Teknik Penentuan Lokasi Teknik Penentuan Informan

itu muncul Creswell 2009:293. Lebih lanjut lagi, bentuk penelitian deskriptif menurut Margaret 2003:35 ialah; “In descriptive research, the researcher’s aim would be to describe more specific details and patterns . With the right methodology he may also be able to investigate the types of phenomena which are not reported, and the stories surrounding such events. Thus, descriptive research aims to find out in more precise detail ” dalam penelitian deskriptif, tujuan peneliti ialah untuk mendeskripsikan detail dan pola yang lebih spesifik. Dengan metodologi yang tepat ia bahkan memiliki kemungkinan untuk melakukan investigasi terhadap suatu fenomena yang tidak pernah dikabarkan, dan cerita yang melingkupi kejadian tertentu. Dengan demikian, penelitian deskriptif bertujuan untuk mencari tahu dengan detail yang tepat.

3.3 Teknik Penentuan Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sumberwringin Kabupaten Bondowoso. Dari berbagai kajian literasi dan data BPS Kabupaten, Kecamatan Sumberwringin merupakan kawasan penghasil kopi yang inventif. Selain itu, dilokasi ini pula program Kluster Kopi Rakyat Kabupaten Bondowoso diterapkan. Kelompok Usaha Tani 5 sebagai salah satu dari 5 kelompok utama yang dibentuk dalam program pembinaan, dipilih menjadi studi penelitian karena dinamika kelompok yang dialami petani-petani di dalamnya sangat unik untuk terus diperhatikan. Sebagaimana yang telah disinggung dalam rumusan masalah, dalam kelompok ini terdapat beberapa aspek yang membuat dinamika kelompok Usaha Tani 5 berbeda dengan yang lain. Meski pada tahun 2012 kelompok petani kopi yang tergabung dalam program pengembangan kluster kopi rakyat sukses memiliki prestasi ekspor kopi, SU selaku ketua kelompok Usaha Tani 5 telah lebih dulu berhasil melakukan hal tersebut pada tahun 2007. SU yang sejak tahun 2010 terpilih menjadi ketua kelompok Usaha Tani 5 membawa warna tersendiri terhadap perkembangan kelompok beserta individu yang tergabung di dalamnya. Lebih jauh lagi dan dalam hal yang berbeda, ketika pembinaan terhadap petani kopi menginjak tahun ke-dua, Kelompok Usaha Tani 5 memiliki produktifitas yang tinggi dibanding kelompok lainnya. Dalam Laporan Kajian Pembentukan Kluster Kopi Rakyat yang dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso tahun 2012, kelompok ini memiliki produktifitas lebih baik 40 dibanding kelompok lainnya dengan total produksi mencapai 45 ton.

3.4 Teknik Penentuan Informan

Penelitian ini menggunakan tehnik nonprobability atau non random sampling, yang notabene dalam pelaksanaannya menggunakan berbagai pertimbangan berdasarkan konsep yang dipergunakan sehingga mampu menangkap informasi kualitatif dengan mendalam untuk menentukan informan. Informan didasarkan pada situasi sosial yang terdiri atas tiga komponen yaitu Place tempat, actor pelaku, dan activities aktivitas. Oleh karena itu informan yang digunakan ialah informan kunci dengan menggunakan Theoretical Sampling. Untuk mendapatkan pemahaman berdasarkan pengembangan analisis dan konsep digunakan theoretical sampling: Tabel 3.1 Informan Penelitian Informasi yang digali Informan Penelitian Dinamika Kelompok pada kelompok Usaha Tani 5 Informan Pokok Kelompok Usaha Tani 5 Informan Tambahan DISHUTBUN Bondowoso Sumber: Diolah penulis, 2014 Berdasarkan pada Theoritical Sampling di atas informan dapat teridentifikasi sehingga dalam penelitian ini menggunakan tehnik purposive, dan terdiri dari informan pokok dan informan tambahan. - Informan pokok Informan pokok disini diartikan sebagai sumber informasi utama dalam penelitian. Pihak-pihak yang dimaksud ialah mereka yang memiliki informasi dasar dan memiliki berbagai informasi pokok lainnnya yang dapat digunakan dalam penelitian. Maka dari itu informan pokok dalam penelitian ini ialah 13 anggota Kelompok petani kopi arabika Usaha Tani 5. Mereka yang menjadi informan pokok dalam penelitian ini ialah Informan yang didasarkan pada situasi sosial yang terdiri atas tiga komponen yaitu Place tempat, actor pelaku, dan activities aktivitas. Informan yang sering bersinggunngan dengan tiga komponen diatas memiliki dan informasi penting dan mendalam tentang penelitian ini - Informan tambahan Dalam konteks ini, informan tambahan berfungsi sebagai informan sekunder yang memberi data tambahan dan informasi lain terkait fenomena penelitian. Mereka dianggap sebagai salah satu pihak yang mengerti berbagai kejadian yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Informan tambahan ini juga akan meningkatkan kevalidan data yang sudah ada. Dalam penelitian ini pihak yang menjadi informan tambahan ialah SR dan LA yang bertugas sebagai kordinator program dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bondowoso.

3.5 Teknik Pengumpulan Data