Pendidikan Informan Deskripsi Informan

penggalian data. Informan itu sendiri dipandang orang yang paling banyak mengetahui masalah yang akan sedang dikaji baik secara formal maupun informal. Selain itu, informan juga adalah orang yang dianggap memiliki data dan informasi yang berkaitan dengan dinamika pada kelompok yang sedang diteliti, dan orang yang berkepentingan di daerah tersebut. Berikut daftar keseluruhan informan: Tabel 4.2. Identitas Keseluruhan Informan. No Nama Informan Usia tahun 1 AR 43 2 BS 45 3 DS 55 4 HL 58 5 FT 67 6 LE 46 7 YU 27 8 MS 67 9 SI 32 10 EM 35 11 TS 55 12 RU 33 13 SU 61 14 SR 49 15 LA 46 Sumber: Data Primer, Februari 2014.

4.2.1 Pendidikan Informan

Pendidikan selalu memiliki peran penting dalam usaha pengembangan sumber daya manusia. Pendidikan akan menentukan seberapa optimal usaha pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan sejauh apa program-program yang telah direncanakan akan berhasil. Dari data yang telah tersaji di bawah, berdasarkan pendidikan formal dapat dilihat bahwa informan atau anggota kelompok memiliki tingkatan pendidikan beragam. Jenjang yang begitu beragam mulai sedari informan yang tidak bisa baca tulis karena tak pernah mengenyam sekolah hingga pendidikan sekolah menengah atas. Namun kesemua anggota kelompok 5 tergabung dalam program pengembangan kluster kopi yang notabene akan dan telah mendapat pembinaan khusus tentang pemeliharaaan kopi. Secara non formal mereka mendapat pelatihan kopi lewat berbagai praktik dan pembinaan yang telah digelar. Soft skill berupa pembinaan pertanian kopi yang selama ini dilakukan dinas terkait bertujuan bagi seluruh petani agar hasil pengolahan kopi yang baik bisa dirasakan bagi setiap petani tanpa terkecuali. Dari hasil observasi, informan yang tidak bisa baca tulis juga mengaku tidak kesusahan menyerap ilmu yang telah diberikan karena dinas terkait dan ketua kelompok yang memberikan pembinaan membimbing mereka dengan kontinyu. Secara keseluruhan, anggota kelompok paham dan mengerti akan materi pembinaan- pembinaan yang selama ini telah mereka terima. Lebih lengkap mengenai pendidikan informan pokok dapat disimak dalam tabel berikut. Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Informan Tidak Sekolah SD Tidak Lulus SD SMP SMA Sederajat S1 Jumlah dan Presentase 1 4 1 2 7 2 17 5,8 23,5 5,8 11,4 42,1 11,4 100 Sumber : Data Primer, Februari 2014. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang terintegrasi dalam dimensi personal. Salah satu dari tiga dimensi pembentuk perilaku manusia. Pendidikan dan logika common sense merupakan salah satu penggerak dasar perilaku manusia diluar dimensi lingkungan. Dimensi personal yang mencakup cara berfikir seseorang atau pendidikan ini, merupakan salah satu bentuk hasil interaksi antara seseorang dan lingkungannya. Pendidikan yang dimiliki petani di atas, dan lingkungan baru menyoal pembinaan petani kopi dari pemerintah akan memberikan banyak perubahan tentang pola pikir atau tata cara petani di dalam kelompok berperilaku, terutama tentang wawasannya membudidaya tanaman kopi. Dimensi waktu, sesering apa para petani bersinggungan dengan program pembinaan tersebut akan memberikan jawaban atas tingkat pendidikan yang rendah dan hubungannya terhadap lingkungan program pembinaan. Hal tersebut akan terjadi sebab kelompok merupakan suatu sistem sosial yang kompleks karena merupakan wadah yang sangat kuat akan kekuatan interpersonal yang sangat signifikan membentuk perilaku anggota-anggotanya. Khususnya dalam kelompok Usaha Tani 5. Oleh karena itu, dimensi pembentuk perilaku manusia yaitu dimensi personal, lingkungan dan waktu akan bergerak dinamis membetuk pola tingkah laku manusia sebagaimana kelompok yang juga akan mengalami dinamika didalamnya. Itu artinya, menyadari proses dalam berkelompok sama halnya dengan memperoleh pengetahuan tentang kebutuhan manusia dan masyarakat yang menjadi pokok bahasan penelitian dan esensi ilmu kesejahteraan sosial.

4.2.2 Pekerjaan Informan