commit to user 66
C. Pembahasan
Setelah analisis dilakukan, maka hasil dari analisis menunjukkan bahwa rasio profit margin yang diukur dengan NIS dan rasio likuiditas yang diwakili
oleh NFATA berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress. Selain itu, semua variabel independen yang
digunakan dalam penelitian ini, yaitu rasio profit margin, profitabilitas, leverage, likuiditas, cash position, growth, dan operating efficiency secara
simultan berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress. Maka dibawah ini pembahasan hasil perhitungan statistik
yang telah dilakukan. 1. Rasio profit margin terhadap prediksi kondisi financial distress suatu
perusahaan. a. Variabel NIS
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel NIS signifikan pada level 5 terhadap prediksi suatu perusahaan
mengalami kondisi financial distress. Variabel NIS memiliki pengaruh negatif pada prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial
distress. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa variabel NIS memiliki pengaruh negatif pada prediksi suatu perusahaan mengalami
kondisi financial distress, mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Kristijadi 2003 pada persamaan regresi logistik
kesepuluh, sebelas, dan duabelas.
commit to user 67
2. Rasio profitabilitas terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
a. Variabel ROA Pada penelitian ini variabel ROA tidak berpengaruh terhadap
prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress. Hal ini mendukung peneltian dari Almilia dan Kristijadi 2003.
b. Variabel EBITTA Untuk hasil dari variabel EBITTA yang tidak berpengaruh
terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress mendukung penelitian sebelumnya dari Platt and Platt 2006.
3. Rasio leverage terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
a. Variabel CLTA Hasil penelitian menunjukkan variabel CLTA tidak berpengaruh
terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress tidak mendukung penelitian sebelumnya dari Almilia dan
Kristijadi 2003 pada persamaan regresi logistik kedua, sepuluh, sebelas, dan duabelas yang menyatakan bahwa variabel CLTA
signifikan negatif terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress.
commit to user 68
b. Variabel CLTL Variabel CLTL tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu
perusahaan mengalami kondisi financial distress mendukung penelitian sebelumnya dari Platt and Platt 2006.
4. Rasio likuiditas terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
a. Variabel WCTA Variabel WCTA tidak berpengaruh terhadap suatu perusahaan
mengalami kondisi financial distress tidak mendukung penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003 pada persamaan regresi
logistik kedua yang menyatakan bahwa variabel WCTA signifikan negatif terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi
financial distress. b. Variabel NFATA
Pada tingkat signifikansi 5, variabel NFATA tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi
financial distress. Namun pada level signifikansi 10, variabel NFATA berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami
kondisi financial distress. Variabel NFATA memiliki pengaruh negatif pada prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial
distress. Hasil ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
commit to user 69
Almilia 2006, dimana dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa variabel NFATA signifikan positif pada level 10 terhadap prediksi
suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress. 5. Rasio cash position terhadap prediksi kondisi financial distress suatu
perusahaan. a. Variabel CCL
Variabel CCL tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan mendukung
penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003. b. Variabel CTA
Variabel CTA tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan mendukung
penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003. 6. Rasio growth terhadap prediksi kondisi financial distress suatu
perusahaan. a. Variabel S GROWTH
Variabel S GROWTH tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan mendukung
penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003. b. Variabel ROA GROWTH
Variabel ROA GROWTH tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan tidak
commit to user 70
mendukung penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003 pada persamaan regresi logistik kedua, tujuh, sepuluh, sebelas, dan
duabelas yang menyatakan bahwa variabel ROA GROWTH signifikan positif terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi
financial distress. 7. Rasio operating efficiency terhadap prediksi kondisi financial distress
suatu perusahaan. a. Variabel STA
Variabel STA tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan mendukung
penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003. b. Variabel SWC
Variabel SWC tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan mendukung
penelitian sebelumnya dari Almilia dan Kristijadi 2003. c. Variabel SINV
Variabel SINV tidak berpengaruh terhadap prediksi suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress dan mendukung
penelitian sebelumnya dari Platt and Platt 2006.
commit to user 71
8. Rasio profit margin, profitabilitas, leverage, likuiditas, cash position, growth, dan operating efficiency secara simultan terhadap prediksi kondisi
financial distress suatu perusahaan. Rasio profit margin, profitabilitas, leverage, likuiditas, cash
position, growth, dan operating efficiency secara simultan berpengaruh terhadap probabilitas perusahaan mengalami kondisi financial distress
pada level 10.
commit to user 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab IV telah dilakukan analisis data dan pembahasan terhadap hipotesis yang diajukan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab IV
dapat dirumuskan kesimpulan, implikasi, keterbatasan penelitian, dan saran yang akan disajikan pada bab ini.
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Rasio profit margin yang diukur dengan NIS berpengaruh negatif terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
2. Rasio profitabilitas yang diukur dengan ROA dan EBITTA tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
3. Rasio leverage yang diukur dengan CLTA dan CLTL tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
4. Rasio likuiditas yang diukur dengan WCTA tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
5. Rasio likuiditas yang diukur dengan NFATA berpengaruh negatif terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
6. Rasio cash position yang diukur dengan CCL dan CTA tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
7. Rasio growth yang diukur dengan S GROWTH dan ROA GROWTH tidak berpengaruh terhadap prediksi kondisi financial distress suatu perusahaan.
72