan oleh pihak yang tidak beritikad baik; Permohonan pembatalan diajukan melalui gugatan kepada Pengadilan Niaga, di antaranya dengan alasan : 2. merek terdaftar tersebut mengandung salah satu unsur berupa unsur yang bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum, tidak memiliki daya pembeda, telah menjadi milik umum atau merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimintakan pendaftarannya; 77 Rachmadi Usman, Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual Perlindungan Dan Dimensi Hukumnya Di IndonesiaBandung: PT. Alumni, 2003, hlm 362-363. Universitas Sumatera Utara 3. adanya persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan merek miliknya yang sudah terdaftar terlebih dahulu untuk barang atau jasa sejenis yang termasuk dalam satu kelas; 4. mempunyai nama orang terkenal, foto, dan nama badan hukum yang dimiliki oleh orang lain; 5. peniruan atau menyerupai nama atau singkatan nama, bendera, lambang atau simbol atau emblem dari negara atau lembaga nasional maupun internasional dengan secara tidak sah tanpa izin tertulis; 6. peniruan atau menyerupai tanda atau cap atau stempel resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah dengan secara tidak sah tanpa izin tertulis; dan 7. menyerupai ciptaan orang lain yang dilindungi Hak Cipta dengan tanpa persetujuan tertulis. 78 Mengenai batas tenggang waktu gugatan pembatalan merek terdaftar, disebutkan dalam Pasal 69 UU Merek 2001, bahwa gugatan pembatalan pendaftaran merek hanya dapat diajukan dalam jangka waktu 5 lima tahun sejak tanggal pendaftaran merek. Khusus untuk gugatan pembatalan yang didasarkan pada alasan bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan, atau ketertiban umum dapat diajukan kapan saja tanpa adanya batasan waktu. Penjelasan Pasal 69 ayat 2 menyebutkan bahwa pengertian bertentangan dengan moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum adalahsama dengan pengertian sebagaimana terdapat dalam penjelasan Pasal 5 huruf a. Termasuk pula 78 Hery Firmansyah, Op.Cit, hlm 48-49. Universitas Sumatera Utara dalam pengertian yang bertentangan dengan ketertiban umum adalah adanya itikad tidak baik. Sama halnya dengan putusan Pengadilan Niaga tentang penghapusan merek, terhadap putusan Pengadilan Niaga yang memutuskan gugatan pembatalan merek, juga hanya dapat diajukan kasasi. Dimana isi putusan badan peradilan tersebut, segera disampaikan oleh Panitera yang bersangkutan kepada Direktorat Jenderal setelah tanggal putusan diucapkan. 79 79 Ahmadi Miru, Op.Cit, hlm. 86. Direktorat Jenderal HKI melaksanakan pembatalan pendaftaran merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek setelah putusan badan peradilan sebagaimana dimaksud diatas telah diterima dan mempunyai kekuatan hukum tetap yaitu putusan Pengadilan Niaga yang tidak diajukan kasasi atau putusan kasasi dari Mahkamah Agung. Sama halnya dengan Penghapusan Merek, pembatalan pendaftaran merek dilakukan oleh Direktorat Jenderal dengan mencoret merek yang bersangkutan dari Daftar Umum Merek dengan memberi catatan tentang alasan dan tanggal pembatalan tersebut. Pencoretan Pendaftaran suatu merek dari Daftar Umum Merek tersebut juga diumumkan dalam berita resmi merek. Pembatalan pendaftaran itu diberitahukan secara tertulis kepada pemilik merek atau kuasanya dengan menyebutkan alasan pembatalan dan penegasan bahwa sejak tanggal pencoretan dari Daftar Umum Merek, Sertifikat Merek yang bersangkutan dinyatakan tidak berlaku lagi. Dengan demikian, pembatalan dan pencoretan pendaftaran merek mengakibatkan berakhirnya perlindungan hukum atas merek yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara Selain alasan pembatalan karena pendaftaran merek tersebut seharusnya ditolak atau tidak dapat didaftarkan, terhadap merek kolektif terdaftar dapat pula dimohonkan pembatalannya ke Pengadilan Niaga. Apabila penggunaan merek kolektif tersebut bertentangan dengan ketentuan bahwa permohonan pendaftaran merek dagang atau merek jasa sebagai merek kolektif hanya dapat diterima apabila dalam permohonan dengan jelas dinyatakan bahwa merek tersebut akan digunakan sebagai merek kolektif. Dengan demikian, apabila merek tersebut tidak lagi digunakan sebagai merek kolektif, pendaftaran merek kolektif tersebut dapat dibatalkan. Berdasarkan ketentuan yang diatur di dalam Pasal 61 ayat 1 UU Merek 2001, Penghapusan pendaftaran merek dari Daftar Umum Merek diprakarsai oleh Direktorat Jenderal maupun berdasarkan permohonan pemilik merek yang bersangkutan, adapun ketentuannya adalah sebagai berikut : 1. Ketentuan penghapusan yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Merek ditemukan pengaturannya dalam Pasal 61 ayat 2 UU Merek 2001, hal tersebut dapat dilakukan jika : a. merek tidak digunakan berturut-turut selama 3 tiga tahun atau lebih dalam perdagangan barang dan atau jasa sejak tanggal pendaftaran atau pemakaian terakhir kecuali apabila ada alasan yang dapat diterima oleh Direktorat Jenderal; dan b. merek digunakan untuk jenis barang dan atau jasa dimohonkan pendaftaran, termasuk pemakaian merek yang tidak sesuai dengan merek terdaftar. Universitas Sumatera Utara 2. Permohonan penghapusan pendaftaran merek dapat diajukan oleh pihak ketiga, yaitu dengan mengajukan gugatan kepada Pengadilan Niaga. Konsekuensi dari adanya penghapusan pendaftran merek tersebut mengakibatkan berakhirnya perlindungan hukum atas merek yang bersangkutan. 3. Pengaturan merek mengenal tentang mekanisme pembatalan merek terdaftar. Pembatalan merek terdaftar hanya dapat dimintakan oleh pihak yang berkepentingan, yaitu pemilik merek terdaftar. Tetapi ada pengecualiannya, yaitu bagi pihak pemilik merek terkenal yang belum terdaftar dapat pula mengajukan gugatan pendaftaran merek. Pengecualian untuk merek terkenal tersebut dianggap untuk tujuan : a. memberikan perlindungan secara terbatas kepada pemilik terkenal yang tidak terdaftar; dan b. mendorong pemilik merek terkenal untuk mendaftarkan mereknya. 80

BAB IV GUGATAN PEMBATALAN MEREK DAGANG TERKENAL YANG

Dokumen yang terkait

KAJIAN YURIDIS PEMBATALAN MEREK DAGANG YANG TELAH TERDAFTAR PADA DIREKTORAT JENDRAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) OLEH PEMEGANG MEREK MENURUT UNDANG-UNDANG NO 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

0 4 16

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMALSUAN MEREK DAGANG TERKENAL ASING DI INDONESIA DITINJAU DARI UNDANG UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK

2 38 108

Akibat Hukum Pemakaian Merek Yang Memiliki Persamaan Pada Pokoknya Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek

1 12 81

Gugatan Pembatalan Merek Dagang Terkenal yang Telah Kadaluarsa Jangka Waktunya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

0 0 5

Gugatan Pembatalan Merek Dagang Terkenal yang Telah Kadaluarsa Jangka Waktunya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

0 0 1

Gugatan Pembatalan Merek Dagang Terkenal yang Telah Kadaluarsa Jangka Waktunya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

0 0 16

Gugatan Pembatalan Merek Dagang Terkenal yang Telah Kadaluarsa Jangka Waktunya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

0 0 28

Gugatan Pembatalan Merek Dagang Terkenal yang Telah Kadaluarsa Jangka Waktunya Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001

0 0 4

PEMALSUAN MEREK DAGANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 15 TAHUN 2001 | Indradewi | Widyasrama 405 756 1 SM

0 0 19

PENYELESAIAN SENGKETA GUGATAN PEMBATALAN MEREK BIORF OLEH PEMEGANG MEREK BIORE DITINJAU DARI UNDANG – UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK (STUDI KASUS NOMOR :127 PK/Pdt.SUS-hkI/2013) - Unika Repository

0 0 16