menghafal dan memahami garis keturunan dari para pendahulu mereka sehingga suasana kekeluargaan begitu kuat. Ikatan kekeluargaan ini juga tercermin dalam
kegiatan antar kelompok petani kopi. Sejak terbentuk Program Kluster Kopi rakyat sejak 2010 lalu, secara simultan 2 minggu sekali para ketua kelompok
mengadakan arisan yang dilaksanakan di tempat yang acak. Menurut sebagian besar dari mereka, hal ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi antar petani kopi.
Acara ini biasa diisi dengan makan bersama dan mendiskusikan pelbagai hal mengenai dunia pertanian kopi. Sayangnya acara arisan hanya dilakukan
dilingkup ketua kelompok. Belum pernah ada satupun kelompok yang memiliki kegiatan atau pertemuan serupa untuk menjalin hubungan antar anggota.
4.1.4 Mata Pencaharian Penduduk
Aspek personal, lingkungan dan waktu merupakan beberapa bahasan sentral dalam tingkah laku dan perkembangan seseorang. Dimensi personal,
dimensi lingkungan dan dimensi waktu merupakan dimensi yang saling terikat satu sama lain dan sangat menentukan pola tingkah laku manusia, yang erat
kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia dan menjadi poin sentral dalam fokus keilmuan pekerjaan sosial. Oleh karenanya, mata pencaharian penduduk
yang identik dengan lingkungan dan waktu lama bekerja berkaitan erat dengan dinamika kelompok sesuai dengan bahasan penelitian ini. Hingga tahun 2013,
jumlah penduduk tercatat mencapai 31.476. Jumlah rukun tetangga 11.372, yang bermukim di atas kecamatan dengan luas 138.61 km
2
dari total usia produktif Kecamatan Sumberwringin yang berjumlah 20.862. BPS Kabupaten Bondowoso
tahun 2013 juga mencatat bahwa sebanyak 12.077 warga bekerja sebagai petani. Angka tersebut menjadi angka mayoritas pekerjaan yang dimiliki warga yang
selanjutnya tersaji dalam tabel. 4.1 dibawah ini:
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk Kecamatan Sumberwringin umur 15 tahun ke atas berdasarkan jenis pekerjaan.
Jenis Pekerjaan
Pertanian Perkebunan
Industri Perdagangan Jasa Lain
Jumlah Total
Jumlah 12.077
673 4444
942 2721 20.862
Presentase 57.9
3.3 21.3
4.5 13
100 Sumber: Bappeda Bondowoso. Diolah kembali Oktober 2014
Dari data di atas dapat diejawantahkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Sumberwringin bermata-pencaharian sebagai petani yang notabene bekerja
bercocok tanam. Kamus Besar Bahasa Indonesia mencatat bahwa petani ialah seseorang yang bergerak di bidang pengelolaan tanah dengan tujuan untuk
menumbuhkan dan memelihara tanaman seperti padi, sayur-sayuran dan buah- buahan, dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk
digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Sebagian besar pekerjaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ialah lewat kegiatan
bertani atau berkebun. Dari hasil observasi, terhitung sejak tahun 2010 hingga 2012, lahan perkebunan kopi bertambah sekitar 59, yang semula berjumlah 68
ha, selang 2 tahun kemudian menjadi 130 ha. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat mulai sadar atas potensi alam yang dimiliknya melihat dari ekspansi
lahan kopi yang semakin luas. Dengan demikian jumlah mata pencaharian sebagai petani juga berkemungkinan akan bertambah seiring ekspansi lahan tersebut.
4.2 Deskripsi Informan