BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Dari fenomena yang sudah dijelaskan di depan, tergambar beberapa kejadian yang mempengaruhi kelompok petani kopi. Alasan itu pula yang
mendorong peneliti menggunakan metode kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif, fakta atau suatu gejala dalam peristiwa sosial akan dapat dijelaskan lebih
mendalam. Tidak terbatas pada keadaan di permukaan saja, atau peristiwa yang tampak. Kedalaman mengenai penggalian informasi ini yang sekaligus menjadi
kelebihan dalam pendekatan kualitatif sebagaimana diungkapkan oleh Raco 2010:8, bahwa dalam penelitian kualitatif ibarat fenomena gunung es dimana
yang nampak dipermukaan hanya sebagian kecil, tetapi yang berada dibawahnya yang justru besar dan kuat. Tak berhenti sampai di sana, para pakar seperti Miles
dan Huberman juga mengatakan bahwa penelitian ini dapat diartikan sebagai proses investigatif yang didalamnya peneliti secara perlahan-lahan memaknai
suatu fenomena sosial dengan membedakan, membandingkan, menggandakan, mengatalogkan dan mengklasifikasikan objek penelitian Creswell, 2009:202.
Dengan mempertimbangkan kelebihan lain dalam penelitian kualitatif seperti perihal naturalistik dan peneliti sebagai key Instrument maka, pendekatan
kualitatif dianggap sangat cocok oleh penulis untuk diterapkan dalam penelitian dengan judul Dinamika Kelompok Petani Kopi Arabika, Studi Pada Kelompok
Usaha Tani 5 Program Kluster Kopi Rakyat di Kecamatan Sumberwringin
Kabupaten Bondowoso. 3.2 Jenis Penelitian
Untuk menjelaskan dan mendiskripsikan fenomena dalam penelitian ini serta untuk mendapatkan gambaran secara detail, maka jenis penelitian ini ialah
penelitian deskriptif. Hal ini mengingat, sintesis dari asumsi-asumsi umum tentang karakteristik-karakteristik penelitian kualitatif menurut sejumlah peneliti
ialah, penelitian kulitatif berfokus pada proses-proses yang terjadi atau outcome. Penelitian kualitatif khususnya tertarik pada usaha memahami bagaimana sesuatu
39
itu muncul Creswell 2009:293. Lebih lanjut lagi, bentuk penelitian deskriptif menurut Margaret 2003:35 ialah;
“In descriptive research, the researcher’s aim would be to describe more specific details and patterns . With the right methodology he may
also be able to investigate the types of phenomena which are not reported, and the stories surrounding such events. Thus, descriptive
research aims to find out in more precise detail
” dalam
penelitian deskriptif,
tujuan peneliti
ialah untuk
mendeskripsikan detail dan pola yang lebih spesifik. Dengan metodologi yang tepat ia bahkan memiliki kemungkinan untuk
melakukan investigasi terhadap suatu fenomena yang tidak pernah dikabarkan, dan cerita yang melingkupi kejadian tertentu. Dengan
demikian, penelitian deskriptif bertujuan untuk mencari tahu dengan detail yang tepat.
3.3 Teknik Penentuan Lokasi