termuat dalam soal UTS matematika siswa kelas XI adalah suku banyak, fungsi komposisi dan invers serta limit fungsi.
2.4 Hubungan antar Variabel Penelitian
2.4.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.
Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu Sugiyono, 2006:2.
Pada penelitian ini terdapat dua macam variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor, dan anteseden. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen variabel terikat. Jadi variabel independen adalah
variabel yang mempengaruhi. Variabel dependen sering disebut sebagai variabel respon, output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2006:3.
Variabel independen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan numerik dan kemampuan penalaran matematis. Sedangkan variabel
dependen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa kelas XI SMA Negeri Balung pada semester ganjil tahun ajaran 20152016.
2.4.2 Hubungan antar Variabel Terdapat tiga macam bentuk hubungan antar variabel, yaitu hubungan
simetris, hubungan sebab akibat kausal dan hubungan interaktif saling mempengaruhi. Untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih dilakukan
dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel
atau lebih. Arah dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif, sedangkan kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefesien korelasi. Hubungan dua
variabel atau lebih dinyatakan positif, bila nilai suatu variabel ditingkatkan, maka akan meningkatkan variabel yang lain. Hubungan dua variabel atau lebih
dinyatakan negatif bila nilai suatu variabel dinaikkan, maka akan menurunkan nilai variabel yang lain Sugiyono, 2006:210. Dalam penelitian ini, hubungan yang
dimaksud adalah hubungan yang bersifat sebab akibat kausal.
2.4.3 Hasil Temuan Penelitian Matematika merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan bilangan-
bilangan dan operasi-operasinya. Oleh karena itu, diperlukan adanya kemampuan khusus dari siswa untuk belajar berpikir menggunakan bilangan yang dapat
menunjang siswa dalam mempelajari dan memahami matematika. Salah satu kemampuan khusus tersebut adalah kemampuan numerik numerikal ability
Hudojo, 2003:40. Siswa yang belum pernah mendalami matematika tetapi memiliki kemampuan numerik tinggi, maka siswa tersebut akan cenderung
mempunyai kemudahan dalam mempelajari matematika. Ini berarti terdapat hubungan yang berbanding lurus antara kemampuan numerik dan hasil belajar
matematika siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Qurrata’aini 2008:45 dan
Rochadi 2011:53 yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik dengan hasil belajar matematika siswa.
Selain kemampuan numerik, kemampuan penalaran matematis juga dapat menunjang keberhasilan belajar matematika. Dalam mata pelajaran matematika
banyak sekali materi pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk dapat menarik sebuah kesimpulan dengan benar. Kemampuan penalaran matematis siswa yang
rendah akan mempengaruhi kualitas belajar siswa yang akan berdampak pada rendahnya prestasi hasil belajar matematika siswa. Sehingga, kemampuan
penalaran matematis merupakan aspek yang sangat penting dalam pembelajaran matematika. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian Permana dalam Wulandari,
2011:21 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara kemampuan penalaran matematis dengan hasil belajar matematika siswa.
2.5 Hipotesis Penelitian