PENDAHULUAN Prof. Dr. Sunardi, MSc. PhD 2. Dra. B. Sunarti, MPd

A. PENDAHULUAN

Kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini berkembang sangat pesat, tak terkecuali Indonesia sebagai salah satu negara berkembang turut dalam perkembangan tersebut. Secara tidak langsung hal ini menuntut dunia pendidikan untuk selalu berusaha mengikuti perkembangan zaman dengan meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas serta memiliki daya saing di dunia. Hal inilah yang menjadikan pemerintah menempatkan pendidikan sebagai salah satu sektor yang menjadi prioritas dalam pembangunannya. Pemerintah dengan jajaran yang ada berusaha untuk meningkatkan sektor pendidikan ini dari segi kuantitas serta kualitas. Salah satu usaha yang dijalankan oleh pemerintah misalnya adalah adanya Program Pendidikan dasar 9 tahun, serta adanya sistem pendidikan nasional, pembinaan dan pengembangan kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, pemerataan layanan pendidikan, dan lain-lain yang semuanya itu bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Banyak pihak baik orangtua, guru maupun sekolah dan masyarakat yang belum mengetahui tentang anak berkesulitan belajar, kebanyakan dari mereka hanya menganggap malas, atau bodoh kepada anak yang memiliki prestasi di bawah rata-rata. Kesadaran orangtua terhadap permasalahan kesulitan belajar ini masih sangat rendah, mereka hanya menuntut nilai yang baik atau prestasi belajar yang memuaskan tanpa memberikan sebuah bimbingan belajar untuk mengatasi hambatan dalam belajar anak. Adapun pengertian kesulitan belajat menurut Lear ning Disabilities Association of America yang diterjemahkan oleh Sylvia Untario www.kesulitanbelajar.org , 2006 menyebutkan bahwa:: Kesulitan belajar atau Lear ning Disabilities , LD, adalah hambatangangguan belajar pada anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang signifikan antara taraf intelegensi dan kemampuan akademik yang seharusnya dicapai. Hal ini, disebabkan oleh gangguan di dalam sistem saraf pusat otak gangguan neurobiologis yang dapat menimbulkan gangguan perkembangan seperti gangguan perkembangan bicara, membaca, menulis, pemahaman, dan berhitung. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa anak yang mengalami kesulitan belajar adalah anak yang mengalami kegagalan atau hambatan dalam hal pencapaian prestasi belajar di dalam kelas. Bila anak berkesulitan belajar tidak ditangani dengan baik dan benar maka akan dapat menimbulkan berbagai bentuk gangguan emosional psikiatrik yang akan berdampak buruk bagi perkembangan kualitas hidupnya di kemudian hari. Kepekaan orangtua, guru di sekolah serta orang-orang di sekitarnya sangat membantu dalam mendeteksinya, sehingga anak dapat memperoleh penanganan dari tenaga profesional sedini dan seoptimal mungkin, sebelum terlambat. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak, tak terkecuali anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Anak-anak berkesulitan belajar tidak dapat ditangani hanya melalui pendidikan formal di sekolah. Mereka harus ditangani dengan lebih intensif, dengan pengajaran di kelas kecil rasio maksimal 1: 4 maupun rasio 1 banding 1, dimana seorang terapis akan memberikan terapi kepada 1 anak dalam kelas. Peran ini dapat dimainkan oleh lembaga bimbingan belajar anak berkebutuhan khusus. Lembaga bimbingan belajar ini biasanya menyediakan terapis berpengalaman dan psikolog anak yang siap membantu pendidikan anak di luar sekolah, sehingga anak dapat mengikuti pelajaran dengan lebih baik, lebih mampu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan lingkungannya, dan mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungannya. Dengan memberikan bimbingan, anak didik diharapkan mampu mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Individu dengan kesulitan belajar bisa sukses di sekolah, di dunia kerja, dalam hubungan antar- individu, dan di dalam masyarakat bila disertai dengan dukungan dan perhatian yang tepat. Hal ini dapat ditunjukkan oleh tokoh-tokoh dunia yang mengalami kesulitan belajar ternyata dapat menunjukkan karyanya yang diakui oleh dunia seperti Albert Einstein, Thomas Alva Edision, Tom Cruise, dan lain-lain.

B. METODE PENELITIAN